Ada hubungan yang ikrib antara video converter, movie maker dan youtube.
Seperti yang pernah saya ceritakan dulu, saya pengin blog ini juga dilengkapi dengan video seperti blog-blog keren lainnya. Banyak tips seputar rumah yang tidak bisa hanya diceritakan tapi juga dipraktekkan, seperti tips elektronika sederhana yang biasanya tidak pernah diatasi sendiri oleh ibu-ibu. Setelah googling caranya berhari-hari, cara termudah adalah merekam dengan smartphone. Tapi saya tidak terlalu terampil menggunakan smartphone. Saya masih mengandalkan laptop layar lebar untuk ngeblog.
Saya kesulitan memotong-motong video di smartphone untuk memenuhi prinsip video yang diunggah, yaitu harus singkat, tidak buang-buang durasi, langsung ke pokok masalah.
Soal estetika, itu masih jauh dari bayangan karena ini video pertama saya. Yang penting bisa terekam baik gambar maupun suaranya, dan bisa dipotong langsung ke temanya.
Dari googling ternyata hasilnya juga cuma gambaran sebagian-sebagian. Setelah download ini, ternyata harus download itu. Pokoknya bikin pusing dan habis kopi ber-sachet-sachet untuk orang segaptek saya.
Sampai kemudian saya punya kesimpulan bahwa saya membutuhkan 3 hal ini: video converter, movie maker dan youtube.
Youtube
Mengapa saya harus punya channel youtube, bukannya langsung upload saja disini? Pertama adalah agar memory tidak penuh dan loading blog jadi berat (Eh bener nggak sih? Hihiii sok tahu). Kedua adalah karena youtube bisa menjadi sumber traffic yang besar. Sekalian aja gitu loh. Heheee....
Movie Maker
Movie maker adalah software bawaan Microsoft, jadi coba saja cek mungkin di laptop sudah ada. Jika belum ada, download saja. Kalau software Microsoftmu resmi, ada download gratisnya di website Microsoft. Tapi kalau software entahlah, bisa download gratis juga di softtonic, cnet dan lain-lain, tapi hati-hati, dibaca betul optionnya, jangan main next aja karena kadang ditanam software toolbar, adwords dan sebagainya yang tidak kita butuhkan. Dengan software ini, kita bisa mengedit rekaman video kita agar fokus ke tema dengan membuang durasi yang terlalu lama atau adegan yang tidak perlu.
Video Converter
Tidak semua rekaman video kita bisa langsung diedit di movie maker, contohnya video diatas yang saya ambil dari kamera mirrorless Lumix. Dari Lumix, video harus dikonversi ke ekstensi yang bisa diterima movie maker. Ada beberapa ekstensi, saya pilih .wvm.
Merekam Adegan
Contoh diatas adalah contoh yang tidak bagus. Gambar diatas goyang-goyang terus karena dikalungkan di leher, tidak menggunakan tripod atau meminta bantuan orang lain. Sebenarnya sudah meminta bantuan anak-anak sih, tapi mereka malah cekikikan terus dan suara mereka terekam. Back sound suara gitar itu tidak sengaja pas anak saya sedang berlatih untuk pentasnya hari Minggu besok. Alhamdulillah jadinya malah bagus karena tidak lebih keras dari suara saya yang sudah ngantuk.
Kedepannya, jika ingin membuat video yang lebih bagus, berikut catatan yang akan saya coba praktekkan:
- Pencahayaan yang lebih terang.
- Kamera harus dalam posisi stabil.
- Narasi harus lebih bersemangat.
- Menyiapkan skenario agar tidak ada waktu yang terbuang untuk mikir mau ngomong apa.
- Memasukkan end title dan caption (saya belum tahu caranya, masih belajar).
- Backsound yang lebih terencana.
Sebenarnya ada yang juga penting, yaitu tangan yang mulus. Kalau video-video bule itu walaupun nenek-nenek biasanya terawat pakai kuteks segala. Saya nggak pernah pakai kuteks lagi sejak berhijab dan tangan yang sedikit kusam karena kebanyakan umbah-umbah. Abaikan saja tangan saya saya ya. Heheheee....
Yuk, yang mau nyoba, URUTANNYA DIBALIK ya, dimulai dari Merekam Adegan.
11 Comments
Pakai youtube solusi supaya kuota ga penuh ternyata ya
ReplyDeleteketiga perangkat itu sudah ada di laptop saya mbak lusi, sudah pakai converter juga hanya saja cara shoot dan mempercantiknya yang belum bisa, saya menyesal banget tahun 2013 lalu menolak untuk diklat tentang pembuatan video
ReplyDeletewah, mak Lusi pengen bereksplor yang lebih lengkap lagi ya demi melengkapi blog..lanjutkan mak...hehehe
ReplyDeleteHo oh mak, aku jg pgn nambahin isi blog dgn video. Hiks... aku gaptek soal itu....
ReplyDeletepengen bisa bikin dan edit video tp kalau ngulik sendiri merasa rempong karena rada lelet klo soal itu, pengennya langsung di ajarin offline :)
ReplyDeleteaku biasanya pake movie maker mak... :)
ReplyDeleteaku belum bisa sama sekali bikin video mba..huhu
ReplyDeleteAku mau mbak diajari ya. Akhirnya bisa buka blognya mbak lusy nih, beberapa hari ini gak bisa aku buka
ReplyDeleteaku juga pingin mak,cuma belum bisa bikinnya hahaha *gaptekbangettt*
ReplyDeleteKalau tutorialnya pake tulisan trus ditambahin backsound lebih oke. Suara mamah lembut dan keibuan banget sik, bikin kepengen disayang--sayang :))
ReplyDeleteAaah...makasih tutorialnya maaak..kebiasaan ngandelin iMovie hihihi...bener, kalau buat video dibantuin Bo et Obi back sound juga jadi banyak huhahahaha...
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji