WAHM: Pentingnya Alamat Detil Sebelum Deal Dengan Pembeli Online Shop
Penting banget bertanya alamat detil sebelum deal dengan pembeli online shop? Orang Indonesia yang belum bisa 100% dipaksa untuk berbelanja melalui keranjang belanja itu seringkali memberikan banyak pengalaman unik. Salah satunya soal alamat. Meski belum pernah mendapatkan alamat palsu, tapi persoalan alamat ini harus diperhatikan jika tidak ingin rugi.
Bagi online shop sebenarnya lebih mudah menggunakan keranjang belanja karena calon pembeli akan menuliskan alamatnya dan otomatis biaya kirim dikalkulasikan. Pembelian melalui jaringan pribadi atau japri membuat terjadinya percakapan antara penjual dan pembeli. Tak bisa disalahkan jika banyak pembeli yang masih memilih cara demikian karena tak semua olshop bisa dipercaya. Percakapan akan membuat pembeli lebih yakin untuk bertransaksi.
Namun, percakapan langsung seperti itu seringkali membuat pengelola olshop kurang teliti.
"Kirim ke mana mbak?"
"Jakarta Timur, ya."
"Ongkirnya Rp 16.000,-"
"Oke, saya transfer sekarang."
Percakapan yang mirip seperti itu dahulu sering kami lakukan. Tapi sekarang tidak lagi. Pembeli yang tidak terbiasa dengan cara kerja kurir tidak mengerti atau mungkin tidak mau mengerti bahwa kurir tidak bekerja berdasarkan jauh dekatnya dengan pusat kota. Rumah A dan B yang bertetangga bisa dikenai biaya yang berbeda jika berada diwilayah kabupaten / kota yang berbeda.
Belum lagi perbedaan antara kurir darat dan udara. Kurir darat seringkali tidak mau tau bahwa rumah A masih berada didalam kota. Jika letak rumah A jauh dari lokasi kantor agen kurir tersebut, tetap akan dimintai biaya penerus yang jumlahnya bisa sama dengan ongkir itu sendiri. Sedangkan kurir udara akan menghitung ongkir berdasarkan jauh dekat dengan bandara. Jadi bisa saja ongkir pesanan A lebih mahal dari B meski rumah A didalam kota, karena kota dimana rumah A berada tidak ada bandara.
Kembali ke percakapan tadi. Setelah transfer dan barang dalam proses packing, barulah alamat lengkap didapat yang ternyata letaknya di Depok. Memang benar alamatnya dekat sekali dengan wilayah Jakarta Timur, tapi dimata kurir, tetap saja Depok. Alhasil ada selisih Rp 2.000,-. Sebagai olshop yang sudah lumayan dikenal, masa gara-gara Rp 2.000,- pesanan saya tahan dan minta dilunasi dulu? Lagipula nominal terkecil bank "itu" untuk transfer adalah Rp 10.000,-. Solusinya, selisih kami anggap diskon karena tidak terlalu signifikan.
Kalau selisihnya besar apakah akan diminta? Masalahnya bukan di selisih ongkir, tapi pada keseluruhan transaksi. Jika selisih cukup besar, pembeli bisa saja membatalkan pembelian. Kita bisa saja menolak pembatalan itu karena uang telah kita terima sesuai harga barangnya. Tapi akibatnya kita akan ribut-ribut dengan pembeli. Tentu kita tak ingin itu terjadi, bukan? Tentu kita ingin menjaga hubungan baik dengan seluruh pembeli atau pelanggan, bukan?
Nah, karenanya, sebelum deal, tanyakan dulu alamat lengkap calon pembeli. Meski kadang pembeli enggan memberikan alamat lengkap jika belum deal, jelaskan dengan sopan mengapa kita perlu alamat lengkapnya. Keengganan itu lagi-lagi bukan salah konsumen, loh. Alamat lengkap konsumen seringkali diberikan ke pihak lain untuk berbagai promosi yang mengganggu.
26 comments for "WAHM: Pentingnya Alamat Detil Sebelum Deal Dengan Pembeli Online Shop"
Tapi kalau dari contoh di atas Depok disamakan dengan Jakarta Timur oleh pembeli, ya tentu saja keliru banget. Jangan2 memang sengaja memberikan alamat yang salah. Soalnya sudah beda kota, yang satu Jawa Barat yang satu masih di Jakarta :)
Sy pernah ngalamin apalagi kalo alamat customer luar pulau.
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.