Pouchception, Apakah Penggemar Pouch Itu Termasuk Gila Kerapian?

Dapat istilah pouchception dari acara TV Ngopi Dara. Ketika itu Nia Ramadhani dan Jessica Iskandar mewawancarai Atiek Nur Wahyuni, Presiden Direktur Transmedia. Di segmen bongkar tas, terpanalah mereka melihat isi tas Atiek yang terdiri dari 4 pouch. Tidak ada printilan yang tersebar. Apakah Atiek termasuk gila kerapian atau neat freak?

pouchception

Ngopi Dara ini berisiknya minta ampun. Maklumlah Nia dipasangkan dengan Jedar. Namun dibalik sikap penyenyelan mereka, pertanyaan-pertanyaan yang mereka lontarkan cukup berisi loh. Gaya mereka aja yang membuat acara ini seperti main-main. Pertanyaan-pertanyaan terdalam sering mereka lontarkan dan tidak ada di acara lain. Mungkin bagi Nia menjadi host itu semacam refreshing saja, bukan karena  butuh uang, sehingga tidak sungkan menanyakan hal-hal sensitif.

Gambaran pouchception itu adalah ketika tas dibuka ada pouch. Setelah pouch diambil, eh ada pouch lain. Setelah itu, loh ada pouch lain lagi. Begitu seterusnya. Mungkin terinspirasi dari film Inception yang dibintangi Leonardo Di Caprio tentang mimpi yang berlapis-lapis.

Begitu dibuka, di dalam tas wanita se-powerful Atiek ini ternyata tidak ditemukan printilan seperti kunci mobil, ponsel, tissue pack dan sebagainya. Yang ada adalah 4 buah pouch. Pouchnya bukan yang mewah atau bertema sih, melainkan seperti yang biasa kita lihat di toko-toko. Agak surprise juga sih mengingat penampilan Atiek yang sangat sosialita. Di dalam pouch-pouch itulah semua printilan disimpan. Dompet tidak ditunjukkan. Mungkin untuk alasan keamanan.

Untuk wanita sesibuk Atiek, semua harus serba terorganisir rapi. Tak mungkin menjalankan perusahaan sebesar itu jika hidupnya acak-acakan, meski untuk hal sesederhana isi tas. Semua peralatan tidak ada yang boleh ketinggalan dan mudah dicari kapanpun dibutuhkan. Maka mengelompokkannya ke dalam pouch menjadi sangat penting. Coba sekarang cek isi tasmu! Kalau masih berantakan, berarti belum bisa berharap sesukses Atiek dalam karir.

Baca juga: Waterproof Travelling Pouch

Menurut saya, di dalam tas wanita itu setidaknya perlu 3 macam pouch yang berisi:

1. Personal Hygiene , Skin Care dan Make Up


Di masa pandemi ini, pouch yang berisi personal hygiene lebih utama daripada make up. Sekarang kita wajib pakai masker sehingga make up tidak terlalu kelihatan setelah dandan. Kalau ketinggalan bisa malapetaka. Bahkan kalau tidak mengenakan masker di Jakarta bisa kena denda Rp 250.000,- . Kalau skin care tetap penting, terutama untuk menjaga kelembaban kulit dari paparan sinar matahari dan hand sanitizer atau sabun. Bahan terbaik untuk pouch ini adalah yang waterproof untuk jaga-jaga kalau tutup botol terbuka tanpa sengaja.

Jika bepergian, bagi saya yang minimal wajib ada di pouch pertama ini adalah hand sanitizer, hand wash, masker cadangan, sarung tangan, antiseptic spray, tissue basah, tissue kering dan hand and body lotion. Supaya tidak repot, bawa dalam kemasan kecil. Ada yang menganggap sarung tangan dan antiseptic spray tidak perlu. Ada yang menganggap sun screen penting. Jadi tergantung juga dengan rasa percaya diri masing-masing terhadap situasi sekarang ini. Yang utama, jangan sampai menyepelekan penularan virus COVID 19 atau corona dan patuhi hal-hal yang diwajibkan pemerintah.

2. Alat Tulis, Kunci, Obat dan Vitamin


Meski bukan orang kantoran, kita sering merasa perlu membawa secarik kertas dan pulpen. Siapa tahu perlu mencatat sesuatu. Kadang harus membawa buku tabungan, kartu member klinik dan sebagainya. Satukan saja dalam sebuah pouch sehingga kertas tidak mudah lecek dan pulpen tidak melunturi tas jika meleber. Kunci bisa disatukan sekalian disini karena tidak akan merusak apa-apa. Bahan pouch bisa kain apa saja.

