Jelajah Kuliner Bali, Day 2

Baiklah, rupanya banyak yang menunggu laporan nyam-nyam alias jalan-jalan kuliner lanjutan dari Day 1 , diajak Daihatsu.   Tulisan ini merupakan rangkuman ya, soalnya kalau ditulis detil seharian bisa puanjang. Setelah itu baru kita preteli satu-satu laporannya di jalansitu.

daihatsu luxio bajra sandi renon bali

JUKUT UNDIS, SANUR, BALI

Jukut Undis, Jl Hang Tuah, Sanur, Bali

Hari itu bertepatan dengan Hari Saraswati, dimana anak-anak sekolah tidak melakukan kegiatan belajar meski tetap masuk. Mereka mengenakan busana khas Bali dan melakukan sembahyang diluar kelas. Kebetulan warung yang kita tuju dikelilingi pura yang lumayan besar sehingga suasananya sangat menarik.

Jelajah Kuliner hari itu diawali dengan sarapan. Ya iyalah. Heheheee.... Sarapan tidak dilakukan di Fave Hotel tapi di Jukut Undis. Menu Jukut Undis terbilang sangat lengkap untuk keperluan sarapan. Mbok (sebutan untuk perempuan Bali) yang melayani kami menyebutnya nasi campur. Pembeli dapat memilih lauk yang disukai atau pasrah saja pada si mbok. Meski terlihat seperti menu makan siang, yang saya sukai dari lauk yang tersedia adalah semua fresh, bukan seperti lauk yang kebanyakan diangetin. 

Karena saya tidak suka ribet jika sarapan, saya memilih sendiri lauk yang mudah disendok, yaitu tumis bayam, usus goreng dan abon. Benar seperti dugaan saya, lauknya serba fresh sehingga enak di perut dan mulut. Nasinya juga putih dan pulen seperti kesukaan saya. Tapi ada yang aneh nih, yaitu kehadiran sejenis sup tanpa diminta. Ini adalah ciri khas Buleleng. Sup ini berisi sejenis kedelai hitam, tapi menurut si mbok ini masuk golongan kacang-kacangan. Rasa kuah supnya agak asin tapi hangat, lebih mantap disantap bersama dengan nasi.

Warung ini juga menyediakan berbagai jajanan tradisional yang pas banget untuk ngemil dipagi hari. Apalagi suasananya cukup nyaman, karena meski kecil tapi sangat bersih. Sarapan pertama itu diakhiri dengan kejutan berupa, wawancara! Ya, rupanya EO sudah menyediakan reporter-reporteran untuk menguntit kegiatan kami. Setelah makan, kami diminta berkomentar tentang cita rasa dan penyajiannya.

DSO DENPASAR

Setelah kenyang sarapan, kami menuju Daihatsu DSO Denpasar untuk pelepasan Jelajah Kuliner Bali 2014. Lah, udah kenyang duluan, baru dilepas. Hihihiii.... Disini kami menyimak presentasi para petinggi Daihatsu. Oh iya, selama di Bali, kami di dampingi oleh duo bapak ganteng, Head PR PT Astra Daihatsu Motor,  pak Agus Nardianto dan Technical Division Head PT Astra Daihatsu Motor, pak Ahmad Syaufi. Selain itu, ada pengarahan dari kepolisian tentang berkendara yang aman karena kami akan konvoi menggunakan New Luxio

Peserta yang berjumlah 20 dibagi kedalam lima mobil, tidak termasuk mobil panitia. Saya ditaruh di mobil 5 bersama jurnalis dari Bali. Kebetulan sopir juga sudah lama tinggal di Bali meski keturunan Jawa. Jadi, selama perjalanan, saya mengira-ira aja mereka lagi ngobrol apaan. Hahahaaa.... Bahasanya mirip Jawa, bolak-balik terdengar kata "nggih". Didalam mobil sudah ada keranjang parcel berisi macam-macam cemilan. Di dekat pintu juga ada beberapa minuman. Perut memang nggak sempat santai. Selama perjalanan, MC Jogja kondang, Aat dan Moyo memandu acara melalui HT. Sayang mobil 5 tidak menang game satupun.

