Jatuh Bangun Industri Tote Bag
![]() |
Tote Bag buatan saya dengan hand lettering buatan adik saya. |
Teman-teman yang sering datang ke blog atau instagram beyourselfwoman pasti sering melihat berbagai gaya dan ukuran tote bag yang saya buat. Tote bag itu seolah tak terlihat gebyarnya padahal hampir semua acara, dari selamatan kelahiran bayi, ulang tahun hingga acara-acara penting kenegaraan menggunakannya sebagai tempat berbagai brosur, souvenir hingga makanan.
Tahu nggak, ternyata ada sejarah panjang dan industri yang cukup besar di belakang tote bag yang bertumpuk di lemari teman-teman yang sering datang ke event atau seminar. Tak sekedar sebagai goodie bag, tote bag juga berkembang sebagai fashion item yang hype di kalangan anak muda berkat tampilannya yang casual dan bisa dikreasikan tanpa batas.
Sejarah Tote Bag Hingga Sampai Ke Lemari Kita
Awalnya, tote bag atau cotton bag dibuat dari bahan kain yang keras. Sekarang sudah banyak bahan-bahan alternatifnya seperti kanvas, nilon, goni, dan rami. Di Amerika Serikat, tote bag mulai marak dipakai sejak LL Bean’s mengeluarkan Boat Bag di tahun 1944. Boat bag itu seperti apa? Kapan-kapan saya buatkan, ya. Sebenernya tas ini dirancang untuk pelaut. Bentuknya kuat dan sederhana membuat orang tertarik memakainya.
Tahun 1950an, tote bag makin disukai. Perempuan malah menggunakan item ini sebagai tas tangan. Tahun 1960an, tote bag mulai masuk ke dunia fashion. Saat itu, Bonnie Cashin mengeluarkan koleksi Cashin Carry Tote Bags.
Meskipun popularitasnya tinggi, pengrajin tote bag Indonesia masih kesulitan menaikkan omzet. Perjanjian China ASEAN Free Trade Area (CAFTA) sudah disepakati tahun 2010. Dampaknya, barang Cina bisa dengan mudah masuk ke Indonesia. Jadi, jangankan melebarkan sayap dengan ekspor, didalam negeri saja kepayahan. Selain pemain tote bag lokal sangat banyak, juga karena barang-barang Cina yang masuk ke Indonesia berharga sangat murah. Kami di komunitas jahit sampai geleng-geleng kepala melihat harga impor bisa lebih murah daripada buatan kami sebagai tangan pertama. Jika di reseller-kan tentu akan tambah mahal lagi. Bagaimana mau melawan?
Gempuran Produk Impor Membuat Para Pengrajin Lokal Menghela Napas Dalam
Seorang pedagang Tanah Abang mengaku lebih memilih produk asal Cina daripada lokal. Alasannya, harganya lebih murah dari barang lokal. Sekarang 80% barang di Tanah Abang didominasi barang Cina.
Sama halnya dengan pedagang mainan, tokonya sudah dibanjiri barang Cina karena juga lebih awet. Akibatnya, pedagang mainan lokal menurunkan harga 5 sampai 10% supaya produknya bisa bersaing. Ini memang menjadi tantangan tersendiri buat pengrajin. Jika tak bisa bersaing di harga maka kualitas dan kreativitas harus ditingkatkan. Selain masalah kompetisi dengan barang impor, ada juga masalah barang tiruan. Produk imitasi sangat populer di pasaran karena banyak konsumen yang mementingkan gaya meski keuangan terbatas, diantaranya dengan menggunakan merk palsu. Di pasaran banyak ditemui produk imitasi yang sangat mirip dengan merk aslinya.
Menghargai Para Perajin Tote Bag Lokal Membantu Ekonomi Indonesia Membaik
Sebenarnya, kerajinan lokal punya kontribusi besar buat negara. Nilai ekspornya terus bertambah tiap tahun.
