Tips Wisata Ke Tempat Asing Berpanduan Internet
Internet membuat kita bisa merencanakan apa saja termasuk untuk bepergian ke tempat-tempat yang belum pernah kita datangi. Namun adakalanya kenyataan tak seindah gembar-gembornya. Misalnya ketika booking hotel di Kuala Lumpur, awalnya saya ambil hotel yang mendapat banyak rekomendasi karena murah dan dekat dengan stasiun monorel. Entah mengapa feeling saya kok gak enak membaca satu review yang lain diantara puluhan review yang memujinya. Akhirnya booking saya cancel dan saya alihkan ke hotel lain. Memang benar, ketika lewat hotel tersebut kurang nyaman untuk menginap bersama keluarga dan lokasinya termasuk serem.
Nah, berikut adalah hal-hal penting yang mungkin bisa menjadi perhatian teman-teman jika merencanakan wisata atau traveling melalui internet:
1. Foto selalu beda dengan kenyataan. Beda tidak melulu lebih jelek ya. Misalnya danau Toba itu beratus-ratus kali lebih indah dari foto yang saya ambil. Itu karena obyeknya sangat luas sehingga tidak bisa tertangkap seluruhnya oleh kamera meski sudah dengan setting panorama. Adakalanya foto juga mengelirukan (duh, bahasa Indonesianya apa ya?). Ini karena makin banyak kamera yang bisa menghasilkan foto bagus, belum lagi jika sudah diedit ketajaman gambar dan warnanya. Lalu bagaimana? Carilah blog yang menceritakan perjalanan menuju obyek wisata tersebut dan kondisinya sambil membayangkan kira-kira kenyataannya akan seperti apa. Kadang meski sudah tahu kira-kira kenyataannya seperti apa, banyak juga yang tetap berangkat karena berbagai hal, misal tertantang, penasaran dan sebagainya.
2. Melihat foto dan menghubungkan dengan sekitarnya. Misalnya ketika saya melihat review hotel di sebuah kawasan wisata. Hotel tersebut terlihat mungil, manis dan bersih. Tapi.... jalanan didepannya adalah kawasan turis yang padat hingga malam, dikanan-kirinya cafe, sedangkan dibelakangnya tempat hiburan malam. Jika hotelnya besar, mungkin tidak masalah. Tapi berhubung hotel ini kecil, saya sangsi apakah malamnya bisa untuk istirahat tanpa gangguan suara berisik.
3. Membaca review sambil berpikir logis. Blogger memang jarang yang menjelek-jelekkan suatu obyek wisata. Bukan karena semata-mata takut akan UU ITE tapi kadang juga kasihan dengan orang-orang yang menggantungkan hidup disana. Kadang juga kalau sudah piknik rame-rame rasanya senang terus, kekurangan malah jadi petualangan. Jika ada yang tidak sreg, biasanya blogger menulis dalam bentuk himbauan atau saran. Nah, cermati saja saran tersebut, apakah kita bisa menerima kekurangannya atau tidak. Selain blogger traveler, jangan terlalu geer dengan harga super murah. Blogger traveler bisa mendapatkan harga murah karena sudah berburu tiket promo sebelumnya, diundang untuk me-review, berkat networking dan sebagainya. Untuk orang umum, jika mendapat harga murah, sesuaikan harapan kita dengan kenyataan di harga tersebut.
4. Google map atau waze tetap harus dilengkapi dengan feeling dan sedikit matematika. Untuk waze memang lebih banyak bermanfaat ketika menempuh jalan darat, sedangkan google map juga sekalian bisa memperkirakan jarak antar obyek wisata atau antara obyek wisata dan akomodasi. Saya pernah booking hotel yang sepertinya masih ditengah Bukittinggi, nggak taunya sudah di Bukittinggi coret ke arah luar kota. Perhatikan betul kilometernya di maps tersebut. Contoh lain, hotel Jogja banyak yang menempelkan kata Malioboro disampaing nama hotelnya, padahal sebenarnya ngos-ngosan sekali kalau mau nekad jalan kaki dari hotel tersebut ke Malioboro. Meski fitur waze menyenangkan, bahkan sering lebih akurat dibandingkan dengan warga lokal, tapi waze juga tidak lepas dari kekurangan. Waze akan mencarikan jalur terdekat dan tidak macet, tapi dia tidak bisa membedakan mana jalan yang bisa dilalui oleh mobil atau tidak. Jika feeling nggak enak sebaiknya jangan diikuti, biar dia mencarikan jalan lain.
5. Selera dan justifikasi manusia tak sama. Harus disadari bahwa yang dimuat di internet ada dua macam, yaitu yang bertujuan untuk iklan dan berdasarkan selera pribadi. Keduanya bisa membantu atau malah bisa menyesatkan. Begitulah hidup. Kalau tidak mau mengambil resiko, ya tidak kemana-mana. Angkrem aja dirumah. Hahahaaa....
Semoga piknik teman-teman menyenangkan. Selamat berwisata. Selamat jalan-jalan. Happy traveling. :D
29 comments for "Tips Wisata Ke Tempat Asing Berpanduan Internet"
saya malah lebih milih ke tempat yang direkomendasikan oleh orang yang saya kenal dengan baik Mbak, lebih jujur. Yah milih tempat penginapannya, akomodasinya, kulinernya, or beli oleh-olehnya *nggak mau rugi banget :D
Walaupun googling juga sih, buat perbandingan dan masukan lain
Pernah jg baca review yg oke, tp trnyata biasa aja :D... Jd buatku, baca review dr berbagai sumber emg perlu, tp ttp nalar kita yg bicara :)
Aku jugak lebih sukak nanyak sih sama travel blogger yang aku kenal, enaknya ke mana gitu.. Hahah.. :D
tfs mak ^^
jadi itu bisa dijadikan referensi sebelum pergi ke suatu tempat...
keep happy blogging always..salam dari Makassar - Banjarbaru :-)
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.