10 Keuntungan Yang Sering Tidak Disadari Perempuan Matang

"Menua adalah menyederhanakan kepentingan sendiri," Pri GS.


Tapi tunggu! Siapa sih yang mau dibilang tua? Maunya muda selamanya. Apalagi ibu-ibu nih, pasti hidung kembang kempis dikira masih anak kuliahan S1. Orang bilang, tua atau muda itu ada di dalam pikiran. Kalau umur baru 30 tahun tapi pikirannya sudah tua, akan tercermin dalam penampilan diri yang bisa dikira sudah berumur 40 tahun. Tapi jika dalam pikirannya tak pernah mempersoalkan itu, usia 40 tahun bisa berpenampilan bak usia 30 tahun. Penampilan muda itu tidak bisa dipaksakan hanya dengan modal uang. Meski bisa beli baju yang lagi tren di kalangan anak muda, tapi jika aura tidak mendukung, usia 45 tahun ya 45 aja, jadi aneh mengenakan busana remaja. Itulah sebabnya, kembali ke ucapan bijak tadi bahwa tua muda itu harus dari dalam yang tercermin pada penampilan luar.
Ada pula yang bilang, berpenampilanlah sesuai usia. Punya anak remaja kok masih jejingkrakan, nggak bisa kalem sama sekali? Itu karena ada karakter dalam diri manusia yang sampai kapanpun tidak bisa berubah, meski usia sudah banyak bertambah. Sebenarnya itu justru menjadi ciri khas yang bersangkutan, toh tidak merugikan siapapun. Ada pula yang terpaksa tampak lebih tua dari umurnya karena jabatan dalam masyarakat. Anak-anak muda yang sekarang mau menjadi kepala daerah, muncul dengan pembawaan lebih bijak dan mau tak mau harus tampil berwibawa.
Memang, umur hanyalah angka-angka. Namun menurut Erik Erikson dalam Stages of Human Development, penggolongan umur itu sebagai berikut:
  • 20 - 39 (or 40): young adult
  • 40 (or 41) - 64: middle adulthood
  • 65 < : old age
Nah, kalau kadang ada permintaan naskah untuk young adult, maka seperti itulah range umurnya.
Tak sedikit yang tak siap menyandang range umur tersebut, apalagi untuk middle adulthood yang rata-rata masih sangat produktif. Penampilan usia mendekati pensiun jaman sekarang tak seperti bapak-ibu kita dulu yang tampak tua. Teman-teman saya yang sudah punya cucu dan anak-anak kuliah masih kelihatan bugar. Mungkin karena gizi dan kesejahteraan hidup yang makin baik sehingga tubuh tak cepat renta. Selain itu, ekspektasi pensiunan jaman sekarang juga beda. Jaman dulu yang namanya pensiun itu ya sudah, tinggal bersantai, ibadah dan ngemong cucu. Jaman sekarang, masih kesana-kemari berkomunitas, menuruti hobi atau malah berwiraswasta. Orang yang dinamis biasanya awet muda.

Ketika di usia matang, manusia sudah berada di puncak kurva kehidupan atau malah sudah mulai turun. 

Banyak kemudian mengkhawatirkan peran dan eksistensinya, tak sedikit pula yang caper (cari perhatian) untuk meyakinkan diri bahwa masih dibutuhkan oleh sekitarnya. Tak heran jika ada yang mengatakan semakin tua manusia itu tingkahnya malah kembali seperti anak-anak.
Jika bagi laki-laki bertingkah kekanak-kanakan itu biasa saja sampai ada istilah boys will be boys, tidak demikian dengan perempuan. Makin bertambah dewasa, perempuan diharapkan makin keibuan dan kalem. Kenyataannya bagaimana? Banyak teman-teman perempuan saya yang makin galak. Hahahaaa.... Entah apakah mereka sadar atau tidak, sebenarnya mereka memiliki banyak keuntungan dibanding perempuan lain dibawah range usia mereka.

