Ide Untuk Rumah Ramah Rubella


Note: pemenang.

Saya tidak familiar dengan istilah rubella. Terlebih karena anak-anak saya sudah besar dan sehat, saya kurang mengikuti perkembangan dunia kesehatan anak. Karena perkenalan dengan Gracie di Kumpulan Emak Blogger (KEB), saya sedikit mengerti tentang rubella. Gracie banyak berkisah tentang anaknya yang terinfeksi TORCH. Gracie membagi pengetahuan dan pengalamannya mendampangi si buah hati agar dapat membantu orang tua lain yang memerlukannya. 

Kesadaran akan penanganan yang benar bagi si anak perlu disebarkan seluas mungkin demi masa depan si anak. Semua anak istimewa dan berhak mendapatkan kesempatan untuk tumbuh tanpa halangan berarti demi masa depan mereka. Hanya saja, cara pendampingan yang terbaik bagi proses tumbuh kembangnya disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Karena itu, wadah berbagi seperti Rumah Ramah Rubella (R3) akan memberikan banyak pilihan bagi para orangtua untuk memberikan yang terbaik bagi putra-putrinya.

Tapi bagaimana supaya R3 lebih dikenal lagi secara luas? Terutama, bagaimana supaya pengalaman dan pengetahuan yang bertebaran di group facebook tersebut bisa diserap pula oleh orangtua lain?
Saya punya ide-ide yang saya kelompokkan menjadi ide online dan offline. Ide-ide ini fokusnya di prasarana pengembangan, karena secara ilmu tentang rubella sendiri jelas tidak saya pahami, biarlah itu menjadi wilayah keahlian para admin R3. Semoga bermanfaat.

ONLINE

Kegiatan online sekarang menjadi idola banyak gerakan, termasuk yang berhubungan dengan kesehatan. Pertimbangannya karena sebarannya yang tak terbatas dan bisa disimak para orangtua tanpa meninggalkan tugas pekerjaan ataupun kewajiban mengasuh anak. Perlu dipertimbangkan bahwa kewajiban orangtua tidak hanya merawat anak-anak yang terkena Congenital Rubella Syndrome, tapi juga anak-anak lain jika ada. Bisa dibayangkan kesibukannya ya. Adapun sarana online yang cukup efektif adalah: 

1. Group Facebook seperti yang sudah dilakukan R3. Dengan 512 member, R3 sudah sangat sukses untuk sebuah isu yang bagi banyak orang masih asing ini. Group memungkinkan diskusi yang cukup mendalam terhadap satu tema. Karena itu, group sebaiknya memiliki kegiatan diskusi rutin dengan tema yang telah ditetapkan. Hostnya bisa dirotasi. Misal Senin dari admin mengangkat tema yang sedang hot di masyarakat, Selasa oleh dokter atau ahli, Rabu oleh salah satu orangtua, dan sebagainya. Dengan demikian, group akan lebih hidup.

2. Akun twitter. Saat ini untuk sebaran informasi, twitter-lah yang paling luas jangkauannya. Saya rasa R3 wajib membuat akun twitter. Karena sifatnya yang berbagi pengetahuan, bukan untuk popularitas, tak perlu menugaskan admin dengan jam-jam tertentu yang berarti mengurangi kebersamaan dengan anak-anak. Cukup sesekali saja jika waktu senggang, admin mengumumkan kegiatan R3 dan sesekali membuat kultwit tentang satu tema kecil seputar Congenital Rubella Syndrome.

3. Blog. Blog dibuat sebagai tempat untuk mengkompilasi diskusi di group supaya bisa dibaca oleh siapapun, termasuk yang tidak punya akun facebook. Blog juga bisa diisi dengan foto-foto brosur dari dokter atau rumah sakit dan video-video panduan bagi orangtua.

4. Buku. Seperti halnya buku Mereka Bicara Fakta, para orangtua bisa bekerjasama menyusun buku, misalnya tentang kisah-kisah inspiratif dan buku panduan pendampingan anak. Sudah dua buku tuh. Heheheee.... Ini kan bisa dikoordinir via group atau email, tak perlu bertemu muka yang tentu saja akan menghabiskan banyak waktu.

OFFLINE

Bagaimanapun juga, event offline itu penting untuk saling memberi semangat. Tapi event offline seperti apa ya yang cocok. Yang jelas jangan arisan deh, heheee....

1. Diskusi dengan jadwal rutin, mungkin sebulan sekali atau dua kali. Heran juga ya MMR masih dipertanyakan, padahal anak saya sudah mendapatkannya 12 tahun lalu dan tidak masalah. Mungkin ini karena kurangnya informasi. Jadi, setiap selesai diskusi, harus disebarkan hasilnya melalui sarana online diatas, agar mudah orang lain mencari informasi. Sebaiknya tiap diskusi hanya ada satu narasumber, bisa dokter atau orangtua, supaya fokus menggali satu tema kecil saja sampai tuntas.

2. Membuat semacam kids' day, dimana di hari itu khusus untuk mengapresiasi kemajuan anak-anak. Orangtua bisa membawa karya anak-anak dalam bentuk apapun, termasuk video. Maksudnya untuk menginspirasi orangtua dan anak-anak lain dalam berkarya. Mirip school day laaah. :)

3. Workshop pendampingan anak. Sebenarnya ini lebih menyenangkan daripada diskusi karena orangtua bisa langsung praktek. Jangan lupa mempublikasikannya melalui saran online diatas.

4. Networking dengan rumah sakit dan komunitas kesehatan. Networking akan banyak manfaatnya. Misalnya sebuah rumah sakit mengadakan seminar, R3 bisa diminta menjadi salah satu pengisi acara. Waktu sesedikit apapun yang diberikan dalam acara tersebut harus digunakan secara maksimal.

Nah, demikian ide saya. Semoga Rumah Ramah Rubella berkembang dan bermanfaat bagi banyak orang.

Tulisan ini turut serta dalam pengembangan Rumah Ramah Rubella

Post a Comment

9 Comments

  1. Kayaknya idenya sudah diambil semua sama mak Lusi *hihi komen apah inih. Ini komen pesimis*
    Moga2 Rumah Ramah Rubela makin dikenal ... kalo masih lama GAnya saya pingin ikutan juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih banyak. Mak Mugniar pasti bisa nemuin yg lain, kan jago :D

      Delete
  2. Ah, keren! Makasih banyak mak Lusi ide-idenya. Makasih udah berpartisipasi juga. *ciyuumm*

    Mak Niar, deadline nya masih lama loh, masih 13 Feb, sok atuh ikutan mak ^_^

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)