7 Lokasi Utama Wisata Seni dan Budaya Di Dalam Kota Jogja

Wisata seni dan budaya Jogja, terutama yang didalam  kota, penting sekali masuk kedalam itinerary teman-teman karena seni dan budayalah yang menjadi napas kota ini sehingga menjadikannya istimewa.



Jogja adalah nama lain dari kota Yogyakarta. Sedangkan kota Yogyakarta sendiri adalah bagian dari propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain kota Yogyakarta, DIY memiliki kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul dan Kulonprogo. Nggak bingung, kan?

Belakangan pemerintah DIY gencar mempromosikan wisata alam dan desa wisata diluar kota Jogja untuk mengurai kepadatan yang terjadi didalam kota tiap akhir pekan, apalagi jika ada tanggal merah. Daya dukung kota sudah terlalu berat, terutama disekitar Malioboro. Karena itu arus wisatawan ditarik ke daerah sekitar seperti Sleman, Bantul, Gunungkidul dan akhir-akhir ini menyusul pula Kulonprogo.

Baca: Desa Wisata Jogja

Meski sama-sama mengesankan, sesungguhnya ada perbedaan signifikan antara wisata budaya didalam dan diluar kota Jogja. Diluar kota, wisatawan disuguhi oleh atraksi kearifan lokal dan ritual adat setempat. Sedangkan didalam kota, wisatawan akan dapat menyaksikan atraksi yang sifatnya eksibisi, pawai, pertunjukan, pameran dan sebagainya.

Jika cari parkir didalam kota saja susah di musim liburan, apakah wisata seni budaya bisa dinikmati? Sayangnya, lalu lintas dalam kota memang sangat ramai di musim liburan, saya tidak akan bohong. Tapi ada 3 alasan utama mengapa wisata seni dan budaya didalam kota Jogja ini tetap saya rekomendasikan.
  • Banyak teman saya yang datang (mengambil cuti) untuk jalan-jalan di Jogja tidak pada tanggal merah atau musim mudik atau peak season. Mereka sengaja mencari waktu yang lebih tepat untuk menikmati Jogja lebih baik.
  • Hanya event tertentu saja yang tumpah ruah pengunjung dari luar DIY, misalnya Festival Kesenian Jogja (FKY), Pasar Kangen, Sekaten dan sejenisnya. Padahal masih banyak event seni dan budaya yang bagus-bagus, yang hanya didatangi warga Jogja karena wisatawan tidak mendapatkan informasinya atau tidak kurang ekspos di media sosial.
  • Tidak semua event dibawah ini diadakan siang hari, banyak yang diselenggarakan malam hari. Wisatawan yang tidak tahu adanya acara-acara tersebut tidak mencadangkan waktu dan energi. Semua dihabiskan di pantai, gunung atau menunggu antrian foto di puncak somewhere.

Jadi, harapan saya sih artikel ini memberikan lebih banyak alternatif tujuan wisata, kalau mungkin juga untuk belajar budaya, karena Jogja memang kaya.


#1 KERATON YOGYAKARTA

Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat memang merupakan tujuan wisata utama DIY. Jika musim liburan tiba, seluruh taman parkir akan padat, bahkan tidak bisa menampung. Di hari kerja tetap ramai tapi masih nyaman untuk berwisata ke Kraton. Biasanya pengunjung akan tour mengelilingi kraton untuk melihat benda-benda berharga, tempat-tempat bersejarah dan berfoto. Sebenarnya wisatawan bisa mendapatkan lebih dari itu.




Kraton Yogyakarta punya jadwal pertunjukan kesenian yang bisa ditonton wisatawan di jam berkunjung. yaitu karawitan, tari klasik, wayang golek dan macapat antara jam 10.00-12.00 setiap hari kerja. Untuk jadwal pastinya teman-teman bisa bertanya ke akun twitter @kratonjogja karena tiap hari berbeda kegiatan. 
Jika ingin melihat latihan tari, sebenarnya ada sessi tersendiri. Tapi untuk ikut latihan mungkin agak sulit untuk wisatawan yang punya waktu sempit. Tari klasik Jogja punya gerakan-gerakan khusus yang tidak bisa dikuasai dengan sekali datang. Belum lagi ada aturan yang harus diikuti, misalnya mengenakan busana Jawa yang telah ditentukan coraknya. 

#2 MUSEUM SONOBUDOYO

Museum Sonobudoyo terletak tak jauh dari Kraton Jogja. Jika Kraton di selatan, maka museum Sonobudoyo di utara. Di siang hari museum ini terbuka untuk umum. Saya pernah kesini dengan komunitas malammuseum sebagai guide. Sebaiknya kalau ingin melihat peninggalan bersejarah seperti itu didampingi oleh guide agar tidak hanya melihat benda mati yang diberi caption. Banyak cerita seru dan sejarah penting dibalik peninggalan tersebut.




