Menulis Buku dan Internetan Susah Akur?

Menulis Buku dan internetan itu memang susah akur. Ini bukan mau ngasih tips ya, melainkan testimoni heheheee. 


Sejak laptop hilang, saya memang susah bangkit nulis buku lagi. Nunggu mood enggak datang juga, padahal penulis sejati itu tidak menunggu mood melainkan berjuang merangkai kata tiap hari. Dan penulis sejati itu tidak kebanyakan tips tapi langsung saja mengetik. Alhamdulillah beberapa hari ini ada beberapa ide yang layak untuk dikembangkan. Soal apakah nantinya berjodoh dengan penerbit besar atau diterbitkan sendiri, kan baru ketahuan setelah naskahnya selesai. Sambil meng-adjust rutinitas yang telah terbentuk selama vakum menulis buku, berikut adalah sebab-sebab mengapa menulis dan internetan susah akur.

menulis blog
Photo by Andrew Neel on Unsplash

Ngeblog

Ngeblog itu tidak akan menghasilkan apa-apa jika kita tidak melakukan hal yang bermanfaat disana. Bagi kita yang selalu mengaku kekurangan waktu, sayang jika ngeblog tidak diarahkan ke hal-hal yang menguntungkan. Untung itu tidak hanya dari segi materi dari lomba atau job review tapi bisa juga dari segi non material, yaitu personal branding yang berhubungan dengan kegiatan yang kita posting di blog. Apapun itu semuanya memerlukan waktu. Selain membuat artikel itu sendiri yang butuh waktu, kadang kita juga butuh riset atau referensi. Setelah itu kita juga perlu waktu untuk share dan membalas kunjungan teman-teman yang telah berkomentar. Jika pertemanan sudah cukup luas, rasanya waktu sehari bisa dihabiskan untuk kegiatan ini. Jadi kapan nulis bukunya?

Socmed

Alasannya sih sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Jadi, terbukalah beberapa tab sekaligus, untuk googling, facebook dan twitter. Alih-alih googling untuk riset, malah bolak-balik ngintip twitter dan facebook. Begitu melihat postingan lomba blog atau giveaway, langsung deh niat awal berbelok jadi memburu hadiah. Apalagi yang sudah merasakan menang dan dapat hadiah ciamik. Menang itu sungguh nikmat hihhihiii. Twitter itu benar-benar bikin kegiatan nulis buku teralihkan. Mungkin memang ada yang bisa nulis buku sambil twiteran. Buktinya banyak tuh yang kenceng banget ngetwit proses menulisnya sampai akhirnya ngetwit, "Sent, semoga berjodoh", yang artinya sudah selesai. Tapi jika model menulisnya seperti saya yang hajar terus sampai rampung, rasanya tidak bisa seperti itu. Kalaupun ngetwit, paling-paling ketika gak buka laptop (dari smartphone) untuk kemudian tenggelam lagi.

Group Chat

Pernah kecele dengan teman-teman yang tidak pernah nongol di socmed, kirain anti pergaulan dunia maya, enggak tahunya karena tidak nyaman dengan pergaulan terbuka. Teman-teman ini lebih nyaman ngobrol dengan yang sudah dikenal saja, baik kenalan lama maupun kenalan baru. Group chat sekarang banyak banget, ada di BB, Whatsapp, Line dan sebagainya. Milis udah jarang kali ya? Kaget juga ternyata banyak yang suka ngobrol berjam-jam, dari mulai diskusi serius, unggah foto-foto keluarga, share meme yang lucu-lucu sampai bergosip. Beberapa group yang tidak terlalu nyambung harus saya delete karena BB saya jadi sering hang hahahaaa. Tapi group yang asik sering membuat lupa waktu. Mengetik naskah buku sambil memangku smartphone itu omong kosong, pasti tergelitik untuk ngintip obrolan serunya.

Idealnya, eksistensi penulis di internet sejalan dengan produktivitasnya. Bagi penulis yang belum terkenal pasti sulit karena tidak punya tim admin dan marketing pribadi. Meski penerbit memiliki staf untuk itu, tapi kedekatan antara penulis dan pembaca akan dijalin lebih baik melalui socmed. Belum lagi jejak karya kita di blog yang akan membentuk personal branding yang baik sehingga bisa diundang sebagai narasumber, misalnya.

Nah, teman-teman ada saran enggak nih, bagaimana supaya saya bisa segera menyelesaikan draft calon buku saya sambil tetap eksis didunia maya?

Post a Comment

5 Comments

  1. Godaan dari group chat itu pasti sindiran deh. Iya, kaaaaan? :)))

    Mungkin patuh aja sama jadwal yang udah dibuat, Mak. Jadi kalau pas lagi nulis buku, jauh-jauh dari socmed dan segala hal yang gak berhubungan dengan materi buku. Kalo lagi rehat, puas-puasin eksis di dunia maya. Anggap saja hiburan hehehe

    ReplyDelete
  2. simpan gadget jauh-jauh mbak hehehe jadi tidak tergoda untuk internetan juga fokus di nulis. gaya banget aku kasih saran hehehe padahal sih aku juga kadang tergoda

    ReplyDelete
  3. saya jarang aktif di grup2 WA, karena semua grup saya mute suaranya. Abis kalau gak gitu, bunyi terus gak kenal waktu. Makanya sering kudet hehehe

    ReplyDelete
  4. Kalau saya, dengan berat hati matikan internet sejenak. Emmm, buat jdwal online lebih enak, Mba. Ada wktu buat online, chat, ngerumpi di grup, bw, dll. :lol:
    Kalau saya, sih, mumpung masih single. :lol:

    ReplyDelete
  5. aku malah suka ngnet mb, ga tahu i, hehe

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)