Pengin Belanja Habis-habisan di Pameran Besar? Ini Kiatnya!

pic from pixabay.com

Dua pameran besar yang hampir bersamaan, yaitu Inacraft dan Big Bad Wolf mengguncang iman para shopaholics. Yang bukan shopaholics pun akhirnya ikut melebur kalap memborong banyak barang. Dua pameran ini memang fenomenal. Belum pernah ada pameran yang sedemikan besar peminatnya sehingga rela antri dan berdesakan. Sepertinya di tahun-tahun mendatagn trennya akan
seperti itu, malah bisa saja ditambah pameran besar dengan tema lainnya. IIMS sudah menunjukkan tanda-tanda seperti itu. Sebenarnya Jakarta Fair juga besar, tapi yang membedakannya dengan dua pameran diatas adalah orang datang kesana bukan cuma untuk jalan-jalan dengan keluarga tapi sudah niat untuk bertransaksi. Karenanya panita menyediakan tempat yang berhawa sejuk dan fasilitas pendukung yang lengkap (kamar mandi, tempat sholat, kantin, ATM dan shuttle bus) agar pengunjung fokus memilih barang dan membelinya.
Agar misi berhasil, setidaknya lakukanlah berbagai persiapan dan tetap tenang selama mengarungi lokasi pameran.

Masukkan agenda supaya bisa ancang-ancang meluangkan waktu dan menabung. Inacraft misalnya punya agenda tetap tiap akhir April atau awal Mei. Biasanya tanggal sudah ditentukan beberapa bulan sebelumnya sehingga bisa siap-siap cuti atau menggeser jadwal yang lain. Sedangkan BBW belum diketahui apakah tahun depan akan hadir di bulan yang sama karena panita menunggu target 200.000 peserta terpenuhi. Jadi menabunglah agar cukup untuk berbelanja jika waktunya tiba. 

Inventaris kebutuhan untuk disesuaikan dengan tabungan. Misalnya butuh hiasan dinding. Daripada beli seadanya dulu lalu beli lagi di Inacraft, mendingan pembelian ditunda dan uangnya ditabung untuk beli di pameran saja. Demikian pula dengan buku-buku, mulai sekarang bisa merencanakan target bacaan selama setahun. Biasanya blogger suka memproklamirkan target bacaan tiap awal tahun sebagai resolusi. Memborong buku di BBW  bisa jauh lebih murah dan target bacaan bisa mendekati terpenuhi. Book lover mana yang nggak risi melihat tumpukan buku belum yang dibaca? Jika khawatir tidak ada tempat untuk buku-buku tersebut, mulailah untuk menyumbangkan yang sudah dibaca.

Dapatkan daftar dan denah peserta yang biasanya diunggah di website penyelenggara. Arena pameran yang sangat luas dan penuh pengunjung, memungkinkan untuk melewatkan stan-stan yang diinginkan. Inacraft misalnya, diikuti oleh 1333 stan. Jika waktu cukup dan tenaga kuat, mungkin bisa menyisir satu-satu. Tapi jika daftar belanjaan lumayan panjang, lebih baik langsung menuju stan produk yang diincar. Lebih baik jika sudah punya brand favorit sehingga lebih menyempitkan pilihan. Jangan lupa mencatat nomor kontak peserta yang kadang dicantumkan oleh penyelenggara untuk jaga-jaga jika sulit menemukan posisinya.


Siapkan tas atau keranjang yang memadai dan uang yang cukup. Jika barangnya fleksible, bisa menggunakan tas bekas goodie bag yang berbahan spunbun karena lentur dan kuat. Tak kresek bisa bolong kalau kebanyakan isi. Jika tidak mau capek nyangklong, siapkan saja tas besar berbahan kanvas atau plastik dan ber-trolley kecil. Cek ketersediaan mesin ATM dengan melihat banner bank yang mensponsorinya di banner promosi. Jika beda bank, pastikan ATM kita adalah ATM Bersama yang bisa menggunakan ATM bank tersebut. Di Inacraft, meskipun bank sponsor adalah BNI, tapi di ATM center JCC ada bank lain juga kecuali BCA. Untuk info ini bisa telpon penyelenggara. Jika tak mau repot, bisa telpon peserta yang menjadi incaran, apakah mereka membawa mesin EDC dari bank yang sama dengan ATM kita. Selain itu, kita juga bisa menggunakan mobile banking. Jadi pastikan juga ponsel kita bisa dipakai untuk mengakses mobile banking didepan si penjual.

