Dos and Don'ts of Reunion

Dos and Don'ts of Reunion ini perlu diperhatikan, terlebih momen mudik lebaran sering sekalian digunakan untuk reuni sekolah.

reuni

Bagi yang baru lulus, mungkin ingatan akan teman-teman masih sangat baik. Tapi bagi yang sudah 10 atau 20 tahun tidak bertemu mungkin perlu sedikit penyesuaian. Kadang, beberapa minggu sebelumnya sudah ada pemanasan dengan menggali kembali kenangan dan foto-foto masa lalu. Semua sudah berubah, hanya saja ada yang berubah sedikit dan ada yang benar-benar berubah.
Penampilan sudah pasti berubah, sedikit ataupun banyak. Tapi ikatan-ikatan tertentu seringkali tidak berubah. Kalau istilah anak sekarang "geng eksis", sampai tua-tua pun masih merasa menonjol dan menentukan rundown reuni. Seringkali, itulah yang membuat reuni sepi peminat. "Paling-paling anak-anak eksis itu aja menguasai acara. Males ah."

Ada alasan lain lagi mengapa orang males datang ke acara reuni, seperti obrolan saya dan Andiana ketika me-reply twit Carra malam-malam, yaitu karena obrolan yang tidak lagi nyambung atau dunianya sudah beda, sedangkan kita tak pandai atau malah ogah berbasa-basi.

Saya sendiri pernah mengalami peristiwa aneh. Karena persiapan sebuah reuni, teman-teman lama saya membuat group WA. Ada seorang teman lama yang dulu cukup dekat. Setelah lama tidak ada kontak, wajar jika teman saya itu langsung japri saya. Yang aneh adalah dia tidak mengucap assalamu'alaikum atau apa kabar, melainkan langsung menginformasikan kegiatannya di kota saya karena undangan instansi asing. Ketika saya katakan bahwa saya pernah pula diundang oleh instansi yang sama, dia mengajak berdiskusi tentang bidang yang sedang di ampunya. Tentu saja tidak saya ladeni! Bukan begitu sikap seorang teman yang baik. Seorang teman yang baik, yang sudah lebih dari 15 tahun tidak bertemu tidak perlu membuktikan apa-apa. Bahwa keduanya masih sama-sama hidup dan sehat bukankah yang utama?

Nah, jika teman-teman harus datang ke sebuah reuni, mungkin hal-hal ini bisa teman-teman pikirkan.


1. Ucapkan salam pada semua orang didekat kita, baik yang dulunya geng atau bukan. Kedudukan sosial seseorang bisa berubah drastis. Yang dulunya bahan lelucon teman-teman sekelas, bisa saja sekarang menjadi orang yang dihormati di lingkungannya. Daripada salah sikap, lebih baik bersikap sama menghargainya pada semua yang datang ke reuni itu. Bergerombol dengan geng lama cukup sebentar saja, berbaurlah dengan yang lainnya. Kalau kurang puas, bisa kopdar sendiri diluar reuni.

2. Jangan bertanya status pernikahan, jumlah anak, pekerjaan dan hal-hal privat lainnya. Rentang 10 atau 20 tahun bisa bak roller coaster bagi seseorang. Yang tampak ceria di reuni, belum tentu dihati tidak sedang tercabik masalah. Lontarkan saja pertanyaan umum, seperti, "Apa kabar?" Jika teman tersebut cukup terbuka, kita akan tahu berapa anaknya, sekolah anaknya, mungkin dia pernah operasi, mungkin usahanya pernah bangkrut dan sebagainya tanpa kita minta. Tapi jika teman tersebut tidak ingin berbagi masalah pribadi, dia tidak perlu merasa tidak nyaman dengan pertanyaan-pertanyaan detil.

3. Ngobrol tentang fisik itu harus hati-hati. Tak semua orang senang, terutama ibu-ibu nih, kayak diriku. Hahaaa.... Dalam 20 tahun tentu banyak bagian tubuh yang mengembang ke segala arah, baik yang sudah punya anak ataupun masih single. Kalau punya tubuh yang langsing mulus seperti artis, nggak usah kemayu atau mbagusi, apalagi menjadikan teman-teman yang melar sebagai lelucon karena kita berada di usia yang seharusnya sudah lebih bijak daripada menilai orang cuma dari fisik. Om tante, malu dong sama anak-anak yang masih sekolah di almamater kita itu.

