Mengapa Pilih Main Gitar dan Cara Memulainya
Diantara peralatan musik yang ada, mengapa pilih main gitar dan bagaimana cara memulainya?
Menurut saya laki-laki, apalagi perempuan, yang bisa main gitar itu sangat keren. Coba cek teman blogger saya, Winda Carmelita, di soundcloud. Keren banget, kan?
Artikel ini bukan tentang saya karena saya nggak bisa main musik apapun. Eh, suling dan pianika bisa ding. Ini tentang si bungsu yang sangat menikmati bermain gitar.
Suatu saat, ketika sedang menunggu si bungsu les gitar, saya mengamati para bapak dan ibu yang mondar mandir mengantar anak-anak les juga. Ada yang les biola, piano, vokal dan drum. Biaya les ini tidak murah, apakah mereka mengharapkan anak-anaknya bisa terkenal sebagai musisi? Saya punya teman yang bersuamikan musisi, pemain saxophone yang sering ikut konser Erwin Gutawa. Mereka hidup berkecukupan, punya rumah, punya mobil, anak-anaknya belajar di sekolah terbaik, tak kalah dengan pegawai bank.
Namun demikian, salah satu ibu yang menunggu bersamaan dengan saya mengatakan, "Anak perempuan bisa main biola itu is kind of cute. Itu saja tujuan kami, selain supaya ada kegiatan selain belajar pelajaran sekolah yang bikin stress. Who will hire a violinist, unless you graduate from ISI? Anak saya ingin jadi dokter gigi."
Ibu lain mengatakan, "Sudah tugas orangtua memberikan fasilitas apapun yang diminta anak. Kalau sekarang sedang suka drum, ya biar saja. Bulan depan kalau dia bosan, ya nggak apa-apa. Tapi kalau dia suka dan punya bakat disitu, ya Alhamdulillah."
Diluar semua perbincangan apakah belajar musik itu akan menjamin masa depan, sebagian orangtua menganggap musik adalah hobi yang mahal dan merasa dalam keluarga tidak ada darah seniman.
Jadi, mengapa buang-buang uang? Apalagi jika anak-anak masih kecil, alat musik yang dianggap akan lebih mampu dimainkan adalah piano. Padahal harga piano tidak murah. Gitar dianggap sulit sekali dikuasai meski lebih terjangkau. Karena berbagai hambatan tersebut, akhirnya lewatlah masa kanak-kanak tanpa mengenal alat musik. Sedangkan jika sudah besar, seperti si sulung yang bermain piano lagi setelah terputus lama, akan lebih sulit menerima pelajarannya.
Sekarang mari kita lihat sekitar, di kampung-kampung, gitar adalah alat hiburan yang dimainkan di tempat-tempat nongkrong. Itu berarti, gitar mudah dikuasai dan harganya terjangkau. Kita memandangnya sulit karena hanya memandang, tidak mencoba memainkan. Kata anak saya, begitu sudah paham kunci dan cara memetiknya, memainkan gitar itu mudah. Di youtube ada semua cara memainkan dan notasi lagu-lagu populer yang bisa dipelajari, tidak perlu les. Anak saya les lantaran dia ingin mempelajari gitar klasik dan dia benar-benar menikmatinya.
Gitar tanpa merk bisa dibeli dengan harga 100 ribuan. Kemarin saya lihat yang buatan lokal di Marsudi, Jl Mataram, Jogja, bisa dibeli dengan harga Rp 200.000,- dengan tampilan yang cukup keren. Untuk customized buatan lokal yang setara dengan gitar anak saya hanya Rp 1.400.000,- dengan warna yang bisa dipilih. Jika ingin meningkatkan menjadi akustik elektrik sejalan dengan meningkatnya kemampuan memainkan gitar, tinggal tambah saja sekitar 300 ribuan. Tentu saja untuk merk terkenal bisa mencapai jutaan. Misalnya Cort bisa 4 juta-an. Intinya, semua kalangan bisa bermusik dengan gitar.
Bagaimana memulai hobi main gitar ini?
- Untuk anak-anak, sediakan gitar khusus anak-anak. Jangan langsung yang besar, tangan mereka akan kewalahan. Gitar anak-anak ini masih bisa dimainkan hingga dia remaja, jadi tidak mubazir. Semua fasilitas bisa disediakan secara bertahap, sesuai dengan kebutuhan dan keuangan.
- Untuk anak-anak, harus ada yang mengajari, entah itu keluarga atau les.
- Untuk anak yang lebih besar atau orang dewasa, bisa belajar sendiri dari youtube, dari mulai belajar kunci-kuncinya, hingga memainkan lagu. Kalau mau serius, atau belajar gitar klasik, lebih baik kursus.
- Jika sudah lancar dan ingin tampil, bisa upgrade gitar akustik tersebut ke gitar akustik elektrik dengan menambahkan suatu alat untuk mengalirkan listrik. Kalau punya dana yang cukup, lebih baik beli baru karena senarnya beda. Kami sedang menabung untuk membeli gitar akustik elektrik warna pink yang diincar si bungsu. Karena si bungsu masih memainkan musik klasik, kami belum punya gitar elektrik. Hanya si bungsu pernah dipinjami karena mengiringi temannya menyanyikan lagu pop dari Elie Goulding dan Meghan Trainor. Ada yang mau di-endorse?
- Pernak-pernik untuk bermain gitar yang nyaman cukup banyak, dicicil saja belinya sesuai kebutuhan. Misalnya jika masih belajar tingkat dasar, cukup mengandalkan jari saja. Jika sudah naik tingkat, mulai genjreng-genjreng yang bikin jari boncel-boncel, barulah beli pick (bentuknya segitiga, untuk menggantikan fungsi kuku) yang lucu-lucu temanya itu.
Untuk menguasai permainan gitar yang baik, perlu latihan setiap hari, kapanpun ada waktu luang.
Itu menandakan passion-nya memang disana, sehingga layak didukung dengan fasilitas yang memadai. Tapi jika hanya untuk bersenang-senang, anggap saja sebagai modal bergaul, santai saja. Main gitar itu ampuh untuk menjalin keakraban di acara api unggun dan caper sama gebetan. Tapi jika tidak ada kemajuan, saatnya mencoba alat musik lain.
20 comments for "Mengapa Pilih Main Gitar dan Cara Memulainya"
Ngomong2 soal gitar klasik, saya pengagum karya2 Agustin barios, Tarrega, dan joaquin rodrigo :)
Hehehehe
Main gitar itu gampang2 susah emang, jemari kudu luwes dan juga lihai memainkan kunci2.
klo saya mah belum mahir amat. Kursus gitar mahal ya Mak :(
ya uda bsk cari suami yg mahir main gitar aja xixixixixixi
Tp at least ada keponakan yg suka main gitar dan bisa tanpa les, belajar sendiri. Pas SMA mnta gitar gak dikasih ijin krn kuatir ikutan ngamen2. Krn aq sk sama cowok yg bs main gitar, jadi aku yg jamin kalau si Andri minta gitar bs dipercaya gak bakal yg aneh2
Mereka belajar-belajar sendiri dari youtube, tidak les gitar juga. Untunglah mereka bisa, karena guru di sekolah tidak mengajari, langsung main praktek saja. Nah yang nggak bisa otomatis banyak yang jelek nilainya di sekolah, memang harus sering latihan ya kalau alat musik-alat musik gini.
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.