Mengapa Perlu Berkompetisi Di Blog?
Masterchef Junior US sudah dimulai dan tiba-tiba saya merenungi mengapa perlu berkompetisi di blog.
Dalam episode malam ini, Kya, si pemenang tantangan, memilih menyelamatkan Vivian karena menganggap Vivian adalah chef yang handal sehingga layak untuk diberi kesempatan. Harap diketahui, usia Kya masih 8 tahun, yang masih kerepotan memegang peralatan masaknya. Bandingkan dengan Masterchef dewasa yang selalu berusaha menjegal chef-chef yang dianggap tangguh dan malah mempertahankan yang lemah agar menang melawannya di tingkat yang lebih tinggi. Usaha penjegalan ini bahkan menggunakan berbagai taktik yang merugikan target, yang kurang berhubungan langsung dengan ketrampilan memasak.
Di mata anak kecil yang polos, menang dalam kompetisi itu berarti mengalahkan lawan di bidang yang dilombakan. Misalnya lomba masak, ya berarti masakannya harus lebih hebat. Titik! Bagi orang dewasa, jalan menuju menang itu tidak hanya satu. Pengalaman, pengetahuan dan kebutuhan hidup yang kompleks, membuat mereka kreatif, kadang cenderung licik, mencari jalan untuk menang.
Dahulu saya bukanlah orang yang kompetitif. Rasa-rasanya sepanjang SMA dan kuliah tak pernah ikut lomba apa-apa. Paling-paling mengejar nilai rapor dan IPK saja. Namun, beberapa tahun ini saya kadang mengikuti lomba blog, baik giveaway teman maupun yang diadakan oleh brand.
Kadang ada pikiran, buat apa sih tante-tante ikut lomba blog melawan para mahmud atau bahkan para jomblo?
Mengasah Otak
Salah satu manfaat ngeblog adalah membuat otak kita terus terasah. Tiap kali ngeblog kita menyusun kata-kata dan logika agar menjadi sebuah konten yang apik. Apalagi jika kita gatal pengin mengubah template atau mempercantik blog, yang berarti imajinasi dan kreativitas ikut tergali. Penginnya sih makin banyak ibu-ibu yang memasuki usia matang mau ngeblog, karena dengan pikiran yang terus terasah diharapkan menghambat kepikunan.
Kompetisi membuat blogger melangkah lebih jauh lagi karena kita harus menggali informasi dan referensi lebih dalam sesuai dengan tema lombanya. Dengan kata lain, otak kita dipaksa untuk berpikir lebih tajam lagi. Mau tidak mau, kita belajar.
Motivasi Bagi Anak
Mengajari anak-anak itu lebih mudah menggunakan contoh. Sering kali kita, para ibu, bersikap tidak adil pada anak-anak. Kita minta mereka berani tampil, kita jadwalkan mereka secara intensif menekuni sesuatu, kita berharap sangat tinggi pada mereka untuk berprestasi, dan sebagainya. Tapi kita sendiri bagaimana? Apakah kita seberani anak-anak yang mengambil resiko malu jika membuat kesalahan atau sedih jika kalah? Apakah mereka juga bisa melihat kita sebagai orang yang bekerja keras untuk menjadi yang terbaik? Apakah kita hanya ibu-ibu bawel yang mengomeli anak-anak ketika semangat bertanding mereka menurun?
Kompetisi tidak hanya soal mendapat piala atau piagam, tapi bisa ditunjukkan dalam banyak hal sesuai dengan kapasitas ibu-ibu, misalnya menjadi kontributor untuk website tertentu. Bahkan menemukan nama kita sebagai blogger ketika anak-anak googling saja sudah membuat mereka bangga sekali lo. Makanya, ngeblog yang bagus karena pada waktunya anak-anak akan membaca. Buat mereka bangga.
Latihan Ikhlas
Bill Gates mengatakan, "Life is unfair. Get used to it." Lebih ikhlas kita menerima kenyataan hidup, lebih mudah kita move on, lebih cepat kita maju. Dari kompetisi kita bisa belajar pahitnya kalah dalam skala kecil. Jika kalah dalam kompetisi saja tidak bisa menerima, bagaimana kita bisa menjalani pahitnya kehidupan? Nggak santai banget hidup yang seperti itu, stress melulu. Bagi yang sering ikut kompetisi blog, pasti mengerti rasanya uang 5 juta lewat dan diraih orang lain. Pedih, ya? Belum lagi kita punya kewajiban moral untuk memberi selamat pada pemenang. Jika sudah terlatih untuk ikhlas, insya Allah semua itu bisa dilalui dengan enteng.
Sebaliknya, kompetisi juga merupakan latihan untuk rendah hati.
Menang itu rasanya luar biasa, meski hanya dalam skala kecil. Dalam kondisi senang tak terkira itu, wajar jika kita ingin membaginya dengan orang lain. Kemenangan yang mengenaskan itu adalah yang cuma dinikmati kegembiraannya seorang diri. Tidak ada orang yang mau seperti itu. Disinilah kita harus menyeimbangkan kesadaran kita agar tidak keluar kata-kata arogan yang membuat orang lain menjadi tidak bersimpati.
Menaikkan Kualitas Blog
Melihat blog teman-teman yang sering juara, umumnya tidak menurunkan mutu ketika menulis artikel yang bukan untuk lomba. Bedanya hanya pada artikel bukan lomba tidak terlalu detil, baik penjelasan, ilustrasi maupun referensinya. Artikel-artikel bukan lomba mereka tetap padat dan berisi. Karena menulis dengan baik sudah menjadi kebiasaan mereka.
Jadi gunakan kesempatan berkompetisi di blog jika ada, karena ini bukan soal menang atau kalah, bukan soal berapa hadiahnya, tetapi lebih ke pengembangan diri dan menjadikan diri sebagai contoh bagi sekeliling kita. Agar menjadi contoh yang baik, berkompetisinya harus jujur dan damai, ya, seperti Kya.
41 comments for "Mengapa Perlu Berkompetisi Di Blog?"
Anaz jarang banget ikutan lomba blog
Sudah kalah duluan sebelum bertanding :(
Kemudian menunduk lemah huhuhuhuhu
Kadang tuh kepikir ngapain juga ikutan lomba mulu seringan kalahnya dr menangnya. Hahah tp kok yaa beneran itu mengasah kemampuan menulis dan berkreatifitas lhoo.
Pd akhirnya belajar ikhlash juga bukan hal yang buruk utk jadi pertimbangan ikutan lomba2.
Yg penting ada ide n gak maksa
Beda jika yang punya hajatan lomba orang yang saya kenal baik, saya selalu ikut untuk meramaikan dan tidak pernah memikirkan soal menang...
*sebenarnya trauma ikutan lomba karena pernah nulis bagus tetapi yang dimenangkan hanya kenalan* --- jangan tanya lomba apa ya, Mbak... case closed
ikhlas kelewat DL, misalnya...
ikhlas tau2 yg jago2 nongol belakangan, misalnya...
ikhlas pasang link (dan lupa nyopot abis lomba, padahal kalah)...
intinya, lomba gak lomba, tulisan gw di blog ya gitu proses ikhlasnya...wkwkwkwk
ini komen gak jelas amat sih...
biarinlah, yg penting gw udagh BW ke sini.. :)))
Makasih Mak Lusi Tris :)
Teuteup semangat ngeblog yah ^_^
Kalah menang sudah biasa, harus semangat nulis terus :)
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.