Di museum ini teman-teman bisa melihat pagelaran wayang kulit tiap malam kecuali hari libur. Tentu saja bukan pertunjukan wayang semalam suntuk ya, tapi dikemas singkat untuk keperluan wisata.

#3 TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA (TBY)

Menurut saya sih, ini adalah lokasi event seni dan budaya tersibuk di Jogja. Mungkin karena letaknya ditengah kota, diluar lingkungan kraton. Tepatnya di Jl Sriwedani atau di sebelah pasar buku Shopping. Pasar buku tersebut disebelah Taman Pintar. Wisatawan pasti sudah tidak asing dengan Taman Pintar tapi tidak demikian dengan TBY.



TBY memiliki auditorium besar dan kecil, serta ruang pamer. Disana juga ada Museum Anak Kolong Tangga yang letaknya memang dibawah tangga. Disana dipamerkan karya anak-anak, utamanya lukisan. 
Event di TBY umumnya diadakan malam hari. Hampir semua pernah ditampilkan disini, antara lain teater sekolah-sekolah di Jogja, festival gamelan, ketoprak, keroncong, sendratari, konser dan sebagainya. Biasanya jadwal event tersebut terpantau di twitter dengan hashtag #eventjogja bareng dengan event di tempat lain. Bedanya, event di TBY ini nyaris ada tiap hari, baik musim liburan maupun tidak. 
Sedangkan event siang agak jarang diadakan di TBY karena sudah ada museum. Kalaupun ada, sifatnya diskusi. Mungkin Pasar Kangen saja yang penyelenggaraannya agak awal, yaitu siang hari, yang diisi berbagai pentas kesenian, tapi tetap berakhir malam hari.

Baca: Pasar Kangen Jogja

#4 MALIOBORO

Di sepanjang Jl Malioboro memang ada beberapa group angklung. Group angklung ini mengundang kontroversi karena pemerintah kota Yogyakarta kurang sreg dengan keberadaannya yang dianggap bukan musik asli Jogja. Tapi kita biarkan saja itu menjadi urusan pemerintah kota karena yang saya maksud event seni dan budaya di Jl Malioboro bukan itu.
Orang Jogja itu suka pawai atau karnaval. Kalau punya gawe agak besar seringkali dibuka atau ditutup dengan pawai. Dimana lagi bikin pawai yang bisa menarik banyak perhatian kalau tidak di Malioboro? Biasanya pawai dimulai jam 14.00 di Taman Parkir Abu Bakar Ali dan diakhiri maghrib di Titik Nol. Hanya sesekali saja diadakan di hari Minggu. Makanya jika punya waktu di Malioboro sekitar itu, coba cek di akun-akun twitter Jogja apakah akan ada pawai.



Karena sudah sering mengadakan pawai, kadang persiapannya tidak kelihatan, tiba-tiba sudah ada rombongan yang berbaris dengan kostum unik. Gara-gara ini saya pernah terjebak di parkiran bawah tanah Malioboro Mal, tidak bisa keluar karena pawai sedang lewat. Sebelumnya sama sekali tidak ada tanda-tanda mau ada pawai dan kebetulan saya tidak memantau media sosial. Padahal niat saya cuma membeli sesuatu sebentar, bukannya mau jalan-jalan. Untunglah barisan pawai sempat terpotong sebentar sehingga saya bisa menyeberang ke suatu gang dibantu satpam mall.
Pawai di Jogja itu nyeni, beda dengan kota lain, tidak sekedar arak-arakan, juga tidak mobyor seperti karnaval dari luar negeri itu. Budaya lokalnya masih kental. Kadang EO tak ragu membawa sapi untuk diajak pawai. 
Di Titik Nol itu ada Monumen Serangan Umum Sebelas Maret. Nama itu sering membuat saya bingung dengan Monumen Jogja Kembali karena latar belakang peristiwanya sama. Di halaman monumen tersebut juga sering digunakan untuk berbagai pertunjukkan seni.
Sepanjang Malioboro juga ada Benteng Vredeburg yang sering digunakan untuk berbagi acara seni dan budaya. Berbeda dengan benteng peninggalan Belanda lainnya, Vredeburg dirawat dan difungsikan kembali meski dengan kegiatan yang sama sekali berbeda dengan jaman dulu.

#5. PURO PAKUALAMAN

Kraton Pakualaman memang tidak sepopuler Kraton Yogyakarta, tapi tetap mendapat perhatian wisatawan, terutama wisatawan lokal. Secara skala memang beda, Kraton Yogyakarta adalah sebuah kesultanan, sedangkan Puro Pakualaman adalah kadipaten.