5. Obrolkan peristiwa-peristiwa indah masalalu, jangan ungkit-ungkit yang tidak mengenakkan, apalagi memalukan. Tak semua orang mengganggap lucu peristiwa yang memalukan lalu.

6. Reuni adalah untuk bersenang-senang bertemu teman lama, jadi jangan bawa masalah yang kontroversial, misalnya politik dan hukum biasanya menjurus ke opini yang bikin merasa benar sendiri, atau malah jadi ajang jualan. Kalau pengin jualan ya hubungi panitia dan jadi sponsornya dong.

7. Bersikap rendah hati dan lebih banyak mendengarkan. Memang, punya karir sukses dan anak-anak pandai itu membanggakan, penginnya sedunia tahu. Namun, diantara teman-teman yang pernah bersama selama beberapa tahun inilah kita harus berempati karena tidak semuanya punya kehidupan yang mulus. Jika ada yang bercerita tentang kehidupannya, dengarkan dulu sampai tuntas, jangan langsung menimpali lantaran tak mau kalah. Tak ada faedahnya sama sekali.

8. Hati-hati dengan kontak baru, apapun status sosial dan jabatan teman lama tersebut. Orang bisa berubah dalam waktu singkat, apalagi dalam waktu bertahun-tahun. Yang dulunya teman main, sekarang bisa saja punya masalah besar. Misalnya yang saya alami sendiri ketika dihubungi oleh teman lama. Dia mendapatkan no hp saya dari teman sesama alumni. Apa yang terjadi? Baru beberapa kalimat saling bertanya kabar, eh langsung mau pinjam uang. Tentu saya tidak langsung setuju karena dia bukan orang kesusahan, bahkan merupakan aparat pemerintah. Berikutnya dia seperti "mengejar-ngejar" mau pinjam uang, malah seperti nagih utang. Selidik punya selidik ternyata banyak kasus serupa dengan teman-teman lain. Langsung saja saya delete contact.

9. Jangan menggosipkan teman-teman yang tidak hadir. Keputusan untuk tidak datang ke reuni itu harus dihargai. Berprasangka baik saja, mungkin teman tersebut sudah lama tidak bertemu dengan keluarganya juga, tentusaja prioritasnya akan ke keluarga dulu. Mungkin juga keluarganya ada yang sedang sakit. Kadang ada seperti ini nggak? "Eh, eh, tau nggak, denger-denger si Amir lagi kena kasus sama KPK? Kasihan ya?" Memang, ada kata "kasihan"nya, tapiii.... terus saja digarap obrolan tentang si Amir sampai membahas info-info nggak penting tapi meyakinkan dari Duileh tetangga orangtua Amir di kampung. Jangan ya, dosa.

10. Berpamitan pada semua orang didekat kita. Jangan lupa berterima kasih pada panitia yang sudah meluangkan waktu untuk mengurusi acara tersebut disela kesibukan kerja dan keluarganya.

Teman-teman ada yang berencana reuni di mudik tahun ini? Have fun ya. :))

Post a Comment

14 Comments

  1. saya ga pernah ikut reuni mbak. kecuali reuni sama dua-tiga orang sahabat aja. takutnya malah ada apa-apa setelah reuni besar. ya masa lalu, omongan tentang pasangan, tentang kerjaan dll. ih, suuzhon berat ya. pdhl belum tentu juga gitu :-D

    ReplyDelete
  2. wah postingan yg kekinian bangeeeet ni mbak....dan hampir semuanya emg terjadi loh, apalagi ngegosip wuah emak2 bingiiit ini *oops* tp sebisa mgkn ngehindar gosip yg nggak2, naudzubillah acara reuni berubah jadi gibah.
    dan seusai reuni'an gosip tadi saya curcolin ke suami "mas, kok gini kok gitu" mas mah cmn blg "hmmm dasar cewek" wkwkwkkwk