WARUNG MAK BENG, SANUR, BALI

Warung Mak Beng ini sangat terkenal, jadi kalau mau kesana harap dicatat, tempatnya sangat ramai, susah parkir. Karena semua sudah diatur EO, kami tidak perlu bersusah payah mencari tempat duduk. Cafe ibu Dayu yang tepat berada ditepi pantai Sanur telah dipesan khusus untuk rombongan kami. Sedangkan hidangan tetap berasal dari Warung Mak Beng. Menurut ibu Dayu, Mak Beng sendiri sudah wafat. What a nice arrangement!

Hidangan Mak Beng berupa satu set nasi, sup ikan dan ikan goreng. Menurut mbok Komang yang melayani kami, ikan yang digunakan adalah ikan barakuda. Sup ikannya itu uenak dan sueger, pantes saja sangat terkenal. Sambelnya juga asoy, juara! Nah, yang pojok kanan bawah itu telur ikan, rasanya asin. Peserta laki-laki banyak yang nambah nih disini. Gimana enggak? Suasananya dapet, hidangannyapun suedap.

CENING AYU, GIANYAR, BALI


Cening Ayu mengusung konsep one stop shopping untuk produk oleh-oleh khas Bali. Disini dijual berbagai oleh-oleh khas Bali, dari mulai gantungan kunci, kaos, snack khas dan sebagainya. Produk unggulan Cening Ayu pie susu yang fresh from the oven. Peserta juga diperbolehkan mencoba membuat pie sendiri. Saya sempat mencoba mencetak. Meski kelihatannya mudah karena tinggal ditekan saja alatnya, ternyata hasilnya tidak bagus. Hihihiii....

Panitia mengadakan game belanja seharga Rp 100.000 selama 15 menit disini. Sebenarnya belanjaan saya sudah dekat dengan Rp 100.000 tapi saya lupa menghitung diskon, akhirnya malah kalah jauh.Terus belanjaannya diapain? Dibayar panitia dan boleh kami bawa pulang untuk oleh-oleh. Asik, kan?

MUSEUM BAJRA SANDI, RENON, BALI

Dibawah terik matahari Bali yang tanpa basa-basi, rombongan menuju Museum Bajra Sandi, Renon. Dengan latar belakang Monumen Perjuangan Rakyat Bali, para jurnalis melakukan photo sessionNew Luxio ditata dihalaman monumen yang kebetulan tutup itu. Para jurnalis dipersilakan mengambil sudut terbaik untuk melakukan pemotretan karena hasilnya akan dilombakan. Modelnya adalah dua bapak-bapak ramah meski kepanasan berbusana Bali.

RUJAK GELOGOR CARIK, DENPASAR, BALI

Rujak Gelogor Carik ini tersembunyi dibelakang sebuah pagar tembok dan tidak memasang papan nama. Tapi warung sederhana ini sangat ramai dan laris. Yang pertama keluar adalah tipat cantok. Penampakannya mirip lotek. Saya menyisihkan lontong atau ketupatnya karena masih kenyang. Dan... oooh pedaaasss.... Saya harus menetralisirnya dengan dua gelas es sirup merah.

Hidangan selanjutnya adalah rujak pindang. Oh iya, jadi panitia memesan semua menu yang ada meski kami tidak pesan, supaya semua bisa dicicipi. Muahahahaaa. Meski menggunakan kuah ikan, rujak pindang ini tidak amis. Untuk mengurangi rasa asinnya, segar sekali disantap bersama buah-buahannya.

Setelah itu saya mondar-mandir melihat-lihat, lalu nangkring di deretan kursi lain. Didepan saya sudah ada bulungan, rujak dengan kuah ikan yang menggunakan rumput laut. Wartawan Surabaya didepan saya memaksa saya mencicipi meski hanya sesendok karena dia ingin tahu apakah saya sama bingungnya dengan dirinya tentang rasanya. Rasanya itu asin dan pedas, ada rasa kuah pindang serta bumbu terasi. Campur-campur memang.