Di Puro Pakualaman juga ada pertunjukan atau latihan tari dan gamelan yang dilaksanakan malam hari tapi tidak setiap hari. Sedangkan di hari Minggu tertentu diadakan pertunjukan di Sewandanan di halaman luar Puro. Kami mengenalnya sebagai pasar Sewandanan. Wujudnya sih nggak pasar ya, karena sekarang banyak warung makan.
Di hari tertentu, terutama seputar sekaten, anak-anak senang memborong replika peralatan masak dari bahan gerabah dan seng disana. Kebiasaan memborong replikasi peralatan masak ini sudah ada sejak jaman dulu kala. Sayangnya saya sudah lama saya tidak borong lagi, mungkin masih ada. Belakangan panggung kesenian hari Minggu sering menampilkan jathilan yang berasal dari kabupaten. 

#6 JOGJA NATIONAL MUSEUM

Jogja National Museum atau lebih dikenal sebagai JNM terletak di selatan kota, tepatnya disebelah SMA 1 Teladan Yogyakarta, Jl HOS Cokroaminoto. Didepan JNM ini adalah sanggar milik seniman Amri Yahya. Karenanya jalan didepan JNM dinamakan Jl Amri Yahya.




Bagi yang belum pernah kesana, pasti tidak paham bahwa disitu sering ada event seni budaya lantaran pagarnya berupa tembok tinggi sehingga bagian dalam tidak kelihatan dan jika tidak ada event suasana sepi-sepi saja. Jika ada event, tak banyak spanduk yang dipasang, paling-paling tampak dari kendaraan yang terparkir meluap keluar saja. Didalam halaman parkir cukup luas.
Jenis kegiatan seni budaya disini lebih banyak yang bersifat kontemporer dan komunitas-komunitas independen. Saya pernah kesana untuk event Jagongan Media Rakyat dan Art Jogja. Beberapa kali pula disana diadakan berbagai pameran karya seni dan instalasi. Meski tak otomatis merujuk ke seniman atau peminat seni muda tapi disana memang banyak menampilkan karya anak muda.

#7 PASAR NGASEM

Pasar Ngasem dulunya adalah pasar hewan. Pasar hewan tersebut sudah dipindahkan ke PASTY (Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta. Sekarang pasar Ngasem menjadi pasar sayuran biasa.

Baca: Berburu Tanaman di Jogja

Meski begitu, disini sering diadakan event seni budaya, kebanyakan berupa pameran atau pertunjukan. Ditengah pasar Ngasem ada panggung terbuka. Biasanya event dimulai pukul 14.00 keatas karena di siang hari cukup panas. Namanya juga panggung terbuka, ya. Sedangkan pertunjukan keseniannya selalu diselenggarakan malam hari.



Dahulu event utama disini adalah Festival Kesenian Yogyakarta (FKY). Tapi karena besarnya animo peserta, maka kegiatan utama dipindahkan ke Taman Kuliner Condong Catur. Namun demikian, pertunjukan seni FKY di Pasar Ngasem tetap ada.
Event-event lain yang sering diadakan disini sekarang, entah mengapa, kebanyakan berhubungan dengan kuliner.

#8. BENTARA BUDAYA

Bentara Budaya adalah gedung milik group Kompas Gramedia. Bentara Budaya ada di beberapa kota. Di Jogja, Bentara Budaya sering digunakan untuk pameran lukisan, baca puisi dan kegiatan yang bermuatan sastra lainnya, terutama sastra Jawa. 
Pertunjukan juga diadakan di Bentara Budaya, namun yang tidak terlalu mengundang massa lantaran tidak terlalu luas dan letaknya di kawasan Kotabaru yang ramai. Yang rutin adalah Jazz Mben Senen atau Jazz Tiap Senin.

#9 JEC

Sebenarnya saya agak ragu memasukkan JEC ke dalam daftar ini lantaran tidak yakin letaknya didalam kota. Tidak seperti batas kota Yogyakarta dan Sleman yang jelas, batas Yogyakarta dengan Bantul agak membingungkan. JEC ini terletak sebelum Ring Road Timur, tapi sebelah JEC, yaitu Perpustakaan Grhatama Pustaka itu mencantumkan Bantul sebagai alamat. Akhirnya saya masukkan juga sih karena JEC ini sangat besar untuk ukuran Jogja.



Meski letaknya jauh di pinggir kota Jogja, namun karena kapasitasnya besar, JEC ini sering digunakan untuk event seni dan budaya yang skalanya besar dan berorientasi komersil. Kebanyakan berupa pameran seni dan dikemas bareng pertunjukan budaya. Event di JEC biasanya diselenggarakan dari pagi jam 09.00 sampai malam, seperti umumnya pameran di gedung komersil.

