Workshop Passion Blogging

Duit duiiit melulu yang diomongin blogger sekarang. Tapi kenapa enggak sih? Masa iya kita mau cengengesan saja didepan laptop berjam-jam ngabisin kuota internet? Bagaimana caranya? Nah, itu yang saya tidak tahu heheheee.... Makanya saya ikut workshop ini biar tahu. Kamu ikut enggak kemarin?

Ada banyak ribuan cara untuk menghasilkan uang dari blog. Namun demikian, alangkah menyenangkannya jika dalam prosesnya pun membuat kita bahagia. Makanya tema workshop ini adalah Get Money From Blog With Passion. Workshop ini menghadirkan tiga narsum yang menghasilkan pendapatan dari blogging dengan cara uniknya masing-masing. Mereka adalah Indah Juli, Tomi Purba dan Agus Mulyadi/Magelangan.

Mak Indah Juli menari India heheee *becanda 

Meskipun saya lebih akrab dengan mak Indah Juli, tapi sesi yang paling saya tunggu sebenarnya adalah sesi dari Tomi Purba karena berkaitan dengan SEO yang selama ini babar blas saya nggak mudeng. Sesi mak Indah bukannya nggak penting, tapi berhubung sudah kenal baik kalau ada pertanyaan tinggal datengin saja rumahnya. Untuk sesi Agus sangat menarik karena peristiwa langka bagi umat manusia. Hihihiii.... Eh sekampung lo kita dan ternyata dekat saja rumahnya.

Sesi pertama diisi oleh mak Indah Juli yang mengisahkan perjalanan kariernya (ceilah) sebagai blogger. Yang saya kagumi selama kenal dengan beliau adalah semangatnya yang tinggi di blogging dan komunitas blogger. Beliau tak segan untuk mengakrabkan diri dengan blogger manapun, gender apapun dan umur berapapun. Kalau beliau ada waktu pasti hayuk jika mendapat undangan dari blogger. Sepertinya blogger se Indonesia Raya kenal deh dengan beliau. Rumahnya pun sering menjadi tempat istirahat dadakan bagi para blogger daerah. 

Di pengurus KEB beliau mendapat sebutan makpuh bukan semata-mata karena lebih senior (ngeblognya ya mak, bukan umur, aman kita ya) melainkan karena beliau selalu bisa memberikan sudut pandang yang lebih netral pada berbagai masalah yang dihadapi KEB dan beliau selalu bisa memberi motivasi kami untuk bersikap positif.

Salah satu kelebihan lain beliau yang saya ketahui adalah hubungan beliau yang sangat baik dengan brand atau klien. Mak Indah pandai menjalin kerjasama yang enak dengan klien. Bahkan dari bahasa emailnya pun kita bisa merasakan sikap beliau yang lugas tapi tetap hangat tanpa mengurangi rasa hormat. Dalam workshop itu pun mak Indah berpesan agar kita selalu mensyukuri rejeki sekecil apapun sambil terus berusaha lebih baik lagi. Sampai sekarang tak terhitung brand atau komunitas yang sudah bekerjasama dengan beliau baik dengan imbalan yang membuat blogger lain mupeng, imbalan yang tidak seberapa, bahkan pro bono alias tidak dibayar.

Mengenai blogging, beliau juga menekankan bahwa blog adalah media yang berbeda dari media tulis-menulis lainnya. Blog adalah media personal yang memberi ciri khas pada setiap penulisnya. Maka dari itu ngeblog harus nyaman bagi diri sendiri dan akrab bagi pengunjung. Misalnya, tak masalah jika ngeblog menggunakan lo-gue seandainya memang itulah bahasa keseharian kita. 

Menurut beliau, tak perlu khawatir dengan pendapat brand. Justru brand lebih senang memanfaatkan hubungan yang sudah lama terjalin antara pemilik blog dan pengunjungnya. Jadi sebagai blogger, menulislah seperti kita berbicara sehari-hari karena yang kita tarik bukanlah brand melainkan pengunjung. Brand akan hadir dengan sendirinya jika melihat keakraban antara pemilik dan pengunjungnya, yang berarti menaikkan semua indikator blog seperti page rank, visitor, page view dan sebagainya.

Mak Indah juga mengingatkan untuk rajin blogwalking. Jika poin diatas sudah tercapai, saatnya untuk ekspansi. Memang benar, akrab dengan pengunjung itu wajib, tapi masa pengunjungnya mau yang itu-itu saja, nggak berkembang? Dengan blogwalking, tujuannya bukan hanya untuk menjalin hubungan dengan pemilik blog yang dikunjungi dan meninggalkan link kita di blog tersebut, tapi juga menambah teman dari teman-teman pemilik blog yang berkomentar di artikel yang sama. 

Networking seringkali diartikan sebagai mencari jaringan yang menguntungkan diri kita saja. Padahal networking yang dilandasi dengan pertemanan itu asik lo. Dari ngobrol-ngobrol dengan jaringan pertemanan kadang tercipta kerjasama saling menguntungkan atau membuat proyek bersama. 

Kata-kata mak Indah yang selalu saya ingat adalah seberapapun tingginya pencapaian kita sebagai blogger, entah itu dibayar sekian digit untuk satu artikel ataukah sudah menjadi seleb blog ataukah sudah menjadi narasumber dimana-mana, tetaplah berendah hati karena diatas langit selalu ada langit. 

Dobelmen (panitia), Tomi Purba, mak Indah (ujung) serta Agus yang happy sekali diapit mak Phie, mak Nurul, mak Mira (founder KEB) dan mak Ida.

Sessi yang saya tunggu-tunggu yaitu sesi Tomi Purba tidak dapat saya ikuti karena saya harus meninggalkan lokasi untuk suatu keperluan. Rasanya nyesek banget, saudara-saudara! Moga-moga ada peserta yang menulisnya dengan lengkap.

Sampai di lokasi, saya masih kebagian akhir dari sesi Agus Mulyadi atau Agus Magelangan. Dia bercerita mengapa memilih Bentang sebagai penerbit bukunya Jomblo Tapi Hapal Pancasila padahal ada beberapa penerbit besar yang juga melamarnya. Jiah, dilamar. Kapan melamarnya, Gus? Kata Agus, Bentang adalah penerbit yang benar-benar menunjukkan kesungguhan untuk menerbitkan bukunya tersebut melalui kontak langsung dan intensif.

Agus yang sangat ngetop karena kepandaiannya mengedit foto agar bisa satu frame dengan artis idola. Namanya makin melambung karena blognya juga ramai dikunjungi. Postingan Agus yang kritis dengan gaya bersahaja membuat kita tersenyum manggut-manggut tiap kali membaca. Ada juga lo postingan yang mengharukan meski sepertinya Agus woles saja, yaitu postingan tentang ikhtiar bapaknya menyediakan tempat yang nyaman bagi Agus untuk ngeblog di kolong atap rumah. Baru-baru ini Agus juga merambah dunia selebritas dengan tampil di TV. :D

Mendapat uang dari ngeblog? Bisa, bisa banget. Tinggal pilih cara yang bikin stress atau cara yang bikin happy. Kalau mau cara yang bikin happy, temukan dulu passion kita supaya kita bisa menikmati prosesnya.