    ReplyDelete
  3. belum lama aku juga reuni, paing tanya sekarang tinggal dimana

    ReplyDelete
  4. Setuju semua tipsnya mbak.... lama tak bertemu, emang bisa mengubah kepribadian seseornag, Yang dulunya dia pemalu malah sekarang seronok, yang dulunya pendiam sekarang ketus dan sinis, dsb...hadeeehh... :)

    ReplyDelete
  5. ulasannya lengkaaap mantabz, real banget tuh.
    pastinya plus poto bareng, diaplod di medsos, saling tagging ....mayan menambah popularitas.

    Pandai2lah membawa diri, tetap mjd pribadi yg menyenangkan, tdk larut dlm euphoria berlebihan, ingat syariat ...

    Selamat ber - REUNIon ... salam yaaa buat semuaaa :)

    ReplyDelete
  6. Duh Mak nggak usah nunggu reuni yg 10 tahun lamanya nggak ketemu. Mau bukber sama teman SMA yg baru 2-4 tahun nggak ketemu tips yang Mak berikan kudu diterapkan.
    Roda selalu berputar ya Mak. Kita tak pernah tahu apa yg terjadi dengan diri kita apalagi orang lain. Seringnya, saya mikir berkali-kali kalau mau ikutan acara begituan. Seringnya saya absen Mak. Hihihi. Mau memantaskan diri dulu.

    ReplyDelete
  7. Aku jarang banget ikut reuni. Abisnya tiap pulang reuni suka sedih. Ditanya ini - itu yang jawabannya bikin aku serba salah. Jadinya, aku mending gak ikut aja. Hehehehe....

    ReplyDelete
  8. i Uhuyyyyyyyyyyyyy sambel eh sambil nunggu sahur baca baca ahhhh hieieiehiheihee.

    ReplyDelete
  9. Wah, tulisan penting ini, mak. Dari pengalaman kadang reuni tetep bikin ngerasa salting karena dunianya emang udah beda. Walo ngumpulnya sama temen yang dulu pernah deket pun, udah kerasa aja ada jarak di antara kita. Heuheu

    ReplyDelete
  10. Setelah membaca tulisan ini, saya tiba-tiba diingatkan akan sebuah 'singgungan' yang dilakukan teman saya di medsos, untuk saya. wah, saya kaget atas sikap dan perkataannya tersebut.
    Mungkin kapan2 saya akan menuliskannya, tetapi masih membutuhkan bukti empiris terlebih dahulu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh, masalah serius ya? Semoga bisa diluruskan dg baik ya :)

      Delete
  11. Paling nggak suka pas reuni sekolah ngomongin dan ditanyain harta,duh...nggak ngenakin bangettt. ketemu teman lama satu piring udah nggak akrab lagi,ngegroup gitu sama yg tajir2. jadinya kan nggak enak sendiri....niatnya nanya kabar,nginget2 masa lalu,antri makan bareng di pondok,ngelanggar bahasa wkwkwkwkwk. yaaa..apa daya,akhirnya digeret ke satu geng,suka ketawa dan gokil2...biasanya kumpul dnegan yang begini lebih bahagia reuninya xixixixi

    ReplyDelete
  12. aku paling males datang reuni. ya gitu deh, kadang ada yang nggak tau mau nanya apa, ujung-ujungnya nanya hal yang privat.

    ReplyDelete
  13. Aku belum pernah reunian :)
    Nah aku juga mengalami yg cerita pinjam2 uang itu. Saat mudik ada teman smp yang mau ke rumah. Seneng karena sudah lama nggak ketemu, eh ternyata cuma pingin pinjam uang. Satunya lagi teman lama bbm aku, habis nanya kabar terus pinjam uang. Dua-duanya aku pinjamin, sampai sekarang nggak dikembalikan. Nggak pernah kuminta karena aku sungkan. Uangnya sih sudah kuikhlaskan, cuma sayangnya habis pinjam trus ngilang, mereka nggak pernah kontak2 lagi.

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)