KEB Dimataku : Catatan Dari Hati Emak Yang Dipaksa Narsis
Ada pepatah yang mengatakan, "Apalah artinya jadi blogger jika tak narsis." Pepatah tersebut adalah bahan penataran makpuh Indah Julianti untuk emak-emak blogger yang masih malu-malu. Apalagi jika menjadi makmin KEB, kalau sampai malu-malu bakal kena pecut atau sembur sirih, minimal dikemoceng atau kena tabok.
Buat saya itu adalah siksaan batin yang sangat berat karena saya pemalu, baik hati dan tidak sombong. Kalau ada apa-apa mending ngalah, ngumpet di pojokan, ngurek-ngurek tanah.
Selama aktif di group, paling senang itu lihat foto-foto kopdaran emak-emak, pada gokil, ketawa-tawa. Ternyata meski sudah emak-emak masih bisa seseruan abis. Beneran deh, jadi nunggu-nunggu kesempatan kopdaran dan ketemuan dengan teman-teman, dan ditutup dengan foto seru bareng.
Gara-gara gaul dengan emak-emak blogger juga jadi keranjingan lomba. Nah, udah deh, kalau lomba blog itu pada tampil habis-habisan. Ternyata selain kemungkinan menangnya lebih banyak, keren juga lo tampil spektakuler di blog sendiri. Hihihiii.... Seneng banget lihat emak-emak posting foto-foto cantik mereka sendiri di blog, foto-foto mereka bareng tokoh ternama dan foto-foto mereka menang lomba. Hidup jadi penuh warna dan semangat.
Narsis, baik difoto orang lain ataupun selfie, dalam takaran tertentu diperlukan untuk personal branding. Tapi buat saya yang bukan seleb ini, berani menampilkan foto diri adalah semacam membebaskan diri dalam berekspresi. Penampilan fisik yang tak sempurna dan usia yang tidak muda lagi tidak menjadi masalah, karena tujuannya bukanlah mencari perhatian lawan jenis, melainkan untuk menunjukkan bahwa saya ada. KEB "memaksa" saya untuk mengklaim keberadaan saya dalam karya-karya saya, minimal terhadap pendapat atau pemikiran saya.
Namun begitu, jangan ngarep (siapa yang ngarep mak?) foto saya bertebaran dimana-mana. Yah secukupnya saja, tahu diri biar enggak pada eneg heheheee.... Nah, terus ini jadinya kan harus upload foto yang paling spektakular kan? Foto cantik kayak model jelas enggak punya. Foto dikerebuti penggemar, apalagi. Jadi yang terpilih ini saja, foto yang gue banget. Yummy blogger hihihiii....
20 comments for "KEB Dimataku : Catatan Dari Hati Emak Yang Dipaksa Narsis"
tapi aku setuju, narsis sebaiknya secukupnya saja, supaya yang lihat tidak eneg hehe
aduh semoga tidak pada eneg melihatku ya >.<
salam takzim dari Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Hepi Milad ya Mak...dan selamat maem deh... :)
Semoga KEB selalu berjaya dan menjadi wadah menampung aspirasi para mak-mak blogger sekalian ;)
Salam dari Bali, Mak..
Tapi Mba Lusi gak takut kamera, kan? :P
makan apa sih mak ? mauuu doooong....
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.