Kehidupan Kita dan Google

Tak terasa hidup kita makin bergantung pada google.

 

Kenal dengan ikon-ikon diatas, kan? Mana yang teman-teman gunakan secara aktif? Sebagai blogger, saya menggunakan hampir semuanya, kecuali google photos dan street views. Pernah sih ngintip streetviews sebentar. Selain ikon-ikon tersebut, masih ada aplikasi google lain di handphone saya yang belum pernah saya klik. Untuk smartphone berbasis android, google masuk ke perangkat kita dalam satu paket aplikasi. Meski beberapa aplikasi tak kita butuhkan, tetap saja terdownload. Mungkin bisa menghapus yang tidak kita butuhkan itu, tapi saya belum sempat mengutak-atik.

Ketergantungan kita pada google makin hari makin dalam sehingga membentuk rantai maya informasi dan komunikasi yang melilit pada diri kita, yang semuanya bersifat social networking.

Jika saya boleh membagi ikatan kita dengan google, mungkin seperti ini jadinya:

Untuk Pekerjaan

Untuk pekerjaan, banyak yang memiliki akun gmail untuk berkomunikasi dan memanfaatkan google drive untuk menyimpan data. Kita mempercayakan semua rahasia pekerjaan pada google. Akun gmail saat ini merupakan layanan email gratis terfavorit karena loading-nya lebih cepat dibandingkan yahoo. Yahoo mail malah beberapa kali hang, membuat pekerjaan tidak bisa diselesaikan hari itu. Belum lagi gangguan iklan yang kadang menutup dashboard dan bahkan muncul di bagian atas inbox. 

Akun gmail juga menjadi kunci pembuka semua fasilitas atau aplikasi google yang kita butuhkan. Dengan satu akun gmail, kita bisa memanfaatkan G+, youtube, blogspot dan sebagainya. Bagi yang sedang membangun branding, ini sangat membantu karena kita akan tampil sama di semua kanal milik google.

Yang bekerja sebagai blogger bisa memanfaatkan akun gmail tersebut untuk membuat blog di blogspot, lalu menghubungkannya dengan G+ untuk share link secara otomatis. Foto yang tersimpan di G+ bisa kita buka di gallery smartphone yang menggunakan ID gmail, kemudian bisa kita share di Instagram. Jadi satu foto bisa muncul dimana-mana, tak perlu kerja dua kali untuk platform yang berbeda.

Untuk Hobi

Teman-teman bisa memanfaatkan youtube dan blogspot untuk belajar menguasai hobi yang diminati. Banyak tutorial yang bisa dipelajari secara mandiri. Setelah berhasil, kita bisa gantian memajang karya-karya tersebut. Bagi yang hobi menulis bisa mengasah ketrampilannya dengan terus ngeblog sampai ketemu genre dan gaya tulisan yang terbaik bagi kita.

Untuk Bersosialisasi

Selain google hangout yang bisa digunakan untuk pembicaraan jarak jauh, ada yang tidak kita sadari peran pentingnya. Berapa smartphone yang teman-teman punyai? Sekarang, kita tak lagi dipusingkan dengan daftar kontak jika ingin berganti smartphone. Bahkan kita juga bisa memiliki dua atau lebih smartphone dengan daftar kontak yang sama. Ini berkat sinkronisasi dari akun gmail kita. Nomor whatsapp dan pin BB pun bisa tersimpan dengan baik. Jika smartphone rusak, tak perlu takut kehilangan data kontak teman-teman dan kolega.

Perangkat online berupa google maps bahkan bisa membantu sosialiasasi secara nyata. Google maps membantu kita menunjukkan lokasi yang akan kita kunjungi dan memperkirakan jarak tempuhnya. Belakangan google streetview melengkapi kemampuan visualisasi google map. Kita bisa melihat tempat yang ingin kita kunjungi secara riil.

Google Search
Semua berawal dari google search yang kemudian merambat ke aplikasi lain. Mesin pencarian ini sekarang seolah menguasai semua kegiatan internet kita. Apapun yang kita butuhkan, kita selalu mencarinya melalui google search, termasuk pentunjuk kemana mencari referensi ilmiah. Bagi blogger, google search adalah parameter utama untuk melihat kesuksesan sebuah artikel menarik pengunjug dengan tampil di halaman pertama.

Dibalik semua lancarnya kegiatan kita berkat  google, kehati-hatian tetap sangat penting. 

1. Sinkronisasi bisa berbahaya jika ada yang bisa membobol akun gmail kita. Dengan akun gmail tersebut, bisa terakses pula blog, G+, foto-foto yang terpublikasikan, dan lain-lain. Karena itu usahakan menggunakan akun email yang berbeda, khusus untuk login di platform lain seperti twitter, facebook dan aplikasi online lainnya. Jangan simpan file penting di cloud, lebih baik di CD , external drive atau flash dics.
2. Perhatikan setting masing-masing fitur atau aplikasi. Ini juga akibat sinkronisasi. Misalnya google photos yang setingan defaultnya adalah sinkronisasi melalui fitur "back up". Jadi begitu kita gunakan aplikasi ini, otomatis semua yang ada di handphone kita, baik yang sudah diedit maupun yang privat, akan bisa dilihat pula secara online melalui file di G+. Karena itu jangan lupa untuk setting "off" agar hanya bisa dilihat secara offline di handphone tersebut saja. Yang seperti ini tidak ada option setuju atau tidak setuju dan tidak ada notifikasi, diam-diam foto-foto yang kurang sopan untuk konsumsi pribadi bisa terpublikasi tanpa kita sadari.
3. Hati-hati dengan "back up". Selain yang terjadi dengan google photos diatas, fitur "back up" juga ada di beberapa aplikasi lainnya, seperti google drive. Harus diperhatikan bahwa yang namanya "back up" di google itu itu berarti disimpan pula di aplikasi google lainnya. Jadi, jika fitur tersebut kita klik dengan maksud untuk jaga-jaga jika google drive error, yang terjadi file kita tersebut malah terpublikasikan dan bisa dilihat secara online.
4. Jangan senang dulu jika mobil google streetview masuk ke lingkungan kita. Itu berarti privasi kita sebagian terambil. Beberapa hari lalu seorang teman di facebook dengan riang mengunggah view rumah neneknya. Ketahuilah bahwa itu membahayakan nenekmu, apalagi jika nenekmu tinggal sendiri, karena di foto tersebut terlihat jelas posisi pintu depan, pintu samping, dan plat nomor mobil yang parkir di halaman dalam lantaran kamera google streetview cukup tinggi untuk melihat melampaui pagar rendah.

Teknologi selalu punya dua sisi. Satu sisi memudahkan hidup kita, sisi lain mengambil privacy kita. Pandai-pandai menyiasatinya, ya.