Tahun 2010, nilai ekspor industri kerajinan tangan Indonesia mencapai 15,5 triliun rupiah. Pada tahun 2013, nilainya naik menjadi 21,7 triliun rupiah. Nilai ekspor tahun 2013 itu berkontribusi sebesar 18,26 persen buat ekspor sector ekonomi kreatif. Sementara kontribusinya untuk total ekspor Indonesia mencapai 1,04 persen.
Hal itu menandakan jika produk kerajinan lokal Indonesia memenuhi standar internasional sehingga minat pasar dunia terhadapnya cukup tinggi.
Tidak hanya di dunia internasional, ternyata dalam negeri pun popularitas kerajinan lokal cukup tinggi. Faktanya, data konsumsi produk kerajinan naik tiap tahun. Tahun 2010, konsumsi rumah tangga mencapai 110,4 triliun rupiah. Kemudian, pada 2013, nilainya naik menjadi 145,2 triliun rupiah. Angka tersebut lebih besar dari angka konsumsi rumah tangga akan industri kreatif lain. Hanya kalah dari industri kuliner dan mode.
![]() |
Inacraft 2016. |
Di sisi lain, sebagian konsumen lokal cukup antusias dengan produk dari pengrajin tanah air. Inacraft, salah satu pameran produk kerajinan tangan di Indonesia bisa jadi indikator. Pada tahun 2014, pameran ini berhasil menarik 154.363 pengguna dengan hasil penjualan 115,7 miliar rupiah. Pada tahun 2015, Inacraft menarik 166.635 pengunjung dengan total penjualan 121,6 miliar rupiah. Di tahun itu juga tercapai kontrak dagang senilai 131 miliar rupiah.
Saya pernah ikut pameran pada tahun 2016. Penginnya tahun ini saya bisa jalan-jalan ke Inacraft tapi belum ada yang ngasih tiket gratis. Heheheee....
Melihat potensi dalam negeri yang tersaingi produk asing, pemerintah sudah melakukan beberapa upaya.
- Pertama, dilakukan survei kebutuhan dan keinginan pasar.
- Setelah ketemu, diadakanlah pelatihan pengrajin supaya bisa menghasilkan produk yang sesuai keinginan pasar.
- Terakhir, pemerintah juga mengirim desainer produk ke daerah-daerah. Hal ini supaya mereka bisa membantu pengrajin membuat desain produk yang menarik.
Kisah Para Pejuang Produk Lokal Nusantara Yang Terus Terhimpit Keadaan
Di tengah kompetisi yang ketat, masih banyak pengrajin lokal yang berjuang memasarkan produknya. Salah satunya adalah pasangan Ibnu Khoiruli dan Intan Qurrotul Aini. Keduanya berprofesi sebagai arsitek dan civil engineer. Namun, profesi tidak membatasi kreativitas mereka.
Ibnu dan Intan memproduksi dan memasarkan produk kreatif yang dipasarkannya melalui sosial media. Bidang usaha ini dipilih karena Intan menyenangi dunia crafting.
Dengan modal 20 juta rupiah, keduanya membeli material atau bahan serta peralatan produksi, name tag, packaging, hingga website untuk produknya. Pengerjaan produk itu sendiri dilakukan oleh penjahit. Desain tetap dikerjakan pemiliknya. Produk mereka punya keunikan di warna yang cerah dengan motif unik. Jika punya ide kreatif, jangan sampai kekurangan kita, misalnya ketidakmampuan menjahit, menghalangi kita untuk mewujudkannya.
15 comments for "Jatuh Bangun Industri Tote Bag "
Kayaknya pas masih smp.
Anak2 sekolah pada pake yang tas punggung. Ibu2 ato anak yang udah agak gede yang model totebag. Dagadu dulu mbikin ya mba.
Sekarang masih apa nggak..nggak ngerti..
Tote bag praktis dan nyaman digunain,juga unisex bisa digunain cowok cewek.
Aku sesekali pake tote bag kalo travelling.
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.