Ini Yang Bisa Orang Tua Lakukan Untuk Mempermudah Hidup Anak Kos Atau Mondok Dari Jauh

Pagi buta kemarin ketika sedang menyiapkan sarapan, seorang sahabat menghubungi saya untuk menanyakan dimana bisa mendapatkan buku-buku bahasa Jawa bagi putrinya yang mondok di suatu pesantren diluar kota tempat saya tinggal. Sahabat tersebut tinggal jauh di pulau lain. Tak cuma tentang dimana toko bukunya, tapi dia juga bertanya buku apa yang harus dibeli. Suami sahabat saya tersebut akan datang ke kota ini pada siang hari untuk membelikan keperluan putrinya.

anak kos pondok


Mungkin kita berpikir, bukankah semua kebutuhan di pesantren seharusnya tidak dicari sendiri diluar pondok? Terlebih jika santrinya perempuan? Sebenarnya, semua kebutuhan utama sudah ada, tapi beberapa kebutuhan personal tentu harus disediakan sendiri. Hidup selalu penuh kealpaan dan penyesuaian. Ketika kita berpikir semua sudah dipenuhi, ternyata ada saja yang terlewat atau baru diketahui setelahnya. Termasuk dalam mempersiapkan anak untuk kos atau mondok.

Baca: Yang Harus Diketahui Anak Sebelum Kuliah

Anak-anak memiliki daya survival yang seringkali berada diluar perkiraan kita, para orangtua. Orangtua cemas apakah anak-anak akan baik-baik saja, lalu tanpa terasa mereka sudah menjelang masa kelulusan. Sesungguhnya tak mudah bagi mereka untuk survive (setidaknya berdasarkan pengalaman kos saya dulu) tapi karena jarak memisahkan, banyak kendala yang tidak diceritakan kepada ortunya. Ada yang berhasil mengatasinya sendiri. Ada yang membiarkannya hingga waktulah yang memberikan penyelesaian. 

Meski tak semua permasalahan anak kos atau mondok berada dalam radar para orangtua, tapi setidaknya ada beberapa hal yang bisa orangtua lakukan untuk mempermudah keseharian anak-anak tersebut. Meski kos atau mondok itu juga perlu untuk menempa kemandirian mereka, tapi bukan berarti ortu lepas tangan terhadap semua urusan diluar transfer bulanan. Kehadiran kita sebagai ortu adalah anugrah dari Allah SWT bagi anak-anak dan sebaliknya mereka bagi ortu, maka sebaiknya kita manfaatkan kesempatan itu untuk membuat hidup anak-anak lebih menyenangkan.

MENGAKRABI PENGELOLA KOS ATAU PONDOK

Mengakrabi berbeda dengan sok akrab, ya. Sok akrab akan membuat seseorang terganggu. Sedikit-sedikit japri akan membuat pengelola senewen. Meski anak-anak berada dalam pengawasannya tapi itu tidak berlaku setiap detik memelototinya dan tidak setiap saat punya waktu untuk melapor pada ortu anak tersebut. Mengakrabi itu berarti berkomunikasi disaat yang nyaman, seperlunya tapi hangat.

Sebagai contoh, ketika waktunya membayar uang kos atau iuran pondok, cobalah mentransfer langsung ke pengelola dibandingkan melalui anak. Bukan karena tidak percaya pada anak, tapi kesempatan tersebut bisa sekalian digunakan untuk bertanya kabar si pengelola (bukan kabar anak). Suasana akrab akan membuat ortu bisa mendapatkan info penting tanpa diminta. Biasanya info yang diperoleh lebih apa adanya daripada langsung bertanya kabar anak-anak yang sering dijawab dengan standar yaitu baik-baik saja. Maka setelah hahahihi bisa saja tercetus,"Wah, mbak A sekarang sibuk sekali kuliahnya, kalau pulang malam terus."

