Silaturahim Dalam Komunitas

Sebulan ini saya bebergian ke beberapa tempat, antara lain ke Kuala Lumpur dan ke Duri. Frekuensi bepergian saya sebenarnya tidak terlalu sering dibandingkan teman-teman traveling junkies lainnya. Tapi saya sering membuat narasi dan ngeblog heboh tentang perjalanan saya, sehingga teman-teman berpikir kerjaan saya jalan melulu heheheee....

friendship
pic from pixabay

Ada yang beda dari perjalanan saya kali ini, yaitu sambutan teman-teman yang berada di daerah yang saya datangi. Saya terkesima, ternyata teman saya sekarang banyak sekali. Tak ada alasan untuk merasa sendirian, karena berteman masa kini tidak perlu bertatap muka. Namun demikian, kesempatan untuk bertatap muka adalah bonus silaturahim yang luar biasa. Serasa disetiap kita memasuki suatu kota ada tim penyambut tamunya :D .

Dari mana saya mendapatkan teman-teman itu? Teman yang tersebar di seluruh dunia dengan mudah tapi juga susah bisa didapatkan dari internet. Selain aksesnya yang terjangkau sampai belahan bumi lain, sayangnya internet juga sarangnya bahaya. Karena kita tidak benar-benar mengenal sesungguhnya lawan chat kita itu seperti apa, banyak yang tertipu oleh kata-kata yang dihujankan pada kita. Kita tidak bisa mengetahui ekspresi orang tersebut, sedangkan yang bertemu langsung saja masih bisa menipu. Karena itu, saya sangat berhati-hati memilih pertemanan di dunia maya.

Memiliki teman langsung banyak itu paling mungkin adalah melalui komunitas. Saya sudah mengikuti berbagai komunitas dengan kelanjutan yang tidak sama. Ada komunitas daerah yang ternyata kurang cocok bagi saya karena saya tidak memiliki akar kuat di daerah tersebut. Ada perasaan separuh diterima, meski mungkin itu perasaan saya saja, saya percaya mereka orang baik semua. Ada komunitas profesi dimana kemudian saya memposisikan diri sebagai penyimak saja, karena jika sudah mengacu pada profesi, portofolio juga berpengaruh dalam beda pendapat. Portofolio yang kuat sering digunakan sebagai modal untuk seenak saja menilai proses berkarya seseorang. Sangat disayangkan.

Komunitas blogger sangat banyak di Indonesia, ada yang berbasis daerah, portal media, gender dan sebagainya. Semua memiliki ciri khas.  Saya lebih senang dengan yang tidak mengikat dalam satu platform seperti yang bersatu dalam portal media. Kebebasan menulis buat saya adalah segala-galanya, makanya saya ngeblog. Karena itu pula, maaf jika saya kadang mengingatkan teman-teman yang kopdar blogger kemana-mana tapi sebulan tak pernah ngeblog. Karena kita memang bukan kelompok arisan, melainkan komunitas blogger.

Saya bergabung dengan beberapa komunitas blogger, ada yang heterogen (beranggotakan laki-laki dan perempuan) ada yang homogen (beranggotakan perempuan saja). Di komunitas yang heterogen saya cukup sering berinteraksi, tapi tidak seintensif seperti dengan Kumpulan Emak2 Blogger (KEB). Di komunitas yang homogen, saya merasa lebih nyaman, meski beda pendapat sampai marahan pernah terjadi. Namanya juga ratusan otak dikumpulkan jadi satu, masing-masing memiliki pendapat sendiri.

Komunitas blogger yang heterogen saya batasi agar tidak terjadi salah paham atau saya ke-geer-an, karena kata-kata yang kita lontarkan bisa diterjemahkan bebas oleh siapapun juga. Mungkin saya paranoid, tapi selama hanya kenal lewat internet, semua saya batasi supaya tidak menyesal dikemudian hari.

Dari ratusan anggota KEB, hanya sekitar 5 orang yang saya kenal langsung. Memang cukup aneh, mengingat saya sekarang juga menjadi salah satu makmin di KEB mulai tahun 2013. Tapi karena kami memiliki kenyamanan yang sama, maka keakraban cepat terjalin. Keakraban itu membuat saya merasa punya sahabat di seluruh dunia. Kemanapun pergi ada yang menanyakan dan mempersilakan. Apa yang lebih berharga dari sebuah pertemanan selain "ditanyai" tentang keadaan kita? Ada perasaan "kaya" setelahnya, bukan?

Begitulah silaturahim: menyenangkan orang lain, mempererat kebersamaan, menambah berkah, membuat setan takut dan yang utama untuk mendapatkan ridho Allah atas aktivitas kita.

Sayangnya di Kuala Lumpur saya gagal bertemu Kiky Harahap karena saya sempat salah turun bis dari jalan-jalan dan tersesat sehingga selalu kemalaman dan kecapekan sesampainya di hotel. Alhamdulillah di Duri saya sempat bertemu Nieke Essy atas kebaikan suaminya, yang mau mengantar ke hotel tempat saya menginap. Padahal sejam kemudian suaminya harus piket malam di suatu rumah sakit. Duri itu kota kecil di tengah hutan, kok ada ya anggota KEB disana? :D . Kalau tidak tahu Duri itu dimana, lihat saja google map.

Saya enggak sabar memikirkan seperti apa kiranya mudik nanti? Pasti lebih "sibuk" dari tahun lalu. Hangatnya silaturahim, seperti punya saudara dimana-mana.

Post a Comment

5 Comments

  1. Naaah..ada namaku di sini hehe :)
    Iya sayangnya timingnya gak pas, aku juga lagi heboh2nya nyiapain mau bikin event dan liburan keluarga. Ntar laen kali kalo ke sini, kita harus ketemu ya mba :)

    ReplyDelete
  2. senangnya ketemu sama teman-teman waktu kopdar ya, mak.. jadinya merasa kalau dunia itu sebenarnya sempit :)

    ReplyDelete
  3. inilah salah satu manfaat yang didapat seorang blogger saat beraktifitas di dunia maya..yaitu menambah kenalan yang bisa berkembang menjadi persahabatan...apalagi bila memang sempat ktemu saat kopi darat..tapi saya setuju loh..bahwa memang kopdar itu perlu, tapi jangan sampai blogging-nya kelupaan ..salam :-)

    ReplyDelete
  4. kapan-kapan kita ketemuan juga ya Mbak Lusy

    ReplyDelete
  5. asyik ya mbak jadi Blogger, apalagi ikutan komunitas gini berasa ada aja temen dimana2. Hehe ;)
    iya mbak aku semangat banget begitu dikabari mbak Lusi mau ke Duri, dikota kecil gini jarang2 lho bisa ketemuan sama blogger :D

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)