Tips Memilih Kurir Dalam Negeri

kurir dalam negeri

Kurir adalah salah satu faktor terpenting dari usaha online. Setelah pembeli membayar dan pesanan dikirim, bukan berarti tanggung jawab sudah berarkhir dan beralih ke kurir. Pembeli tidak mau tahu. Pemilik olshop harus memastikan pesanan tersebut sampai ke alamat. Selain itu, untuk memberikan layanan lebih, kita juga harus mengusahakan ongkos kirim (ongkir) semurah mungkin. Untuk itu, dalam pemilihan kurir kita harus berpegang pada dua hal penting, yaitu murah dan mudah dihubungi. Masalahnya, jumlah kurir atau perusahaan cargo itu sangat banyak meskipun yang dikenal hanya beberapa nama saja. Tiap-tiap kurir memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya sendiri sampai sekarang belum menemukan kurir yang benar-benar memuaskan.

Berikut adalah beberapa tips memilih kurir dalam negeri yang mungkin bisa membantu teman-teman. Atau mungkin teman-teman juga bisa memberi masukan pada saya. Saya ucapkan terima kasih sebelumnya:

  1. Memiliki website updated dan mudah diakses. Selama ini hanya 3 kurir yang memiliki website updated dan mudah diakses yaitu PT Pos, Wahana dan  JNE. Selain 3 itu, ada yang updated tapi sulit diakses, ada pula yang terbengkalai. Cukup mengherankan website kurir sebesar T sulit diakses.

  2. Informasi yang harus ada dalam website kurir adalah: hotline contacts, rate calculator, tracker dan nomor telepon kantor-kantor cabang.

  3. Mudah dihubungi. Banyak kurir sulit ditelepon. Ini menyulitkan kita jika perlu informasi tarif dengan cepat atau terjadi keterlambatan pengiriman. Memang tiap agen berbeda pelayanan, tapi minimal kantor pusatnya di Jakarta harus memiliki hotline yang mudah dihubungi. Di Pekanbaru, kurir J itu sangat jarang mengangkat telepon. Jika ada kesulitan menghubungi cabang, langsung saja menghubungi kantor pusat dan minta mereka menelepon kita lagi dengan penyelesaiannya

  4. Pada dasarnya kurir itu terbagi menjadi kurir darat, udara dan laut. Tapi setelah itu dibagi lagi menjadi bermacam-macam yang sampai sekarang saya masih terus mengumpulkan informasinya. Yang darat saja misalnya ada yang menggunakan kendaraan paket sendiri, bus penumpang, travel, truk dan kereta api.

  5. Small package. Untuk paket-paket kecil gunakan kurir yang menetapkan rate/tarif per kilo. Selain lebih murah, juga lebih cepat karena melalui udara. Jangan menggunakan kurir yang tarifnya sangat murah, hanya setengah atau seperempatnya karena mereka akan mengenakan biaya minimal sehingga hanya tepat untuk paket besar. Perhatikan volume paket (PLT:6000) karena meskipun ringan, jika besar, kurir akan menggunakan perhitungan volume tadi untuk menghitung total biaya.

  6. Big package. Jika memilih kurir yang menghitung per kilogram, pilih yang menggunakan aturan minimum berat, karena biayanya akan lebih murah. Misalnya kurir A perkilo 16 ribu dengan berapapun beratnya diterima, sementara kurir B perkilo 5 ribu dengan minimal berat 10kg, maka pilihlah kurir B. Untuk kurir dalam satu pulau pilihlah kurir yang menggunakan sistem koli, artinya tarif dihitung per paket, misalnya sepaket 30rb, hampir sama seperti kita menitipkan barang pada travel. Untuk paket besar dalam jumlah banyak, kurir bersedia menjemput tanpa tambahan biaya.

  7. Jarak kota lebih dekat, bukan berarti lebih murah, terutama untuk paket kecil. Karena kurir yang via udara akan menerapkan biaya penerus dari bandara. Jadi biaya kirim ke kota besar memang lebih murah.

  8. Usahakan menjadi member berbagai kurir untuk mendapatkan diskon atau kemudahan fasilitas. Jika frekuensi pengiriman tinggi, kita bisa mendapat tambahan keuntungan dari selisih ongkir dan diskon. Jumlahnya tentu lumayan. TIKI sudah memiliki sistem seperti ini. Kurir lain juga ada yang menawarkan membership tapi lebih menawarkan ke soal akses informasi dan kemudahan pembayaran, misalnya boleh membayar belakangan atau pembayaran oleh penerima.

  9. Tegas dengan sopir nakal. Sopir adalah ujung tombak kurir. Tapi  tak jarang mereka mencoba mengambil keuntungan dengan cara yang sebenarnya dilarang perusahaannya, terutama yang bertugas ke tempat-tempat usaha seperti toko atau mal. Mereka akan meminta biaya tambahan dengan alasan biaya bongkar atau untuk beli rokok. Di bandara tertentu, jika kita mengambil sendiri bisa terkena pungli yang jumlahnya lumayan. Semua biaya tambahan itu tentu saja tanpa kwitansi. Meski tidak memaksa, tapi agak sulit kita menolaknya, terutama yang tidak tegaan.

  10. Hati-hati terhadap calo kurir. Halah, masa sih kurir juga dicaloin? Iya, seperti sektor jasa lainnya di negeri ini, kurir juga dicaloin. Calonya ya pegawai kurir itu sendiri. Indikasinya sulit dimintai invoice resmi, dan resi yang sampai ke penerima berbeda nama perusahaan. Di peak season seperti Lebaran, mereka cukup membantu karena kurir lain sudah penuh dan lama, mereka masih bisa menerima dan cepat. Tapi begitu peak season lewat, kiriman yang seharusnya 3 hari sampai, bisa menjadi lebih dari seminggu. Ini karena mereka akan mengumpulkan dulu sampai banyak, lalu menyewa mobil untuk dikirim ke masing-masing alamat. Saya pernah melacak kiriman saya sedang dikumpulkan disebuah rumah petak kontrakan kecil, tempat tinggal orang dan tidak ada plang nama usaha. Padahal supplier saya mengirim dari sebuah perusahaan kurir yang cukup besar.

Nah sementara itu dulu tips dari saya. Akan saya edit jika ada lagi yang saya ingat. Saya akan sangat berterima kasih jika teman-teman juga bisa memberikan masukan. Kalau dilihat-lihat, memilih kurir ini seperti pekerjaan detektif ya? Heheheee….

Post a Comment

3 Comments

  1. hehe, aku lebih sering pake jne dan pos, mba. kalo yg T susah banget diakses webnya, terlebih lagi kadang kurir T males antar ke rumah, harus ambil di kantor. hadeh, kasihan yang udah nunggu di rumah malah suruh ambil sendiri. -.-"

    ReplyDelete
  2. seringnya pakai JNE mbak, pakai pos pernah beberapa kali. sekali pakai indah courier

    ReplyDelete
  3. Ooo ada kurirnya juga ya Mak.
    Baru tahu. Sebelnya CS susah bgt dihubungi, tarif di inet ga muncul :(

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)