Tegaskan tujuan utamanya memang untuk belanja habis-habiskan. Tujuan ini tidak bisa dibarengkan dengan jalan-jalan keluarga. Apalagi dengan mengajak seluruh anggota keluarga dari balita sampai manula. Jika ingin mengajak keluarga juga, agendakan hari lain selain hari belanja itu. Memang banyak juga yang sanggup belanja besar-besaran dengan membawa keluarga, namun usahakan mereka juga bisa dimanfaatkan untuk membantu menggeret trolley atau menyangklong belanjaan. Atau paling nggak, mereka tidak mengganggu rencana yang telah disusun.

Pantau media sosial dan elektronik untuk melihat pergerakan pengunjung. Di BBW misalnya, di TV ditayangkan bagaimana pengunjung rela datang jam 03.00 agar lebih leluasa memilih di pameran yang berlangsung 24 jam nonstop di musim liburan. Jadi, jika bisanya datang siang, harus paham resikonya agar persiapan bisa menyesuaikan.

Memastikan keperluan pribadi, termasuk transportasi. Macet adalah yang pertama ditemui di gerbang masuk pameran. Jika belanjaan sangat banyak, memang lebih baik membawa mobil sendiri. Tapi dengan demikian, harus diantisipasi kapan pengunjung mulai berbondong-bondong datang sehingga bisa mendahuluinya. Bisa juga diakali dengan datang menggunakan kendaraan umum agar waktu tidak habis untuk mencari parkiran, lalu pulang dijemput di pintu gerbang atau pesan taksi online berjenis mobil van. Air minum wajib dibawa sebelum memasuki arena pameran. Jangan lupa membawa cemilan mengenyangkan dan praktis dibawa. Kalau sempat, bisa relaks sejenak di kantin atau cafe yang ada di sekitarnya.

Bersikap tenang selama menjelajahi pameran. Karena ini yang dimaui, maka usahakan untuk benar-benar menikmatinya. Jangan mudah ngambek jika terdorong oleh pengunjung lain. Tak perlu stress jika stan yang dituju dipenuhi pembeli. Bersabarlah jika antrian panjang. Coba siapkan lagu-lagu digadget agar bisa menghibur diri ketika mengantri. Bisa juga selfie atau mem-foto yang unik-unik untuk diunggah di media sosial. Tentu saja media sosial adalah sarana menghabiskan waktu yang menjadi pilihan utama saat ini.

Yang tak boleh dilupakan adalah tetap waspada dengan barang bawaan, hati-hati copet dan jangan sampai terpisah dengan anak atau suami.

Post a Comment

10 Comments

  1. Iya betul, aku juga suka banget mantau pengunjungnya lewat medsos. Sekaligus liat ada barang-barang apa dipamerannya ya Mak, kaya Big Bad Wolf yg di ICE, setelah melihat besarnya antusiasme pengunjung yang bikin antrinya sampe panjang banget. Kayanya aku ga akan kesana deh, selain jauh, kalo mendadak malah nggak dapet apa-apa jadinya kesel sendiri kan? Huhuhu. Makasi tipsnya ya Maaaaak

    ReplyDelete
  2. Aku suka datang belanja di bazaar tapi kok sering khilaf. Jadilah dah 3 tahun aku absen gak mau datang ke inacraft. Hehehe...gak kuat iman

    ReplyDelete
  3. Kalau pameran besar, suka ga tahan sama pameran buku. Amannya, bawa duit secukupnya hihihi

    ReplyDelete
  4. Kalau melihat pameran seperti di inacraft itu memang bikin kalap Mbak Lusi. Tak ada barang yang tak bagus di sana. Sudah begitu unik pula. Jadi lupa deh anggaran belanja nya. Tapi agar tak bikin susah diri sendiri kemudian memang harus diatur ya mbak :)

    ReplyDelete
  5. sepertinya thn dpn aku bkl memprakekkan tips mu mbak.. thn ini udh dipastiin aku ga dtg ke 2 pameran td.. budgetnya memang ga disediain, dan aku keburu pusing liat yg datang hahaha.. drpd pingsan pas milih2 barang :D..

    ReplyDelete
  6. aku kadang mau beli apa yang kebeli yang lainnya, emang kudu disiplin dan niat y

    ReplyDelete
  7. Yg pengen saya tanyakan gmn caranya abis pulang ke rumah, saat sadar, nggak mewek klo dah ngabisin duit segitu bnyk? hihihi

    Kalau saya sama suami, kdng abis makan, trus over budget, palingan saling menguatkan," Sdh jgn disesalin, ntr gak jd daging lho!" wkwkwk

    ReplyDelete
  8. Kalau pameran besar begini, aku biasanya niat datang hari terakhir, menjelang selesai. Niat datengnya, macetnya, dan memang ada yang diincer. Selalu dapet bonus aku kalau hari terakhir walaupun penuh perjuangan hehehehehe

    ReplyDelete
  9. harus tau konsekuensinya ya mbak, mau longgar ya datang pagi tapi kalau gak bisa siang & perbanyak sabar

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)