Mengapa obat dan vitamin masuk ke pouch ini? Sebenarnya lebih baik pakai pouch tersendiri karena akan lebih higienis. Tapi kalau cuma bawa panadol dan vitacimin ya nggak perlulah. Disatukan saja di pouch ini. Kalau disatukan di pouch no 1, takutnya jika ada botol yang bocor sehingga akan membuat obat atau vitamin terkontaminasi.

Baca juga: DY Membuat Pouch Dengan Resleting

3. Gadget dan Charger


Meski cuma bawa satu ponsel, sebaiknya tidak disatukan dengan pouch no 1 dan 2 karena barang elektronika itu sangat rentan. Jika tergesek, screen bisa scratch. Apalagi jika terkena cairan, ponsel bisa rusak. Umumnya sekarang orang juga membawa charger atau powerbank. Kadang juga membawa earphone. Semua benda elektronika sebaiknya disatukan dalam pouch tersendiri. Bahan pouch bisa apa saja tapi bagian dalam harus kain yang tidak kasar agar screen ponsel tidak tergores. Jika teman-teman membawa flashdisk, bisa dimasukkan dalam pouch ini.

Yang tasnya ada pouch lebih dari 3 itu pasti ada saja dan saya kira jumlahnya cukup banyak. Misalnya ada yang merasa wajib membawa mukena dan sajadah tipis. Sekarang masyarakat harus membawa sajadah sendiri jika sholat di mesjid. Bisa juga ada yang membawa pouch khusus peralatan mandi untuk yang langsung ngantor setelah olahraga.

Ada tambahan dari akun IG @fitrian bahwa menggunakan beberapa pouch di dalam tas bisa mengacaukan pencuri atau pencopet. Tas beliau pernah disilet orang, alhamdulillah dompet selamat. Memang sih pouch dan dompet itu kalau diraba hampir sama, ya.

Apakah pouchception itu berarti neat freak atau gila kerapian? Saya rasa tidak. Itu malah baik, menunjukkan kepribadian orang yang teratur dan bisa dipercaya. Nggak bakal ada yang hilang atau terlewat deh kalau sama dia. Saya sendiri meski sehari-hari membuat pouch, tapi sering lupa menata kembali jika ganti tas. Akibatnya, ketika mau mengambil kunci mobil sering mengaduk-aduk tas beberapa saat. Padahal isi tas saya tidak banyak. Kadang heboh mengira kuncinya hilang, padahal cuma nyempil di pojokan.

Link pembelian produk pouch beyouprojects: https://www.instagram.com/beyouprojects

Post a Comment

5 Comments

  1. Aq tipe yg asal masuk tas mba.. Pernah mencoba pakai pouch tapi merasa kurang praktis. Tapi kalau baca dari yang mbak tulis, memang lebih efektif sih kalau mulai beralih merapikan isi tas dengan pouch...

    ReplyDelete
  2. mba aq juga gak suka isi tas berantakan, susah kalo nyari barang2 jadi aq pakai organizer bag di dalam tas, lebih mudah kalo cari barangnya tapi untuk tas kerja aja kalo tas yang buat bayi aq lebih milih yang banyak kompartemennya jadi gampang juga cari2 barangnya

    di dalam pounch ada pounch lagi jadi kaya boneka matrioska yah mbak, hehehhe

    ReplyDelete
  3. aku termasuk yang kemana-mana selalu isi tas dengan pouch, mbak. paling nggak suka pas cari-cari barang, pakai ubek-ubek tas dulu karena barang-barang nyampur jadi satu. dan lagi, kalau campur-campur gitu, jadi lupa tadinya bawa barang apa ajah

    ReplyDelete
  4. saya juga berpendapat sama, yang make pouch belum tentu gila kerapian. saya pakai pouch karena tas gede dan barang kecil kecil mayan banyak, seperti kunci kunci, jadi kalau terburu-buru suka nggak ketemu, jadi beberapa barang saya simpan di pouch

    ReplyDelete
  5. Aku baru tau kak, ada istilahnya hehe. Aku juga suka pake pouch. Ada pouch buat touch up kit dan gadget. Jadi gak pouchception juga sih wkwk. Setelah baca ini jdi pengen nambah 1 lagi buat hygiene kit. Thx sharingnya! Salam kenal yaaa 😉

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)