Saya Seharusnya, Menurut Kamu

Hari pertama 2015 sudah lewat. Saya gagal menemukan ide untuk posting flashback tentang diri saya. Sebenarnya ada sih satu postingan tentang itu yang saya ikutkan lomba dan kalah. Tapi rasanya kurang afdol jika tidak di-publish pas hari terakhir 2014 atau pas awal 2015. Postingan terakhir 2014 adalah tentang teman-teman yang sering berkunjung ke blog ini. 

jati diri blogger

Belakangan saya lebih asik posting tentang hal-hal publik yang saya lakukan. Karenanya blog ini kemudian banyak berisi tentang berbagai kegiatan dan berbagai kopdaran. Saya pikir, apa yang saya rasakan tak penting untuk dibagi dengan orang lain, dan apa yang saya lakukan secara privat tak penting untuk diketahui orang lain.

Nyatanya pergantian tahun ini ramai dengan berbagai soal "penjelasan diri". Konsep untuk tidak merasa perlu menjelaskan siapa diri kita kepada publik tidak serta merta membuat kita hidup tenang. Kita, terutama yang aktif didunia maya, terus-menerus mendapat pertanyaan tentang bagaimana  kita untuk dibandingkan dengan bagaimana seharusnya kita.

Memang terasa aneh jika kita harus bersikap atau bertindak sesuai dengan bagaimana seharusnya kita menurut orang lain. Bukankah orang lain tak tahu apa yang sedang kita hadapi dan bagaimana kita menjalani semua aktivitas kita? 

Tiga orang tersebut akhirnya memutuskan untuk posting tentang diri mereka,  untuk menjelaskan keputusan-keputusan mereka. Saya cuma bisa membesarkan hati mereka melalui komentar singkat karena saya memang tidak pernah mau mencampuri cara orang mengatasi masalah mereka kecuali mereka minta bantuan.

Kalau itu terjadi pada diri saya, apa yang akan saya lakukan? Tidak ada. Karena menjelaskan tentang siapa diri saya akan sia-sia saja. Orang akan percaya atau tidak percaya dengan kita, sama sekali tidak bisa dipengaruhi oleh selembar penjelasan tentang diri kita. 

Mereka yang sudah punya penilaian terhadap diri kita sebelum bertanya, akan sulit menghapuskan atau mengubah image kita dalam pikirannya. Sedangkan orang yang berminat mengenal kita tanpa prejudice, akan mencari cara yang lebih baik. Misalnya, dengan membaca pencapaian dan kegiatan di blog, orang akan langsung paham siapa kita tanpa perlu banyak pertanyaan dan penjelasan. Jika ada pertanyaan biasanya rejeki, mau memberi job review. Heheee....

So, be yourself. Tak perlu buang-buang energi untuk menjelaskan ke orang lain bahwa kita sudah melakukan segala sesuatunya dengan benar dan hebat. Jika kita sudah puas dengan apa yang telah kita lakukan berarti kita sudah melakukannya dengan benar. Selamat menikmati tahun 2015. :))

20 comments for "Saya Seharusnya, Menurut Kamu"

Comment Author Avatar
Perspektif tiap orang emang beda-beda ya, Mak :)
Kalau saya orangnya pendiam dan introvet, jadinya seneng "curhat" di dunia maya. Soalnya kalau diobrolin langsung sama orang lain (di dunia nyata), kadang malah gak bisa ngomong, curhatnya gak kesampaian.... *kasian :)

*tuh kan, malah ikut menjelaskan.. maaf ya Mak.. Selamat menikmati tahun 2015 juga ^^
Comment Author Avatar
Hahahaaa jangan kasian gitu dong. Nggak harus seperti saya kok mak, tiap orang punya cara yg berbeda utk berekspresi :)
Comment Author Avatar
disisi lain baik sahabat dekat ataupun teman terkadang btuh bantuan juga mak Lus...tapi itu semua sepertinya emang hak mereka...kalo masalah privat setidaknya emang harus jadi rahasia mak...
Comment Author Avatar
Tiap orang punya pandangan sendiri2 ya mak. Yup, be yourself.
Smoga makin sukses th 2015 ini. Selamat tahun baru mak Lusi sekeluarga :)
Comment Author Avatar
Iya, mak. Sukses untuk mak Lianny & keluarga juga :)
Comment Author Avatar
Selamat tahun baru mbak. Apa yang harus aku jelaskan ya :)
Comment Author Avatar
Nggak ada mak, dirimu udah keren mah :)
Comment Author Avatar
Mak, jd diri sendiri memang lbh baik..
Tulisan bs jd jati diri kita ya Mak heee
.
Comment Author Avatar
Bukankah orang lain tak tahu apa yang sedang kita hadapi dan bagaimana kita menjalani semua aktivitas kita?

Yups.. suka kalimat ini

kalau saya sih apa adanya wis mbak Lusi.. marah yo marah, yang penting saya trus berusaha tulus berinteraksi dengan siapa saja. dan meminimalkan mencampuri polah orang.

toh sepanjang yang mereka lakukan gak membuat kita rugi napa pula kita harus ngurusi
Comment Author Avatar
Iya, macam selo aja ya ngurusin orang lain :)
Comment Author Avatar
thanks...mak, ini jg pengingat bg saya untuk mnjadi diri sendiri..:)
Comment Author Avatar
Salah atau benar kita tetap punya kekurangan dimata orang lain. Pilih yang paling nyaman utk diri sendiri aja :)
Comment Author Avatar
Mari menikmati tahun 2015 dengan tetap menjadi diri sendiri tanpa perlu pusing memikirkan apa yang orang lain pikir tentang kita ;)
Comment Author Avatar
apapun pilihannya, minumnya..*plak!
Comment Author Avatar
Paling depan acung jari sambil bilang "Setuju..."

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.