Baca: Persiapan Para Ibu Sebelum Putri Tercinta Kos di Jogja

Penting juga membawakan oleh-oleh untuk pengelola setiap si anak pulang kampung. Biasanya ibu-ibu yang paling keukeuh minta si anak membawanya meski si anak enggan. Nggak apa-apa bu, lanjutkan saja, anak-anak tahunya ribet sedangkan ibu-ibu selalu memikirkan efeknya. Supaya nggak bikin bete si anak, ngalah saja bu repot-repot cari oleh-oleh yang lebih praktis atau mengirimnya melalui jasa kurir agar si anak tidak perlu membawanya selama perjalanan.

Dengan keakraban seperti itu, bukan menjadikan si pengelola itu mata-mata yang utama, melainkan agar si anak mendapatkan perhatian sebaik-baiknya sehingga merasa nyaman, aman dan betah berada di tempat itu.

MENGIDENTIFIKASI TEMAN ATAU SAUDARA TERDEKAT

Ini penting sekali misalnya jika butuh sesuatu seperti sahabat saya diatas. Demikian pula jika dalam situasi darurat, misal si anak sakit agak serius.

Setelah mengidentifikasi, jangan cuma dimasukkan daftar kontak lalu ujug-ujug menghubungi ketika keadaan mendesak. Sebaiknya, menyapa lebih dulu pada saat si anak mulai kos atau mondok. Beritahukan padanya bahwa si anak sekarang berada di kota yang sama. Ini adalah prolog yang bagus, meski kita berharap anak-anak tidak punya masalah dan kita tak akan pernah membutuhkan bantuannya. Paling tidak juga untuk menjalin tali silaturahim.

Silaturahim yang baik dengan teman atau saudara di kota yang ditinggali si anak akan membuat hidup si anak lebih mudah jika memerlukan informasi tentang kebutuhan sehari-harinya atau jika memerlukan bantuan khusus lainnya.

MEMBERIKAN PERHATIAN PADA ROOMMATE SI ANAK

Ortu menjenguk anak pasti karena kangen luar biasa. Tapi tak ada salahnya menyisihkan sedikit perhatian pada roommate-nya. Bagaimanapun roommate-nya lah yang menjaga si anak ketika si anak sakit, mendengar segala keluh kesahnya, tempat curhat kalau sedang naksir seseorang atau menghiburnya ketika si anak patah hati. Bagi yang kos dan punya kamar untuk seorang diri, bisa memperhatikan teman se kos atau yang kamarnya dekat.

Bentuk perhatian bisa dengan membawakan oleh-oleh untuk mereka. Atau mengajak mereka makan bersama jika waktunya memungkinkan. Kadang si anak tidak mau terganggu kehadiran orang lain untuk menuntaskan rasa kangen pada keluarga. Mungkin bisa diatur begini: misal punya kesempatan makan bersama 4 kali selama di kota tersebut, yang sekali digunakan untuk mengajak roommate-nya.

Pada kesempatan yang sama, hal itu mungkin dilakukan pula oleh keluarga si roommate terhadap anak kita. Lumayan kan sebagai pengobat bosan di kos atau kangen keluarga sementara ortu belum bisa menengok.

IDENTIFIKASI SESAMA ORTU DARI DAERAH YANG SAMA

Ini bermanfaat sekali jika perlu menitipkan sesuatu atau bahkan menitipkan anak jika ortu lain mengantar jemput sendiri anaknya. Terutama di musim mudik Lebaran ya, siapa tahu pas kehabisan tiket. Heheheee....

Sama seperti diatas, jangan baik kalau pas butuh saja. Jalin silaturahim dari awal. Tidak harus cerewet tiap hari memberi salam, tapi setidaknya di awal kos atau mondok, sapalah dan berikan informasi bahwa anak-anak berada di kota yang sama. Tiap musim libur, tanyakan kabar anak tersebut apakah pulang ke rumah atau tidak, meski tidak punya rencana untuk menitipkan apa-apa.

