Buddy L Worang: Pemegang Rekor Muri dan Relawan Musik

Seperti teman-teman lainnya, salah satu alasan saya datang ke Ngayogjazz 2014 adalah untuk melihat penampilan para pemusik jazz, syukur-syukur bisa ketemu Syaharani, Balawan atau Dewa Budjana. Meskipun ternyata mereka tampil malam dan saya datang siang, tapi saya melihat beberapa wajah yang sering muncul di TV atau media lain. Tak dinyana, saya mendapatkan bonus unik. 

Pak Buddy L Worang ketika meraih rekor MURI. Courtesy jogja.tribunnews.com

Setelah berkeliling di arena Ngayogjazz yang masih longgar, saya melihat gardu siskamling nganggur dan memutuskan untuk duduk sebentar. Sebenarnya nggak benar-benar nganggur, sudah ada sepasang anak muda pacaran dan seorang panitia, tapi ada satu space yang bisa saya duduki. Baru beberapa detik duduk, datanglah seorang kakek yang hendak mengambil tasnya di gardu tersebut. Si panitia malah menyilakan kakek tersebut duduk dan pergi. Kakek ramah tersebut langsung mengajak saya ngobrol. 

Kakek berpenampilan dandy tersebut memperkenalkan dirinya sebagai pak Buddy. Kami ngobrol seru hingga tidak begitu memperhatikan satu group band yang sedang ngejam di teras sebuah rumah joglo tua. Awalnya pak Buddy bercerita tentang latar belakangnya yang unik, orang Magelang dengan nama Manado. Lalu kami ngobrol tentang Pematang Siantar, kota mengesankan yang sama-sama pernah kami kunjungi. Baru kemudian beliau bercerita mengapa sampai di Brayut.

Beliau mengatakan sampai di Brayut karena iseng nyengklak shuttle bus yang disediakan panitia di boulevard UGM. Beliau sendiri melintas disana karena barusaja selesai main musik di RS Panti Rapih. Beliau adalah relawan yang rutin memainkan musik tiap Sabtu jam 07.30-09.30.

Pak Buddy menuturkan tentang teori yang dikemukan oleh John Sloboda, seorang Profesor dibidang Psikologi dari Keele University, yang telah melakukan riset tentang aspek psikologis dari music performance, the emotional response to music, the functions of music in everyday life, and learning and skill acquisition in music. (Wikipedia)

Pak Buddy bercerita bahwa beliau adalah murni relawan di RS Panti Rapih. Dengan ramah, beliau meminta saya untuk sesekali datang dan melihatnya main musik. Meski beliau lebih banyak memainkan musik jazz, tapi sebagai relawan, beliau akan memainkan apapun musik yang diminta oleh pasien. Pasien juga dipersilakan untuk ikut main musik atau bernyanyi. Menarik, ya?

Dari penulusuran google, ternyata beliau juga seorang pemegang rekor Muri. Wah! Dalam rekor Muri, beliau tercatat telah menyanyikan 200 lagu selama empat hari berturut-turut! Jadi penasaran seperti apa suaranya. 200 lagu tersebut beliau nyanyikan pada tanggal 13-16 Juni 2013. Beliau juga tercatat sebagai keyboard dan penyanyi tertua yang dicatat oleh Muri. Rekor tersebut di tahun 2013 ketika usia beliau 72 tahun. Berarti sekarang usia beliau 73 tahun dan masih bersemangat.

Jika teman-teman ingin melihat penampilan beliau, selain di RS Panti Rapih tiap Sabtu jam 07.30-09.30, beliau juga main musik di Etawa Jazz Club di daerah Ring Road Utara Jogja, dekat perempatan Gejayan pada malam hari. Pak Buddy adalah teman ngobrol yang menyenangkan sehingga sulit untuk pamitan. Heheheee.... Tapi akhirnya saya pamitan juga karena sudah sangat lapar dan haus. :)

Post a Comment

12 Comments

  1. waaah mak...kalau dekat diriku pasti sudah bergabung ikutan nonton Ngayogajazz 2014..I love Jazz...sooo very much :)..seru juga ya ketemu sosok asyik dan penuh karya seperti pak Buddy..He's cool..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kadang kita beruntung ketemu unexpected extra ordinary person spt beliau dan dirimu :))

      Delete
  2. wah emane rek lapo di crop iku mak,,,kan bisa narsis juga ama orang keren spt bapak itu....

    ReplyDelete
  3. Ish si Bapak kereen laaah.. Etapi namanya manado banget hehehe.. Ngobrol sama bapak kayaknya gak ada habisnya ya mak.. Beruntung bisa ngobrol sama beliau ;)

    ReplyDelete
  4. itu bapak staminanya hebat banget bisa nyanyi 200 lagu dalam 4 hari.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau di koran online disebut sebagai "kakek kurang kerjaan" hehehee.... Sesuatu yg dilakukan karena passion pasti hasilnya akan sehebat pak Buddy. :)

      Delete
  5. Mak, sy baru tahu kalo tnyt ada relawan musik di RS. Dulu di RS tempat mengabdi ga ada gituan, apa krn RS sy dulu plat merah ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga baru tau mak. Mungkin karena tidak ada yg mengajukan diri sbg relawan aja. Kebanyakan kan relawan pendampingan pasien kanker & sejenisnya.

      Delete
  6. Wah, saya ketinggalan informasi sampai tidak mengenal Pak Buddy ini.
    Sungguh mengesankan Mbak bisa bertemu, bercengkrama dgn tokoh musik yg hebat ini.

    Salam Ngayogjazz, mbak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eventnya bagus kang, jadi mlipir pun tetap bisa bertemu dg orang hebat seperti beliau. Tahun depan harus lebih keren lagi :)

      Delete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)