Lifestyle Blogger dan Stylish Blogger

Dulu sempat kacau antara dua istilah itu, lifestyle blogger dan stylish blogger.

beyourselfwoman.com masuk dalam nominasi Lifestyle Blog di Blogger Camp Indonesia 2015. Pemenangnya shintaries.com
Karena ada kata style itulah, saya menjauhi semua yang nyerempet-nyerempet istilah tersebut di blog beyourselfwoman.com. Bagaimana tidak? Dilihat dari manapun, blog ini tidak mengejar style kekinian. Semua postingan merujuk ke semua hal yang ada hubungannya dengan keseharian perempuan, sebagai individu maupun ibu. Lebih khusus lagi, agar keseharian perempuan menjadi lebih mudah, nggak ribet. Tentusaja kecuali postingan review. Itupun masih berusaha saya hubungkan dengan tema utama blog ini.
Dalam pikiran saya, semua yang mengandung kata style itu berbau fashion yang harus modern, sophisticated dan high-end. Makanya saya tidak berani menyentuh wilayah tersebut, karena kehidupan saya biasa-biasa saja. Tetapi pikiran tersebut berubah setelah saya banyak blogwalking ke blog-blog ibu-ibu mancanegara. Yang paling sering saya kunjungi adalah website Martha Stewart. Dari blogwalking itulah terbuka wawasan saya tentang lifestyle blogger.

Banyak blog ibu-ibu mancanegara yang sudah profesional, menggunakan kategori lifestyle blog

Isi blog mereka hampir sama dengan blog ibu-ibu Indonesia. Beberapa yang sekarang masih terus saya pelajari dari mereka adalah:

  1. Bahasa yang enak mengalir dan efisien seperti cerita pada teman, tapi minus cekikikan sendiri. Di blog ini masih sering ada hahaaa atau heheee sebagai ekspresi. Saya sulit sekali menghilangkannya. Padahal kalau lucu, pembaca juga ketawa kok tanpa diberi hahaha dan heheee. 
  2. Sudut pandang kontennya kebanyakan adalah saya menceritakan diri saya kepada anda, bukan saya menceritakan diri saya karena pengin cerita aja. Kesannya akan beda lo. Sudut pandang pertama itu secara halus mengajak pembaca menyimak sekalipun kisahnya sederhana tentang keseharian, sedangkan yang kedua itu pokoknya mau cerita aja terserah gue ceritanya seperti apa. 
  3. Foto yang lebar. Ada yang diedit dengan nuansa warna cerah, vintage, blur dan sebagainya, tapi semuanya lebar.
  4. Work sample. Blog ibu-ibu mancanegara yang mengerjakan review jarang hanya memotret sample produknya saja lalu direview. Mereka selalu memotret hasil kreasi mereka, menggunakan sample tersebut. Misalnya produknya berupa cereal, maka yang diupload bukan foto kemasan cereal tersebut, melainkan berbagai kreasi makanan menggunakan cereal tersebut. Saya suka blog Jolly Mom yang kreatif mengembangkan sample produk sehingga memberikan ide pada pembaca tentang penggunaan produk tersebut, diluar kegunaan utamanya. Kalau blog Indonesia, Sary Melati bisa menjadi contoh.

Dari melihat blog-blog lifestyle tersebut terlihat ciri khas tertentu yang menjadi benang merah dari blog meskipun isinya campur-campur, yang kemudian disebut sebagai style mereka, lifestyle mereka.

Jadi sebenarnya saya tidak perlu takut jauh panggang dari api hanya karena ada kata style tersebut. Sebagai contoh, blog yang konsisten menulis hal-hal yang ramah lingkungan, termasuk cara mengolah makanan sehari-hari, cara membuang limbah rumah tangga, kebiasaan yang diterapkan ke anak-anak, dan sebagainya. Blog seperti ini akan keren sekali menyandang identitas sebagai green lifestyle blog.
Saya pikir-pikir, mungkin saya juga keliru antara lifestyle blogger dengan stylish blogger. Stylish blogger adalah blogger yang memiliki banyak ide kreatif. Dan ternyata cakupannya sangat luas, tidak hanya soal padu padan OOTD (Outfit Of The Day) yang membuat saya ngeri membayangkan budgetnya. Stylish blogger adalah seseorang yang bisa membuat sesuatu setingkat atau bertingkat-tingkat lebih berharga.
Biasanya stylish blogger punya selera diatas rata-rata terhadap bidang tertentu, apakah itu busana, make-up, kuliner bahkan interior rumah, sehingga membuat apapun yang disentuh dan dipostingnya menjadi sangat menarik. Stylish blogger juga bisa membuat apapun yang biasa-biasa saja menjadi punya nilai lebih. Bahkan barang loakan pun dibuatkannya semahal vintage, yang istilah kerennya upcycle, yaitu me-recycle untuk meningkatkan nilainya.
Jadi sekarang tak perlu lagi terintimidasi dengan istilah style, lifestyle atau stylish. Itu tidak semata-mata merujuk ke sesuatu yang mewah, namun lebih ke ciri khas kita masing-masing. Keep blogging!

Post a Comment

9 Comments

  1. Pantesan aku terpanggil untuk membaca postingan ini hahaha. Dari dulu aku gak pernah mikirin blogku yg saryahd itu masuk kategori apa. Pokoknya ya sesuai namanya aja, journal-nya Sary :D ngeblog aja wes, Mah. :D

    ReplyDelete
  2. kalau aku ngeblog aja mak..bisa disebut gado2..tapi sama aku tak kasih kabel..jadi kalo pembaca mau buka tentang kuliner tinggl klik label kuliner...tp aku nggak tau masuk kategori apa...wehehehe

    ReplyDelete
  3. Pengen idem sama Mbak Sari ajalah. Yang penting ngeblog
    Hahahahaha

    ReplyDelete
  4. Aku masuk mana cobak? *Bingung dengan identitas sendiri* :))

    ReplyDelete
  5. Iiih, kereen. . .
    Aku baru tahu blog ini masuk kategori lifestyle. . .

    Selamaat, Mbaak! ^-*

    ReplyDelete
  6. Aku nggak tau blogku kategori apa, biasanya nyebut blog gado-gado.
    Dan point satu itu tuh, aku bangetttt, di postinganku banyak hahaha, hihihi nya :D

    ReplyDelete
  7. lifestyle blog juga aku mah, hehe...
    terus menginspirasi ya maak :)

    ReplyDelete
  8. PR aku banget nih mbak edit foto, biasanay seadanya aja moto trus upload

    ReplyDelete
  9. Wah..harus ngurangi cekikikan nih, selamat mak Lus,keren euy masuk nominasi.

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)