Tanda-tanda Mamah Harus Menyerahkan Diri Pada Asisten Rumah Tangga
Tak usah berkecil hati jika muncul tanda-tanda mamah harus menyerahkan diri pada asisten rumah tangga (ART).
Punya anak banyak tapi semua urusan rumah tangga beres itu memang luar biasa. Takjub membaca cerita-cerita tentang keluarga yang melakukan semuanya bersama-sama, bahkan si mamah masih sempat punya usaha dan berkarya. Bayangkan punya anak 5 atau 9 tapi tak pernah memerlukan orang
lain untuk membantu. Keluarga tetap terurus karena manajemen yang berjalan dengan baik hingga bisa saling bahu-membahu.
lain untuk membantu. Keluarga tetap terurus karena manajemen yang berjalan dengan baik hingga bisa saling bahu-membahu.
Di lain pihak, ada keluarga yang punya anak baru satu atau hanya dua tapi sudah menyerah pada ART. Apakah itu berarti dia ibu yang tidak baik? Apakah berarti dia gagal menanamkan kerjasama dalam keluarga?
Tiap manusia punya batas ketahanan yang berbeda. Tiap manusia juga punya agenda yang berbeda. Anak baru satu tapi sudah sibuk cari ART bukan berarti tak mampu mengelola rumah tangga dengan baik. Punya anak banyak bukan berarti punya pasukan untuk diajak kerjabakti mengurus rumah. Mungkin keluarga tersebut punya agenda yang kita tidak tahu. Tak ada keharusan bagi kita untuk mengumumkan visi dan misi keluarga. Keluarga kan wilayah privat yang tidak perlu audit publik.
Namun demikian, jika mamah punya beberapa tanda-tanda dimana harus menyerahkan diri pada ART, lakukan saja mah. Yang penting bukan citra mamah sebagai ibu yang mampu mengatasi semua, melainkan kelancaran urusan rumah tangga mamah saja.
Baju dari jemuran. Mesin cuci yang langsung kering belum terlalu populer di Indonesia meski sudah mulai banyak yang menggunakan, terutama keluarga sibuk yang tidak mau punya ART. Alasannya karena supply air nggak jelas atau khawatir mudah rusak. Jangan heran pula masih banyak yang mencuci menggunakan tangan karena dianggap lebih praktis. Apapun cara mencuci mamah, tapi jika tiap mau pakai baju panik memilah jemuran dulu, mungkin mamah sudah kewalahan. Di musim hujan itu wajar terjadi, tapi kalau setiap hari, lama-lama nggak cuma mamah yang stress, tapi anggota keluarga lain juga tidak nyaman.
Penghuni liar sering unjuk gigi. Tanda-tanda rumah sudah lama tidak dibersihkan adalah penghuni liar, seperti tikus kecoak, laba-laba, bahkan semut yang makin sering fashion show didepan kita. Itu juga menandakan mereka punya sarang dan sarangnya sudah kepenuhan, membuat mereka penat dan butuh piknik. Tinggal tanya pada diri sendiri aja mah, kapan terakhir bersih-bersih rumah.
Lalu lintas kulkas tersendat. Pernah mengalami belanja melulu tapi kok tidak pernah masak? Apa yang terjadi? Tahu-tahu isi kulkas kepenuhan tapi sebagian besar tak bisa dikonsumsi karena sudah kedaluarsa. Akhirnya harus dibuang. Duh, mubazir. Kebanyakan para mamah sadar akan kebutuhan gizi keluarga, makanya senang mengumpulkan sayuran dan buah-buahan di kulkas supaya bisa memasak sendiri. Tapi apa daya, jangankan membuka kulkas, baru datang saja sudah harus lari ke belakang menangani cucian baju.
Semua barang hilang. Biasanya mamah adalah detektor semua barang dirumah. Tinggal tanya mamah, tahu-tahu yang dicari langsung ketemu. Nah, kalau mamah sendiri sudah kebingungan mencari ini itu, tandanya rumah sudah berantakan abiz, sudah main tumpuk tanpa ampun. Kapan terakhir mamah menyortir dan menata barang-barang? Sibuk, ya mah?
