Cara Menata dan Menyimpan Bahan Kain Agar Tidak Mudah Kotor

cara menata dan menyimpan bahan kain
dokumen pribadi

Cara menata dan menyimpan bahan kain itu sebenarnya mudah asal rajin dan rapi. Pakai cara apapun tidak ada yang salah atau paling benar karena yang penting sesuai dengan keadaan masing-masing. Menata dan menyimpan bahan kain ini selain untuk kerapian, juga agar bahan kain tersebut tidak kotor dan cepat rusak sebelum dijahit.

Mengapa Bahan Kain Harus Ditata?

Menata kain sebenarnya adalah pekerjaan rutin seperti membersihkan rumah. Namun seringkali karena pesanan banyak dan harus mengejar tengat pengiriman, bahan kain ditumpuk begitu saja setelah selesai. 

Penyebab bahan kain harus ditata adalah:

  1. Agar kain tidak mudah rusak. Debu adalah musuh utama para penjahit. Debu itu tidak terlihat ketika menerobos celah pintu atau jendela tapi akan terlihat wujudnya ketika sudah menumpuk di kain.
  2. Agar ruangan kemas dan luas. Ruangan yang berantakan membuat penjahit stress karena ada saja peralatan yang tidak tampak ketika dicari.
  3. Agar tampak jenis dan jumlahnya. Ini untuk menghindari penumpukan bahan yang berarti modal tidak berputar.
  4. Agar bisa langsung menjawab pertanyaan pelanggan yang akan memesan produk jahit. Jika bahan yang diinginkan tidak ada, berarti butuh waktu lebih lama untuk memenuhi pesanan karena harus membeli bahan dulu.
  5. Agar estetik untuk membuat konten. Membuat konten media sosial dengan latar belakang ruang jahit makin digemari karena pelanggan bisa melihat suasana ketika pesanannya sedang dikerjakan.


Cara Menata Bahan Kain

Persiapan menata bahan kain adalah sebagai berikut:

  1. Pedoman utama cara menata kain adalah disesuaikan dengan lokasi atau rak atau wadah yang akan ditempati oleh bahan kain tersebut.
  2. Buatlah cetakan ukuran (panjang x lebar) dari kardus agar proses melipat kain tersebut lebih cepat. Beri jarak antara cetakan dan luas wadah atau rak yang dipakai untuk menyimpan karena nantinya akan terisi oleh tebal kain yang dilipat.
  3. Lipatlah di atas bidang yang luas dan bersih, misalnya di atas meja, karpet atau lantai, agar lipatan sempurna. Bersihkan tempat tersebut dari air dan minyak lebih dulu.

Cara melipat bahan kain sebagai berikut:

  1. Lipat kain dengan panduan cetakan kardus. Letakkkan cetakan di dalam lipatan kain agar cepat selesai. Ratakan lipatan dengan usapan tangan agar rapi. Jika nantinya berbekas tekukan ketika akan dipakai, bisa disetrika.
  2. Tarik cetakan keluar jika sudah selesai. Untuk kain yang sangat tipis atau sangat lemas melayang, cetakan bisa dibiarkan di dalam lipatan kain agar mudah ketika ditata di wadah atau rak.

Cara Menyimpan Bahan Kain

cara menata dan menyimpan bahan kain
dokumen pribadi

Dimana bahan kain disimpan?

  1. Rak. Sebenarnya ini tidak saya rekomendasikan karena sama saja kain akan kotor terkena debu meski ruangan selalu tertutup dan ber AC sekalipun. Belum lagi kemungkinan kena kotoran cicak. Ini berdasarkan pengalaman sendiri. Di pinterest banyak contoh foto yang menggemaskan tentang bahan kain yang disusun rapi di rak terbuka. Tapi ingat, kita hidup di negara tropis, sedangkan lokasi foto tersebut kebanyakan di Amerika dan Eropa.
  2. Wadah. Jika tidak punya lemari, bisa menggunakan wadah yang tertutup dan transpasaran agar terlihat motif kain yang ada di dalamnya. Jika tidak memiliki wadah seperti itu, bisa menggunakan sembarang wadah, tapi jangan lupa menuliskan apa saja isi wadah tersebut agar tidak perlu membuka-buka semuanya lebih dulu.
  3. Lemari atau laci. Ini memang tempat teraman. Lebih bagus lagi jika bagian depannya kaca sehingga isinya bisa terlihat.

Pengelompokan bahan kain.

  1. Berdasarkan warna, misalnya nuansa merah, gradasi ungu dan sebagainya,
  2. Berdasarkan jenis bahan, misalnya kanvas, toyobo, katun dan sebagainya.
  3. Berdasarkan motif, misalnya polos, bunga-bunga, garis dan sebagainya.
  4. Berdasarkan merk atau produsen, misalnya 
Pengelompokan bahan kain membantu mempercepat pemberian ide-ide kepada pelanggan jika akan memesan dalam bentuk set atau jika bahan yang diinginkan tidak tersedia dengan memberikan alternatif.


Yang perlu ditulis di label tempat penyimpanan bahan kain:

  1. Panjang dan lebar kain.
  2. Jenis bahan kain.
  3. Toko tempat pembelian.
  4. Harga per meter.
Pemberian label kain yang detil pada tiap kain akan mempermudah penghitungan kebutuhan bahan dan penetapan harga. Informasi toko pembelian juga penting jika diperlukan untuk membeli bahan lagi. 

Kelemahan utama penjahit rumahan adalah menghitung harga jual berdasarkan ingatan. Bahkan ketika tahu harga bahan sudah berbeda tapi karena dianggap hanya naik sedikit, maka tidak melakukan penghitungan ulang. Kadang malah kehilangan jejak dengan harga bahan sampingan seperti resleting atau kancing yang lama tidak digunakan. Ingatlah Gojek bisa menjadi besar karena menghitung recehan. Jadi, jangan sepelekan selisih meski kecil.

Menata dan menyimpan bahan kain dengan rapi akan membuat respon ke pelanggan cepat, harga bisa dihitung dengan benar dan bahan kain tersebut tidak cepat rusak. Untuk tips-tips di media sosial, silakan follow akun instagram @beyourselfwoman dan subscribe youtube beyourselfwoman. Semoga bermanfaat. Semangat!

Post a Comment

0 Comments