Alah Bisa Karena Tidak Sabar

embun
Image by Denis Doukhan from Pixabay

Apapun keahlian kita, selalu kita mulai dari tidak bisa. Yang umum, keahliaan itu kita pelajari dari jalur formal, yaitu pendidikan. Banyak dari kita, setelah keahlian kita tersalurkan ke pekerjaan, menganggap ilmu-ilmu lain tidak usah dipelajari. Jika perlu, serahkan saja pada ahlinya dan bayar. Syukur kalau itu teman sendiri, bisa minta tolong dengan imbalan terima kasih atau sekedar mentraktir. Tapi sebagian lagi masih mau memberi ruang untuk mempelajari hal lain dan tidak membatasi diri terhadap apapun.

Belajar itu mestinya tidak hanya sampai ke negeri Cina tapi juga sampai otak tidak mampu menerima apapun. Membatasi diri itu sebaiknya hanya terkait prioritas, misalnya keluarga harus didahulukan, pekerjaan harus beres, ibadah tidak boleh telat dan sebagainya. Selebihnya, biarkan minat mendapatkan kesempatan.

Yang hilang dari dunia orang dewasa adalah fun, kesukaan melakukan sesuatu hanya berdasarkan senang. Orang dewasa seringkali berhitung, dengan waktu sekian harus mendapatkan nominal sekian. Kadang kita tidak merasa bahwa senang adalah bayaran termahal bagi banyak orang, diatas kenyang.

Banyak orang yang mendapatkan ilmu tertentu karena tidak sabar. Kita yang tidak biasa bergantung dengan orang lain dan memiliki ritme cepat, pastilah enggan harus meminta-minta orang lain meluangkan waktu untuk membantu kita. Kita sendiri juga sering ngeluh kan kalau ada orang bolak balik bertanya tentang sesuatu yang kita anggap mudah? Lalu kita pun memutuskan untuk menguasainya sendiri dengan bertanya pada orang lain, googling atau melakukan trial and error. Penguasaan terhadap suatu keahlian, meskipun sifatnya hanya hobi, membuat kita punya kendali penuh atas kegiatan kita. Dengan memiliki kendali, kita bisa lebih menikmati minat kita.

Kegiatan blogging saya yang terus meningkat juga dilandasi ketidaksabaran. Sama dengan teman-teman lain, saya mulai dengan tidak mengenal platform apapun. Penuntun saya sangat sibuk sehingga hanya memberikan website wordpress untuk baca-baca dulu, sedangkan sign in menunggunya ada waktu. Setelah saya baca, saya pikir menunggu tak pasti kapan longgar waktunya itu akan sangat menjengkelkan, lagipula bahasa Inggris wordpress bisa saya pahami. Jadilah saya sign in sendiri dan perlu beberapa malam untuk sampai pada postingan pertama karena saya bolak balik dengan sangat lambat mengatur layout. :)

Memiliki blog self hosting memberi sensasi tersendiri. Maunya menambahkan ini itu tapi takut seluruh lay out yang sudah tertata rapi jadi rusak. Dan itu pernah terjadi pada sih heheheee.... Apalagi jika ditakut-takuti dengan "coding", sesuatu yang tidak saya mengerti sampai sekarang karena saya belum minat memperlajari. Tidak sabar rasanya kita punya ide banyak tapi orang yang kita anggap ahli mengatakan belum sempat atau malah tidak mungkin terwujud dengan alasan teknis macam-macam, yang mendengarnya pun sudah mumet. Kalau begitu menyerah saja?

Sudah tahu kan rasanya hidup tanpa tantangan? Membosankan. Menuruti rasa penasaran dengan berpikir alternatif akan membuat kita terus tertantang. Jika satu orang mengatakan tidak mungkin, bukankah masih ada jutaan manusia lain yang kemungkinan punya alternatif untuk mewujudkan ide-ide kita? Buka mata, buka hati dan buka pikiran. Dunia ini saking luasnya tak mampu kita jelajahi sampai mati. Jangan membatasi diri.

Post a Comment

1 Comments

  1. rasa penasaran banyak mbak tapi waktunya masih keteter alias belum bisa mengatur waktu dengan baik :)

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)