Kartini, Thatcher, Srikandi
Hari ini perasaan saya meluap-luap. 50 besar Srikandi Blogger 2013 yang digelar Kumpulan Emak2 Blogger sudah diumumkan. Perjalanan yang penuh adrenalin bagi peserta, terlebih panitia. Gagasan besar ini dengan penuh keyakinan berusaha diwujudkan KEB, yang seluruh anggotanya adalah blogger perempuan, meskipun baru satu tahun berdiri. Kendala luar biasa banyak, baik dalam penguasaan teknis, dana maupun psikologis. Banyak pihak membantu baik secara teknis maupun dalam bentuk sponsorship. Secara psikologis tentulah timbul perbedaan pendapat karena masing-masing sudah dewasa dan punya pendirian. Tapi karena itu pula, kematangan diuji dan kekompakanlah yang menang.
Srikandi Blogger 2013 diadakan untuk memberikan pengakuan atas dedikasi blogger perempuan. Bulan April dipilih karena di bulan ini perempuan Indonesia memperingati Hari Kartini, hari dimana perempuan sadar akan potensi dirinya. Namun, hari ini pula, Margaret Thatcher, mantan perdana mentri Inggris yang sangat disegani meninggal dunia. Kartini, Thatcher dan Srikandi adalah gambaran perempuan pejuang. Mereka sama-sama tangguh dengan cara yang berbeda.
Kartini dengan cara yang kalem, tidak konfrontatif, tapi berani melempar gagasannya jauh keluar, dengan harapan dunia mengetahui bahwa ada perempuan-perempuan yang perlu diselamatkan dari kegelapan, dari keterbelakangan pendidikan. Kartini terus-menerus menuliskan pemikirannya dan mengirimkannya pada sahabat yang dianggapnya akan mampu meneruskan pemikiran tersebut kepada dunia. Kartini yakin, tak akan pernah sia-sia beliau menulis sebanyak yang beliau bisa, jika menulis adalah yang paling bisa beliau lakukan bagi kaumnya, diluar kehidupan pribadi yang patriarkis dan lingkungan yang feodal yang sering dikritiknya.
Kita harus mencari semua sisi yang terang, jika tidak ada, maka sisi yang gelap dibersihkan sedikit, itulah seni untuk hidup senang, bukankah demikian?
Margaret Thatcher tidak menulis, tapi bicara. Tidak mendorong, melainkan memimpin. Tidak mengharapkan didengarkan, tapi menyuruh orang mendengarkan. Iron Lady ini adalah perdana mentri terlama Inggris dan satu-satunya perempuan. Beliau adalah contoh perempuan yang jika memiliki keinginan dan keyakinan, akan diwujudkannya. Beliau adalah tipe perempuan dan pemimpin yang tak pernah kenal kata "kendala". Semua berusaha diterabasnya jika tak bisa dinegosiasikannya, termasuk keberaniannya menyatakan perang terhadap Argentina untuk mempertahankan Falkland.
It used to be about trying to do something. Now, it's about trying to be someone.
Srikandi, sang titisan dewi Amba ini adalah salah satu tokoh di Mahabharata. Meski kisahnya di versi Indonesia (terutama Jawa) jauh berbeda dengan versi India, tapi semua sepakat bahwa tokoh imajiner ini adalah lambang keberanian perempuan. Dia tidak mendorong atau memimpin, melainkan berada ditengah peperangan. Dia adalah gambaran perempuan yang terlibat langsung dalam suatu proses perjuangan. Perempuan yang sadar betul apa yang diperjuangkannya, bagaimana mencapainya dan siap berkorban jiwa raga. Determinasinya jelas, yaitu membunuh Bhisma, tak terdistraksi oleh apapun.
Aku tak perlu mengalahkannya. Aku hanya perlu membunuhnya.
Kita, perempuan, bisa memilih cara berjuang yang sesuai keadaan kita, dengan mendorong, memimpin atau terlibat penuh secara langsung seperti Kartini, Thatcher dan Srikandi. Lemah lembut dan malas itu beda. Penuh pertimbangan dan takut itu beda. Bersabar dan menyerah itu beda. Perempuan bisa fokus, perempuan bisa memiliki determinasi yang kuat, perempuan bisa bermanfaat bagi orang banyak.
SELAMAT BERJUANG MENUJU BABAK 10 BESAR, SRIKANDI BLOGGER 2013
10 comments for "Kartini, Thatcher, Srikandi"
Selamat berjuang untuk emak2 yang udah masuk 50 besar.
Selamat memilih untuk Emak2 Admin KEB.
Semoga acara srikandi blogger berjalan dengan lancar ya, Mba.
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.