Green Building
Ini adalah late post karena sebelum sempat posting, sudah ada serangkaian postingan jelang tahun baru 2015. Jogja rupanya sedang menjadi target sosialisasi green living The Sustainable Consumption and Production (SCP) Indonesia, sehingga beberapa event yang saya datangi ketemu dengan pak Dr. Edzard Ruehe. Kali ini saya ketemu lagi di acara yang diselenggarakan oleh Kompas dan Komunitas Blogger Jogja (KBJ) tanggal 13 Desember 2014 di Greenhost Boutique Hotel, Jl Prawirotaman, Yogyakarta.
Sebelum meringkas isi materi, saya harus cerita dan salut dengan pemilihan tempat ini. Greenhost adalah sebuah hotel baru di Jogja, yang mulai beroperasi Oktober 2013. Hotel ini mengusung konsep green building yang menjadi tema materi pak Edzard. Penampilan hotel ini unik karena di bagian depan ditempeli dengan potongan-potongan kayu habis pakai dan digantungi pot-pot tanaman.
Setelah menyerahkan mobil ke petugas valet, saya dibuat tambah berkesan ketika masuk ke bagian atrium. Sepintas bagian atrium ini terlihat aneh dengan pipa besar yang mengular dari bawah hingga atas. Ternyata itu adalah pralon untuk tanaman hidroponik. Beri waktu beberapa bulan mendatang maka hotel ini akan menghijau dan rimbun.
Naik ke lantai paling atas, hal yang tersedia tidak mengobral AC. Pada awalnya saya merasa agak kepanasan, apalagi pesertanya banyak. Perlu beberapa menit untuk beradaptasi, setelah itu tubuh menyesuaikan diri dengan suhu didalam ruangan tersebut.
Green building dan rumah hemat energi sebenarnya sama saja. Kita harus memperhatikan apapun yang kita gunakan selama proses pembangunan, pemakaian dan pembuangan. Kita harus memastikan telah menggunakan produk hijau. Produk hijau atau produk ramah lingkungan adalah produk yang hijau (ramah lingkungan) pada proses produksi, pengolahan bahan, pada saat dikirimkan / distribusi, pada saat pemakaian dan pada saat pembuangan.
Pralon besar-besar diatas itu berfungsi sebagai pagar sekaligus media tanaman hidroponik. |
Sebuah bangunan telah ramah lingkungan apabila telah hemat energi, hemat air, menggunakan bahan bangunan ramah lingkungan, meminimalisir sampah dan memelihara lingkungan / taman.
Agar rumah hemat energi, lakukan beberapa hal berikut ini:
- Tidak perlu atau meminimalisir penggunaan AC.
- Menggunakan angin alami untuk mendinginkan ruangan dengan cara membuka jendela, membuka pintu, ada ventilasi, plafon tinggi dan udara panas dapat keluar dari atap.
- Langit ruangan tinggi.
- Atap tidak pakai seng.
- Atap pakai isolasi panas.
- Arahkan jendela ke utara dan selatan.
- Atap ada tambahan 1,5 meter untuk menghalangi matahari langsung masuk lewat jendela.
- Menanam pohon tinggi berdaun banyak terutama di barat dan timur rumah.
Hemat energi juga bisa diperoleh dari peralatan elektronika:
- Menggunakan lampu hemat energi (bulb lamp, flourescence lamp, LED).
- AC hemat energi (perhatiakan kwh/tahun, bukan watt).
- Lemari es hemat energi tanpa CFC.
Khusus untuk lemari es atau AC, perhatikan hal-hal ini: konsumsi energi (kwh/tahun), inverter / non inverter dan refrigerant (GWP). Refrigerant lemari es: R600a isobutan dan R290 propane direkomendasikan (GWP<40). R134a tidak direkomendasikan.
Sedangkan untuk menghemat air, begini caranya:
- Gunakan fasilitas PDAM daripada pompa air sendiri.
- Sambungkan ke sistem pengolahan air limbah.
- Bangun sistem pengolahan limbah kecil dari septic tank dan gunakan airnya untuk menyiram tanaman.
- Manfaatkan air hujan.
- Pasang filter biopori atau sumur resapan.
Semoga bermanfaat.
19 comments for "Green Building"
lagi booming hidroponik ya,emang lebih fleksibel dan simpel^^
Kalo udah hijau bakal adem ya Mak..
Saya selalu tertarik dengan hal-hal yang berbau green lifesyle.
Sepertinya perlu suatu saat dikunjungi hotel ini :-)
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.