1. Prioritas lebih jelas.
Ini persis seperti kutipan Prie GS diatas. Dimasa muda perempuan maunya macam-macam. Kalau blogger mungkin maunya jadi food blogger mumpung sering jajan, jadi travel blogger mumpung nggak banyak tanggung jawab keluarga, jadi beauty blogger mumpung wajah masih halus mulus tanpa kerutan dan sebagainya. Lama-kelamaan makin menyadari bahwa perempuan tak mungkin jadi catwoman yang bisa cekatan menclok sana-sini. Ada suatu masa ketika melihat beberapa kegiatan yang dijalankan hanya buang-buang waktu dan uang, belum lagi rumah tangga yang kocar kacir karena sering ditinggal. Kepribadian yang matang mampu dengan tegas memilih prioritas. Misalnya, sudah kadung sering dapat job review kosmetik, ya beauty blogger saja yang ditekuni. Soal keriput, kan bisa bergeser ke produk-produk anti aging. Belum banyak tuh yang mereview. Belum ada malah kayaknya.

2. Berani bilang tidak.
Keuntungan yang ini memang butuh kharisma. Kharisma perempuan yang sudah matang itu kuat sekali. Jika dia bilang tidak, takluklah seluruh anggota keluarga. Meskipun kalau ada apa-apa anak-anak diminta ijin ke bapaknya, tetap si ibu pembisik boleh tidaknya. Begitu pula dalam pergaulan sosial. Ketika masih muda sering sungkan bilang tidak, ragu bilang tidak, setelah menjadi warga yang matang bisa cepat sekali bilang tidak jika memang tak setuju.

3. Tidak mudah baper.

Menjadi matang berarti sudah lebih banyak melihat berbagai dinamika kehidupan yang kadang menyenangkan, kadang menyakitkan. 

Karenanya mereka tidak mudah baper (bawa perasaan). Semua yang indah bisa saja tiba-tiba tak menyenangkan. Semua yang menyedihkan bisa berakhir manis. Ketika yang muda kalah lomba berhadiah voucher Rp 250.000 saja sudah baper kemana-mana, mereka yang matang akan tenang-tenang saja karena sudah pernah melihat orang lain yang kalah dalam kehidupan hingga tak punya apa-apa bisa bangkit menata kehidupannya kembali. Begitu pula yang kaya raya terpaksa menghabiskan masa tua di tahanan karena korupsi.

4. Bebas ngomel.
Coba, siapa yang berani mengomentari ibunya yang sedang ngomel? Kebanyakan diam saja sampai sang ibu berhenti sendiri ngomelnya. Heheheee.... Nggak cuma ke keluarga, tukang sayur yang lupa pesanan belanjaan kena omel, sopir angkot ngebut kena ngomel, waiter resto lelet kena omel. Pokoknya, ada yang nggak bener sedikit, siap-siap dapat omelan dari para ibu, nenek dan tante ya.

5. Lupa adalah alasan yang tak perlu pertanggungjawaban.
Memang daya ingat perempuan itu menurun, sedikit-sedikit lupa. Sudah dicatat tapi lupa buka catetannya. Jangan sedih! Orang maklum kok. Kalau yang masih muda-muda lupa, bakal diomelin sama yang diajak janjian. Kok nggak pasang reminder dan sebagainya. Tapi kalau sudah matang umur-umur 50 tahun gitu, kira-kira ada yang berani ngomel nggak kalau dengan wajah sedih bilang, "Maaf, bunda lupa."

Baca juga: Tips Bikin Janjian Ketemu

6. Tidak gengsi jika tak paham.
Disaat yang muda-muda berlomba-lomba untuk menjadi yang paling tahu, yang sudah matang ini cukup mengawasi dan mempelajari. Kalau nggak ngerti, nggak gengsi mengakui dan malah minta diajari. Bahkan nggak sungkan minta diajarinya pelan-pelan dengan alasan nggak mudengan.

7. Kredit mulai berlunasan.
Umumnya kredit rumah itu paling lama 15 tahun kan ya? Sedangkan kredit kendaraan umumnya sampai 5 tahun. Atau ada yang lebih lama? Nah, di usia matang tersebut biasanya kredit-kredit mulai lunas. Tinggal kipas-kipas. Sambil menunggu antrian haji yang panjangnya diatas 10 tahun, mungkin uang yang biasanya untuk mengangsur bisa untuk umroh dulu. Atau jual saja salah satu aset yang telah lunas tersebut supaya bisa naik haji plus yang masa tunggunya tak terlalu lama.