Ketika jalinan silaturahim sudah membawa kenyamanan, bisa saja malah mendapat tawaran untuk bareng pulang atau malah bareng kos sehingga mengirit biaya.

Menjadi orangtua adalah status seumur hidup. Bagi kebanyakan ortu, mencari-cari jalan untuk mempermudah hidup si anak itu sudah nature-nya. We can't help it. Nggak bisa tinggal diam lah pokoknya. Jadi ini bukan mengajari karena saya yakin para ortu punya banyak cara yang lebih canggih. Ini sekedar menginventaris supaya ortu yang mudah baper ketika memikirkan kenyamanan dan keamanan anak-anak di rantau tahu bahwa mereka sudah berusaha melakukan banyak hal untuk mempermudah kehidupan si anak tanpa mengganggu tujuan semula yaitu membuat si anak mengambil pelajaran dari hidup mandiri.


Post a Comment

11 Comments

  1. Noted dari sekarang ah, karena ada niat nih buat masukin neng Marwah ke Boarding school. Makasih mbak tips nya.

    ReplyDelete
  2. iya dua anakku sdh merantau, paling sedih kalau tahu mereka sakit, rasanya mau kabur ke sana, apalagi yg sdh kerja kosannya gak ada ibu kostnya

    ReplyDelete
  3. makasih tips nya mba. Tahun depan anak sulungku kuliah, kemungkinan nge kost, kepikiran juga sih jadinya :D

    ReplyDelete
  4. Kemarin aku abis antar anak kuliah dan kos di Purwokerto, mba. Dan alhamdulilah ibu kost sejak awal komunikasi bagus dengan saya sehingga sangat membantu untuk 'menitipkan' anak perempuan :)

    ReplyDelete
  5. saya setuju tuh mbak kalau orang tua harus punya kontak pemilik kos, biar ada yg ngawasin juga. Lebih baik jangan kos yg campur, apalagi kalau anaknya perempuan

    ReplyDelete
  6. Saya juga sedari anak sy paud sampai skrg SD suka mengakrabkan diri sm guru-guru dan TU sekolahnya. Alhamdulillah sering dpt info ttg anak tanpa diminta. Bemer banget

    ReplyDelete
  7. Harusnya keperluan,termasuk alat sekolah,buku, kitab dll untuk yg tinggal di pesantren sudah komplit di koperasi. Dulu,tempat aku nyantri,semua keperluan tersedia di koperasi,apalagi kitab atau buku sekolah.
    Aku dulu nyantri bareng 3 teman SD,jadi tiap bulan kalo ibu/bapak g bisa sambang,tinggal titip tetangga. Lumayan ^^

    ReplyDelete
  8. noted, ada rencana dan harapan kelak anak mondok ^^

    ReplyDelete
  9. bener semua ini, pas di asrama dulu aku jadi akrab sama mamanya si ini dan si itu. secara kami smeua orang jauh, setiap ada ortu yg dateng ngariung bareng. huhuuhu...ibuku jg kukasih nomor teman sekamarku.

    ReplyDelete
  10. Tulisan ini akan kuingat baik-baik. Masio bocah sik SD. Tapi waktu berjalan cepat sekali. TFS Mbak Lus

    ReplyDelete
  11. Jadi inget pas aku masuk asrama dulu. Aku dan adek2 udah jauh dr ortu sejak smu. Kami disekolahin di sekolah yg punya asrama. Sekolah dmu biasa, cm sengaja di luar kota dan pake asrama. Alasan papa supaya dr awal tertempah mandirinya.

    Tp ga tau yaaa kalo papa ato mama ada berhubungan ato ga dgn ibu asrama. Krn kalo utk uang sekolah dll, itu ttp dikasih ke kita. Segala2 ttp kita yg urus sih.

    Tp kalo mereka lg datang, nah mereka slalu tuh ngajakin temen asrama utk ikutan makan di luar ato bawain makanannya pasti lebih supaya bisa dimakan bersama :)

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)