Yang Unik dan Absurd di Instagram

Setelah beberapa saat, akhirnya saya bergabung di instagram, yang ternyata terdapat banyak hal-hal unik dan absurd.

Sebenarnya banyak hal aneh di platform sosial media lainnya, tapi entah mengapa instagram ini lebih sedikit ribut-ributnya dibandingkan dengan path yang katanya terbatas dengan setting privat yang ketat. Padahal, banyak berita infotainment yang sumbernya dari instagram. Meski pada awalnya instagram ditujukan untuk share foto-foto keren, tapi perkembangannya sangat random meski tetap berbasis foto.

Dari perkembangan random tersebut, diantaranya bahkan terkesan absurd dan bikin alis mengernyit. 

Namun di instagram itu sudah biasa dan jarang yang terpancing berdebat di luar instagram meski siapapun bisa melihat foto posting yang tidak disetting private. Okey, tentusaja kecuali yang bapernya kebangetan atau cari-cari masalah. Mau bukti?

1. Artis Jualan

Sebenarnya sudah screen shoot akun seorang artis yang cara berjualannya seperti akun-akun olshop alay. Ngikik melihat mereka jualan produk-produk kodian yang tidak sesuai dengan citra diri keartisan mereka yang mewah. Tapi, akhirnya memutuskan memajang foto jualan Rihanna, the diva. Rihanna sudah kaya raya sebagai penyanyi yang pernah juga main film. Tapi boleh saja kan, artis top memanfaatkan personal brandnya untuk menjual hal lain diluar keahliannya? Mereka bisa membayar para ahli dibidang yang diinginkan. Untuk artis sekelas Rihanna, pastilah nggak mikir sendiri, ada tim manajemen yang mengaturnya. Di kalangan artis dunia, umumnya yang mereka jual adalah parfum dan apparel. Meski demikian, pada dasarnya, apapun bisa mereka jual, dari kaos kaki hingga salah satu seri dari merk mobil terkenal. 

2. Pengin Kaya, Jangan Malu

Banyak pakar cari duit yang memberikan tips anti malu jualan. Entah ini hasil ajaran pakar yang mana, yang jelas banyak sekali yang main hajar aja di komen status atau postingan manapun. Sempat takjub juga ada yang ngiklan konsultasi biar cepat punya anak di akun Beyonce pakai bahasa Indonesia. Belajar etika dulu kali ya, sebelum ngasih tau orang lain cara supaya cepat punya anak, agar anak yang lahir nantinya sholeh dan sholeha. Apapun postingannya, pokoknya jualan jalan terus di kolom komentar. Entah mengapa pula mereka punya pikiran akan menjadi pebisnis handal dan disegani dengan cara berjualan yang absurd seperti itu. 

3. Komentator Berantem Sendiri

Add caption

Ada artis yang secara sadar menggunakan socmed untuk memperkuat citra diri terbaiknya. Namun, ada juga artis yang menggunakan socmed untuk meluahkan emosinya. You know what? Dengan followers diatas 1 juta dan ribuan "likes" per posting, mereka tak akan mau mengecek komentar yang ada, selain juga tak akan sempat. Jadi ngapain berantem sendiri, sementara yang jadi bahan berantem lagi leyeh-leyeh santai.

4. Komentator Bijaksana Bijaksini

Kadang kita bertemu dengan orang yang hobi menasehati dan meluruskan, seolah tahu semua yang terbaik bagi orang lain. Sayapun kadang tak tahan untuk melakukannya. Heheheee... kayak kenal aja sama bu Ani ya.

5. Kultwit di Instagram

Kultwit atau kuliah twitter, sebagaimana namanya dipopulerkan di twitter, yang biasanya merupakan reportase atau laporan pandangan mata dari sebuah event. Kultwit juga sering dilakukan untuk memberikan informasi penting atau menjelaskan pemikiran seseorang. Supaya lebih meyakinkan, kultwit juga dilengkapi dengan foto-foto. Pembaca twitter itu seperti pembawa berita TV yang membaca teleprompter, tipe pembaca cepat karena tiap kata terus mengalir tanpa henti. Sedangkan pengunjung instagram adalah penikmat gambar atau foto, yang akan berhenti sejenak untuk melihat lebih teliti foto yang menarik baginya. Lah, langsung melototlah kalau tiba-tiba di timeline-nya digelontor kultwit segambreng. Dan karena instagram mensyaratkan foto, tidak bisa cuma kata-kata seperti twitter, maka berserakanlah foto alakadarnya yang burem dan mencang-mencong, yang penting ada tulisannnya. Duh!

Ada satu hal yang tidak mau saya masukkan dalam daftar yang unik dan absurd di atas karena meskipun sudah ada kasus foto anak-anak yang dicuri oleh akun jualan anak, tetap saja banyak foto anak-anak bertebaran dengan berbagai pose, tak pandang seberapa tinggi pendidikan orangtuanya, termasuk yang dilakukan oleh teman-teman saya sendiri. Foto anak mandi tanpa baju sambil main air di ember itu memang lucu bagi penyayang anak, tapi bisa lain dimata para penjahat pedofilia. Capek ya menghimbaunya heheee....

Posting yang bukan foto milik sendiri juga merajalela di instagram dengan favorit foto-foto DIY (Do It Yourself). Saya tidak tahu apakah ini bisa dikategorikan sebagai pencopas tanpa ijin atau bukan, karena yang dilakukannya adalah memposting foto orang lain tanpa melakukan klaim bahwa itu adalah fotonya, namun juga tidak mencantumkan sumbernya. Setidaknya saya pernah melihat beberapa foto yang sama ada di pinterest. Tentusaja foto-foto keren itu mengundang banyak "love" hingga mencapai puluhan "like" hanya beberapa menit setelah diposting.

Setiap platform socmed punya keabsurdan masing-masing, namun seenggaknya instagram enak buat cuci mata. 

Bahasa gambar juga universal, dengan hashtag yang tepat, orang dari bagian dunia yang berbeda juga bisa "like" meski tak mengerti kata pengantar yang kita berikan. Semoga nantinya ada fitur "hide" untuk foto-foto yang nggak asik dan "block" untuk komentator yang nggak beretika.