8. Panen asuransi.
Asuransi pendidikan misalnya. Yang ikut sejak anak-anak bayi biasanya akan panen pada saat si anak hampir lulus SMA. Ada beberapa asuransi jangka panjang lainnya yang cair ketika usia kita sudah matang. Jangan dihambur-hamburkan, bisa langsung dimasukkan ke deposito. Untuk yang mau diteruskan ke investasi usaha, harap super hati-hati. Karena jika gagal, habislah kerja keras selama 17 tahun dan kesempatan untuk bangkit tanpa sumber dana cukup sulit bagi yang sudah berusia tak produktif.

9. Lebih mudah minta tolong.
Meski masih kuat, tak ada yang menolak jika ada ibu-ibu berusia matang yang minta tolong. Nggak perlu dandan cantik seperti habis keluar dari salon, pak polisi saja bisa dimintai bantuan dorong-dorong motor, apalagi anak-anak muda. Dengan sukarela atau ngedumel, pasti maulah dimintai tolong angkat galon. Sebaliknya kalau ada ibu warung sudah berusia matang, pasti nggak tega kan memintanya mengangkat galon air yang kita beli meskipun sebagai penjual dia tak keberatan mengangkatnya?

10. Tebar-tebar nasehat.
Pengalaman hidup yang lebih banyak dari yang muda, membuat yang berusia matang senang tebar-tebar nasehat. Meski seringkali tak cocok dengan kekinian, tapi lebih baik didengarkan, agar kita tak perlu membayar mahal pengalaman pahit yang sudah mereka lalui dengan mengalaminya sendiri.

Masih ada berjuta-juta keuntungan lain. Sejatinya usia, tak boleh membuat manusia berhenti karena itu adalah hak Allah SWT. Kewajiban manusia adalah mengisi hidup. Dan hidup sebagai perempuan matang itu sangat menyenangkan.

Post a Comment

18 Comments

  1. Jadi senyum2 sendiri saya baca postingan mbak ... Saya bgt tuh yg no 4 hahah ... Makasih ya mbak sudah berbagi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi kan ngomel sayang ya, biar lempeng dunia hehee

      Delete
  2. Mdh2an nanti klo udah lbh mateng, saya jd ga baperan lg hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lah kok nunggu mateng? Diperam dong kyk mangga hehee

      Delete
  3. Aduh aku masih baper nih kdng2 mbak hihihi :P

    ReplyDelete
  4. Tebar2 nasihat dan kebaperan akan hilang seiring berjalannya waktu, waaa

    ReplyDelete
  5. Aku ngakak yg lebih mudah minta tolong hahaha.
    Tp setuju banget kalo menua menyederhanakan kepentingan

    ReplyDelete
  6. aduhh aku siap ga ya jadi mateng...

    ReplyDelete
  7. Terutama yang poin empat ini. Kayaknya ada 'bakat' kesana. Hihihi. Ya, kalo sekarang sih baru sebatas ngomel-ngomel nggak jelas di rumah. :)

    ReplyDelete
  8. duuuh, moga2 bisa yaaa kalo umur udh makin menua nanti, jadi lebih wise, lebih sabar terutama, dan lebih terlihatelegan :D.. pgn bgt tuh kayak artis widyawati ya mbak... makin tua, tapi keibuannya ttp kliatan, dan juga tp cantik sesuai usia ;) Salut

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaaa Widyawati itu kok tambah umur tambah cantiiiiik ya. Subhanallah.

      Delete
  9. ga pakai galau lagi kalau bilang Tidak ya mbak skr, oops aku masuk permepuan matang atau terlalu matang ya hehehe

    ReplyDelete
  10. hampir semuamya ada di....IBU SAYA...!!! hahaha...

    paling menguntungkan jadi orang yang udah kelihatan tua tuh bebas mengkritik dan meng-counter tanpa perlu takut dilawan. hihihi...

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)