Dimana anakku? Anak terlambat diantar dan salah jadwal menjemput sering terjadi? Lah mamah ngapain aja? Kalau kerepotan, minta bantuan dong mah. Kasihan si anak sering kena tegur wali kelas.
Apa kabar passion? Jika sekedar sebuah hobi, mungkin mamah bisa melakukannya kapan aja ada waktu senggang. Jika itu passion, mamah pasti ingin terus menggali seluruh potensi, lalu mengembangkannya sejauh mungkin. Mamah perlu waktu lebih banyak untuk mengeksplor apa yang mamah miliki.
ART memang bukan satu-satunya solusi tapi bukan pula merupakan kekurangan mamah sebagai ibu. ART juga bukan lambang kemakmuran atau gengsi seorang ibu, melainkan penyedia jasa yang harus dihargai seperti manusia pekerja lainnya.
Macam-macam pilihan ART didasarkan dengan pekerjaannya.
Memang, sebelum mempekerjakan ART, sebaiknya di-review dulu barangkali ada cara lain untuk memperbaiki pengelolaan rumah tangga, Jika memang tak bisa lagi, apa boleh buat, kibarkan bendera putih, daripada kegiatan keluarga terhambat.Baca juga: Keseruan Ibu Multitasking
Baju dari jemuran. Mesin cuci yang langsung kering belum terlalu populer di Indonesia meski sudah mulai banyak yang menggunakan, terutama keluarga sibuk yang tidak mau punya ART. Alasannya karena supply air nggak jelas atau khawatir mudah rusak. Jangan heran pula masih banyak yang mencuci menggunakan tangan karena dianggap lebih praktis. Apapun cara mencuci mamah, tapi jika tiap mau pakai baju panik memilah jemuran dulu, mungkin mamah sudah kewalahan. Di musim hujan itu wajar terjadi, tapi kalau setiap hari, lama-lama nggak cuma mamah yang stress, tapi anggota keluarga lain juga tidak nyaman.
Penghuni liar sering unjuk gigi. Tanda-tanda rumah sudah lama tidak dibersihkan adalah penghuni liar, seperti tikus kecoak, laba-laba, bahkan semut yang makin sering fashion show didepan kita. Itu juga menandakan mereka punya sarang dan sarangnya sudah kepenuhan, membuat mereka penat dan butuh piknik. Tinggal tanya pada diri sendiri aja mah, kapan terakhir bersih-bersih rumah.
Lalu lintas kulkas tersendat. Pernah mengalami belanja melulu tapi kok tidak pernah masak? Apa yang terjadi? Tahu-tahu isi kulkas kepenuhan tapi sebagian besar tak bisa dikonsumsi karena sudah kedaluarsa. Akhirnya harus dibuang. Duh, mubazir. Kebanyakan para mamah sadar akan kebutuhan gizi keluarga, makanya senang mengumpulkan sayuran dan buah-buahan di kulkas supaya bisa memasak sendiri. Tapi apa daya, jangankan membuka kulkas, baru datang saja sudah harus lari ke belakang menangani cucian baju.
Semua barang hilang. Biasanya mamah adalah detektor semua barang dirumah. Tinggal tanya mamah, tahu-tahu yang dicari langsung ketemu. Nah, kalau mamah sendiri sudah kebingungan mencari ini itu, tandanya rumah sudah berantakan abiz, sudah main tumpuk tanpa ampun. Kapan terakhir mamah menyortir dan menata barang-barang? Sibuk, ya mah?
Dimana anakku? Anak terlambat diantar dan salah jadwal menjemput sering terjadi? Lah mamah ngapain aja? Kalau kerepotan, minta bantuan dong mah. Kasihan si anak sering kena tegur wali kelas.