KECAK RAMAYANA, GWK, BALI

Setelah sempat istirahat satu jam di hotel, kami menuju kompleks GWK (Garuda Wisnu Kencana). Beberapa peserta tampak tidak mandi. Heheheee.... Kami bergegas menuju lokasi Kecak Ramayana yang sudah dimulai. Penontonnya penuh sampai meluber, padahal ini bukan musim liburan, kan ya? Narasi Kecak Ramayana menggunakan bahasa Indonesia dan sesekali diselingi canda oleh sang dalang.

JENDELA, GWK, BALI

Selesai Kecak Ramayana, kami menuju Jendela di area yang sama untuk gala dinner. Jangan dibayangkan pakai baju gala ya. Heuheuheu.... Tetep pakai baju petualang. Jendela itu restoran yang sangat fantastis view-nya, yaitu kota Denpasar. Gala dinnernya sendiri berlokasi di tepi kolam renang. Dan tidak pakai baju renang juga. Halah. Aat dan Moyo, ditambah MC setempat, menghidupkan suasana sehingga membuat kami betah dan gembira. Saya kena juga mereka kerjai.

Menu gala dinner disini istimewa dan berlimpah. Diawali dengan sup, lalu diikuti dengan main course berupa lawar, bebek crispy, sate ikan, sate campur, pelecing, daging pedas manis, ikan sambal matah, urap dan sebagainya. Untuk hidangan penutup ada jajanan, buah dan es cendol. Saya tidak menyentuh nasi sama sekali. Nasi dirumah banyak. Heheheee.... Saya fokus ke lauk segambreng itu. Nikmat dan kenyang. Gala dinner diakhiri dengan toss. Iya, jangan khawatir, saya enggak minum wine, saya ganti dengan air mineral. :D

ASTON KUTA HOTEL, BALI

Kembali saya tidur sendiri di kamar Aston Kuta Hotel yang luas ini. Tapi tak apa, karena kali ini ada hadiah-hadiah kuis dan doorprize berupa Olympus Digital Camera, cookware set dan Phillips car charger. Saya bertekad mempelajari buku panduan kamera digital hadiah itu, supaya tidak diomeli wartawan lagi gara-gara kepo tidak bisa menyeting night mode di kamera yang saya bawa dari rumah.

Post a Comment

12 Comments

  1. Banyak makan, banyak hadiah, bikin iriiiiiiiii :)
    Waktu ke Bali 2011, nggak sempat kulineran :(
    Ya iyalah, wong buat acara ASEAN Blogger :D

    ReplyDelete
  2. mak, makanannya bikin ngilerrr.... (¯﹃¯)

    ReplyDelete
  3. Asik....asik....
    Yummi banget kelihatannya. Keren deh Mak Lusi...

    ReplyDelete
  4. Wiiiihhh mak lengkapnya, bikin ngiri, aku yang hampir 2 tahun tinggal di Bali belum cukup familiar dg wiskul di Bali, karena faktor cuaca yang puanaaas dan lalin yang super duper muaceet akhirnya hanya berdiam diri di rumah hiks

    ReplyDelete
  5. Ya ampuun...ngiler mbak..ngileeer

    ReplyDelete
  6. Wooow, mak Lusi jalan-jalan ke Bali! Masih di Bali kah?????

    ReplyDelete
  7. Liputannya lengkap pisan...euy...bisa untuk menghibur diri sejenak jauh dari asap mak...

    ReplyDelete
  8. wow kulinernyaaaaa *lupakan timbangan :)

    ReplyDelete
  9. *kemudian ngiler* :D

    ReplyDelete
  10. waa asyiknya... bisa jalan2 ke bali dan wisata kuliner sampe puas!
    Sedaaappp...

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)