Travel Blog Jarang Traveling

blogger suka travel

Pernah menulis bio dengan "traveler wanna be"? Setahu saya banyak yang begitu, termasuk saya, dulu. Travel blog yang asik tentunya yang sering jalan-jalan, karena modal untuk ngeblognya berlimpah, yaitu foto-foto dan cerita seru. Tapi ada lo yang keukeuh pengin punya travel blog meskipun jarang pergi keluar kota.

Teman saya, sebut saja Mawar, dengan menggebu-gebu menceritakan keinginannnya itu pada saya. Hmm... jadi ingat saya pun sering curhat begitu di blog-blog teman-teman yang sering traveling. Saya bilang, ya sudah dibuat saja blognya. Teman saya itu memprotes saran saya. Katanya saya mengejek atau menyindir, sudah jelas-jelas dia jarang keluar kota, bagaimana mungkin membuat travel blog?

Nah, ganti saya yang bingung. Lha traveling itu sebenarnya apa? Bepergian, kan? Tapi kan tidak ada ketentuan perginya harus berapa kilometer? Juga bukan berarti traveling itu senang-senang. Business travel kan traveling juga. Jadi ya bebas saja menerjemahkan bepergian, yang penting badan bergerak. Baiklah, memang benar saya mengada-ada seperti kata teman saya. Heheheee.... Tapi intinya, sudahlah jangan banyak alasan. Just make it happen. Seadanya dulu.

Seperti halnya saya, teman saya itu adalah seorang ibu, yang tidak mungkin pergi seenaknya. Selain itu, dia juga pekerja kantoran, sehingga semakin sulit baginya mencari waktu untuk banyak traveling. Bepergian yang dilakukannya paling-paling di liburan semester sekolah anaknya dan di mudik Lebaran. Jadi rata-rata hanya dua kali setahun. Diluar itu benar-benar amat jarang bepergian, apalagi sang suami tidak bisa menyetir untuk paling tidak liburan ke kota-kota terdekat. Bepergian sekeluarga menggunakan angkutan umum butuh usaha, dan mereka tidak mau mengusahakan lebih dari dua kali setahun.

Tapi saya memandangnya dengan cara lain. Teman saya itu sebenarnya bisa membuat blog tentang traveling dalam lingkup kecil. Apalagi dia pekerja kantoran, berarti tiap hari kecuali hari libur keluar rumah dong. Nah, mau diisi apa blognya sekarang? Ini beberapa saran yang mungkin bisa dilaksanakan:

1. Ngeblog itu terutama harus menyenangkan, seperti cerita kepada sahabat atau anak atau kekasih. Semua bisa jadi cerita kalau hati kita senang, kan? Saya pernah loh cerita panjang banget tentang tong sampah baru yang unik di Pekanbaru kepada teman-teman group saya. Meskipun sekarang tong sampah itu sudah ilang semua, rusak dan dicuri. :(

2. Marah soal fasilitas umum bisa bikin kita ngomel panjang lebar. Nah, diubah saja menjadi sesuatu yang positif, jadi tulisan kritik dan saran. Tapi hati-hati dengan pencemaran nama baik ya .

3. Detailkan hal-hal kecil yang kita lihat. Misalnya tiba-tiba lampu jalan yang setiap hari kita lewati diganti. Yang tadinya cuma besi lurus, sekarang dibentuk seperti kepala bangau. Wah, tinggal difoto dan diceritakan.

4. Latihan ramah, karena keramahan itulah sumber cerita yang tak habis-habis. Misal, setiap hari ke kantor naik angkot, jadikan kanan kiri kita sumber cerita. Setiap manusia pasti punya cerita dahsyat. Tinggal digali saja. Tapi tetep pilih-pilih orang ya, jangan sampai kena gendam. Hiii....

5. Jajan pindah-pindah. Coba lebih sering membeli sesuatu secara berpindah-pindah, baik ketika ke pasar atau ketika pulang kerja. Semua yang kita temui jadi menarik jika kita memandangnya dari sudut mata pendatang. Bisa posting puluhan artikel kuliner tuh.

6. Jangan dirumah saja. Jarang keluar kota, baiklah. Tapi tak mungkin tak ada yang menarik didalam kota. Mesjid, perpustakaan, bahkan jembatan bisa jadi menarik untuk diceritakan jika mampu melihat sisi menariknya. Misalnya tentang para orangtua yang suka mengajak anak-anak melihat kereta api di sore hari, sehingga halaman stasiun berubah menjadi tempat nongkrong, lengkap dengan penjual balon.

Masih banyak lagi yang bisa digali dari sekitar jika ingin membuat travel blog. Jangan kebanyakan alasan ya. Kecuali kalau memang tidak suka menulis atau berkisah. Itu lain soal. :D

Nah, saya sendiri juga punya travel blog. Silakan di ubek-ubek disini > www.jalansitu.com.

Post a Comment

7 Comments

  1. aku pengen nulis smua ide yg mampir di kepala mak,,trmasuk traveling,makanan,,tp aku pengen nulisnya di satu blogku itu aja,,emang punyanya itu he he,,jdnya blog gado2 deh,,pdhl kmrn baru rame digrup ada blog dihapus krn ngga sesuai ma taglinenya,,aduuuh,,bingung jg,,

    ReplyDelete
  2. jadi kalopun 'cuma' ke pasar juga bisa dicrritain hasil 'traveling'nya ya mak..hehe. aku suka sama yg ini mak: "ngeblog itu trrutama harus menyenangkan". happy blogging.. :-)

    ReplyDelete
  3. bener banget mak lusi. Ngga ada salahnya punya blog traveling kalo hanya Cuma jalan2 ke pasar atau ke kampung tetangga. toh hakikat traveling bukan hanya sekedar tempat indah dan foto2 yang menawan

    ReplyDelete
  4. Iya Mak. Beberapa hari ini aku kepingin nulis travelling di blog, padahal sangat jarang ke luar kota. Eh di pikir2 di kota sendiri, Bandung belum keubek semua. Hihihi.. jadi mulai dari yang deket dulu aja, ya mak? Buat saya biasa tapi buat yang jarang atau belum pernah ke Bandung bisa menarik

    ReplyDelete
  5. Nah punya travel blog tapi jarang jalan2 itu saya juga :D

    ReplyDelete
  6. jalan-jalan dari mall ke mall juga termasuk travell ya mbak hehehe yang penting ke luar rumah

    ReplyDelete
  7. setiap orang memang punya cerita yaa maak...bener banget ituh...dan ngomongin traveling, aku bener-bener hobi...dengan segala keterbatasan, kalau sudah hobi, ada aja jalan hehehe...yang pasti, ngblog musti buat kita happy ya mak...jangan dipaksain :D...

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)