Catatan

Agar teman-teman tidak kecele, sebelum memiliki rencana untuk meluangkan waktu menikmati wisata seni dan budaya Jogja, follow akun-akun yang bersangkutan atau media Jogja untuk melihat event apa saja yang sedang atau akan berlangsung. Biasanya jauh-jauh hari banner promosi event sudah disebar di media online. Khusus untuk jadwal rutin, kadang informasinya tidak disebar di media sosial. Teman-teman harus pro aktif bertanya ke humas atau marketing yang bersangkutan.


Post a Comment

17 Comments

  1. Udah ngebetttt banget ke jogja,pingin menikmati jogja gitu...
    informatif,pengen ke taman budaya jogja

    ReplyDelete
  2. Sayangnya pas ke Jogjakarta nggak sampe mampir di banyak tempat seni dan budaya. Asyik banget kalau punya banyak tempat wisata seni seperti ini mba

    ReplyDelete
  3. Aku sekarang kalo ke jogja ga mau pas long wiken mak wes kapok malah ga bisa kemana2 gara2 macet. Enakan libur wiken biasa aja.pengen ah kapan2 mengagendakan nonton acara seni di jogja. Tfs mbak

    ReplyDelete
  4. Aku baru tau klo di dkt sman 1 yk ada JNM, padahal pas SMP kosnya di sebelah kampus lama umy. sering lewatin tapi gak paham klo ada museum. haduhh malu saya . :D

    ReplyDelete
  5. Menikmati Jogja kayaknya memang gak bisa sekali kunjungan ya mba, banyaaak bgt tempat wisatanya.. :D Wisata seni budayanya aja aku baru tau sebanyak itu mba..

    ReplyDelete
  6. Sering k jogja tp cuma malioboro aja yg prnh aku dtgin . Biasanya ke jogja cm sebentar dan makan doangm kalo mw wisata, aku memang lbh seneng ke luar kota jogjanya kyk gunkid , sleman ato bantul :)

    Kapan2 pgn ah lbh eksplore dalam kotanya

    ReplyDelete
  7. Thank you sharingnyaaa mbaaak. Bookmark duluuu deh nanti kalau ke jogjaa mau eksplore lebih lanjut 😁😁😁

    ReplyDelete
  8. Jogya emang selalu ngangenin, terutama suasana Malioboronya..
    Cuz kalo ke Jogja aku emang jarang sih ke tempat wisata yg "berat2" :))

    ReplyDelete
  9. Yogya ini emang wisata budayanya keyen keyen. apalagi di kawasan malioborony a

    ReplyDelete
  10. Sayangnya wisata sekolah ke Jogjakarta dulu nggak sampe mampir di banyak tempat seni gini. tapi asyik juga kalau ntar pergi wisata seni seperti ini, trimaksi infonya ya

    ReplyDelete
  11. Saya kalau berkesempatan ke Jogja 10 kali akan mampir Malioboro 10X juga, kalau 100X tetap ke Malioboro 100X, meskipun susah cari parkirnya sampai harus mauk ke gang2 sempit. Kalau sudah ke Malioboro berasa sudah muterin Jogja, hahaha...

    Paling takjub dengan tari Topeng, gimana caranya sang penari bisa nempelin topeng di wajah selama bermenit-menit yaa.., padahal kan topengnya nggak diiket tali ya, mbak Lusi..??

    ReplyDelete
  12. tak catet mba Lusi, pengen banget ke JOgja lagi...sekedar jalan2 sendiri sore2 selepas hujan. syahdu

    ReplyDelete
  13. Aku taunya Jogya ya Malioboro itu, banyak ya ternyata tempat wajib kunjung di Jogya.

    ReplyDelete
  14. Terima kasih infonya sangat bermanfaat sekali. kebetulan lagi cari informasi wisata di jogja untuk client. Kalau tempat makan favorit di jogja dimana ya ?
    Terima kasih

    ReplyDelete
  15. Menikmati Jogja kayaknya memang gak bisa sekali kunjungan ya mba, banyaaak bgt tempat wisatanya.. :D Wisata seni budayanya aja aku baru tau sebanyak itu mba..

    kalo nikmatin jogja emang gak bisa sekali berkunjung ya, soalnya banyak banget tempat wisata yang bikin menggoda buat dikunjungi....

    ReplyDelete
  16. haduuuh jadi semakin pengen ke Jogja, apalagi ngeliat foto - fotonya yang warganya maih mempertahankan budaya asli jogja jadi bangga

    ReplyDelete
  17. Kalo joga memang wisatanya gak habis2, pasti selalu punya kesan beda dr tempat yang lain

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)