Apa kabar passion? Jika sekedar sebuah hobi, mungkin mamah bisa melakukannya kapan aja ada waktu senggang. Jika itu passion, mamah pasti ingin terus menggali seluruh potensi, lalu mengembangkannya sejauh mungkin. Mamah perlu waktu lebih banyak untuk mengeksplor apa yang mamah miliki.
ART memang bukan satu-satunya solusi tapi bukan pula merupakan kekurangan mamah sebagai ibu. ART juga bukan lambang kemakmuran atau gengsi seorang ibu, melainkan penyedia jasa yang harus dihargai seperti manusia pekerja lainnya.
Macam-macam pilihan ART didasarkan dengan pekerjaannya.
- All in mengurus seluruh urusan rumah tangga, termasuk bersih-bersih, masak, belanja dan mengurus anak. Ini umum dilakukan oleh keluarga muda Indonesia yang sibuk bekerja tapi secara finansial belum berlebih. Tapi ingat mah, pekerjaan seperti ini sangat berat. Sama seperti mamah sendiri, kalau capek, emosi kan cenderung mudah meledak, anak-anak bisa jadi sasaran kemarahan. Makanya mamah jangan pasrah aja, kasihan, harus bahu-membahu dan jangan lupa beri kesempatan untuk istirahat dan liburan. Kadang ada ART yang harus merawat manula juga. ART seperti ini sering diminta untuk menginap. Jangan karena menginap terus merasa bisa menyuruh kapan saja ya, mah.
- Part time atau pocokan. Sistem seperti ini umum di perumahan-perumahan. Maklumlah, perumahan sekarang meski terlihat mentereng tapi lahannya terbatas sehingga tidak ada kamar untuk ART. Kadang ada juga yang semata-mata ingin privacy tanpa orang lain selain keluarga seusai jam kerja. Setelah pekerjaan selesai, ART yang biasanya tinggal di sekitar perumahan akan pulang. Kadang ART juga bekerja di rumah lain dalam sehari.
- Tukang cuci atau laundry. Umbah-umbah atau mencuci memang kegiatan yang sangat penting dalam rumah tangga. Bukan semata-mata karena berat, tapi kadang karena sepanjang siang ada kegiatan. Repot juga ya kalau mencuci tiap malam, baju juga tidak bisa segera kering. Tinggal pilih memanggil tukang cuci kerumah atau meminta jasa laundry rumahan untuk mengambil.
- Pengasuh anak atau baby sitter dan perawat manula. Baby sitter kok masuk ke kategori ART? Iyalah, kan pekerjaannya to assist, membantu mengasuh bayi atau anak. Khusus untuk balita, sebaiknya mempekerjakan baby sitter karena sudah mendapatkan pelatihan mengasuh balita. Begitu pula dengan perawat manula. Tapi kadang heran juga melihat ART dengan seragam baby sitter tapi kelihatannya masih terlalu muda untuk mengasuh balita. Pandai-pandai memilih, ya mah. Sebenarnya ART yang sudah matang lebih cocok untuk mengasuh balita daripada baby sitter karena lebih keibuan. Hanya saja dari segi kebersihan, gizi dan perilaku yang bisa ditiru anak perlu dimonitor.
Soal dimana sebaiknya merekrut ART, mencari sendiri atau melalui agen, terpulang pada preferensi mamah sebagai pengguna. Mencari sendiri memang lebih murah tapi perlu waktu, kejelian dan kesabaran melatih. Sedangkan dicarikan agen (resmi) memang harus ada jaminan dan persyaratan, tapi dijamin terlatih dan selalu tersedia jika perlu ganti.
21 comments for "Tanda-tanda Mamah Harus Menyerahkan Diri Pada Asisten Rumah Tangga"
Sekarang masih coba bertahan tanpa ART. Yah, jelas ada yang harus dikorbankan, harusnya istirahat, malah tengah malam masih nyuci hiks hiks. Btw, TFS mak...sedang dipertimbangkan. Coz kalau lama dibiarkan bisa meledak juga...:D
Yg point blanja mulu, trus sayur layu ga dimasak, itu aku banget hihihikkkk #tutup mukaaa
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.