Mengaduk-aduk Barkas, Toko Barang Bekas

Suatu sore, ketika lalu lintas tidak terlalu padat, tiba-tiba timbul keinginan untuk mengaduk-aduk Barkas, toko barang bekas di Jogja.

Mengaduk aduk barkas toko barang bekas

Saat ini barang lama dan barang bekas sedang digemari menjadi properti cafe, restoran dan hotel di Yogyakarta. Belakangan, barang bekas yang direproduksi menjadi vintage juga menghiasi rumah-rumah. Di Jogja, pusat barang-barang bekas yang sudah menjadi vintage ada di Jogja selatan. Kapan-kapan kita kesana ya. Sekarang kita ke Barkas dulu, yang terletak sebelum traffic light Gejayan - ring road utara. Di hari kerja, parkirnya agak susah karena antrian di traffic light yang kadang sangat panjang.

Saya punya pikiran, kalau menemukan barang yang unik, akan saya repro sendiri menjadi vintage. 

Misalnya kalau ada kursi besi lucu tapi sudah karatan, kan bisa dibeli murah, terus dicat warna jreng dan ditaruh di teras. Pasti catchy kayak di majalah interior itu. Meskipun terpikir juga sih, ini kan daerah mahasiswa, jangan-jangan yang dijualbelikan seputar kasur busa doang?
Meski namanya Barkas, barang bekas, tapi disitu juga memperjualbelikan barang baru. Maksud dari "beli" disitu adalah toko tersebut juga membeli barang bekas dari orang-orang untuk dijual kembali di toko tersebut. Namun karena modal terbatas, toko sejenis tidak membeli dalam arti sebenarnya, melainkan kita seperti menitipkan barang bekas kita disana dan dibayar jika sudah laku. Sedangkan untuk toko barang bekas yang khusus akan direpro menjadi vintage, biasanya kondisinya dbiarkan seperti apa adanya dan baru diperbaiki atas permintaan pembeli. Jadi, para interior designer itu memang punya mata terlatih, bisa melihat barang bekas jelek yang punya potensi menjadi perabotan vintage yang keren.
Di lingkungan mahasiswa, kehadiran toko barang bekas semacam ini sangat membantu mobilitas. Adakalanya kamar kos tidak dilengkapi perabotan yang dibutuhkan sehingga harus membeli. Ketika lulus, mau diapakan barang-barang itu? Dikirim ke kampung halaman juga perlu biaya. Mendingan dititipkan ke toko barang bekas. Mahasiswa baru yang tidak mau membeli perabotan serba baru bisa memanfaatkannya. Mengurangi limbah juga kan?

Mengaduk aduk barkas toko barang bekas

Jadi apa hasil mengaduk-aduknya? Prolognya panjang amat ya? Di bagian luar tampak berbagai macam oven ukuran toko kue, besar-besar. Seluruh ruangan didominasi oleh perabotan kayu seperti kursi, meja, laci, lemari dan sebagainya. Ada pula mesin cuci dan TV tapi jumlahnya tak banyak. Barang elektronika bekas memang umumnya dijual di toko bekas khusus barang elektronika.
Untuk perabotan kayu, tak ubahnya seperti toko furniture. Sebagian harganya pun sama. Banyak yang diatas satu juta rupiah untuk set kursi dan lemari. Agak berbeda dari yang saya bayangkan. Saya pikir harganya hanya sekitar ratusan ribu rupiah. Mungkin karena kayunya mantap, jati. Selain itu ada beberapa perabotan kayu yang baru.

Yang mengejutkan, ada ruangan khusus alat musik yang berisi puluhan gitar. 

Keyboard juga ada sih, tapi cuma dua. Mengapa ya bisa ada gitar sebanyak itu? Apakah gitar yang paling terpikirkan untuk dijual oleh para mahasiswa jika butuh uang? Di salah satu sudut juga ada raket badminton bekas. Ada yang suka bulu tangkis? Sepertinya saya juga melihat mainan, mungkin die cast, tapi saya tidak masuk kesana karena keburu maghrib. Entah apa yang disana, yang jelas mainan.
Jadi begitulah, jika teman-teman sudah tidak menginginkan perabotan dirumah, titipkan saja ke toko barang bekas, selain menawarkannya melalui situs jual beli online. Mereka juga menyediakan kendaraan untuk menjemput barang yang akan teman-teman titipkan jika cukup besar.
Lalu saya beli apa? Sebenarnya saya sedang mencari kursi teras yang saya ceritakan diatas tadi, lemari untuk pembatas ruangan dan meja kerja. Tapi rupanya belum ada yang cocok model dan harganya, jadi saya tidak membeli apa-apa. Demikian laporan kegiatan mengaduk-aduk toko barang bekas. Nggak usah malu. Asik juga kok, rame, banyak barengannya. Teman-teman sudah pernah ke toko barang bekas?

Post a Comment

18 Comments

  1. harga gitar-gitar bekas itu beapa mbak Pascal pingin belajar gitar nih katanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Macem2 sih tergantung merk & fungsinya. Tadi aku lihat seprintas ada yg 600rb-an.

      Delete
  2. Wah...di Yogya ada toko khusus yang menjual barang bekas ya? Kenapa mesti malu ya belanja di toko barang bekas? Kan di sana pastinya ada saja yang kita butuhkan.. Lagipula kalau beruntung kita bisa menemukan barang bekas yg siapa tahu bernilai tinggi secara ekonomis, iya kan Mba?

    ReplyDelete
  3. Menjadi tempat yg menyenangkan buat orang2 kreatif ya, Mbak :)

    ReplyDelete
  4. aku paling suka ke toko atau pasar yg jal barang bekas,unik2 soalnya...asik ya,bisa nitip barang.

    ReplyDelete
  5. emang asik nih kalau ke toko barang bekas, bisa liat - liat barang vintage plus murah

    ReplyDelete
  6. Waah asiknyaa.. Aku belum nemu yang begini di tempatku, padahal pengen juga

    ReplyDelete
  7. Kok kelihatan baru ya mbak Lus? Mungkin sebelum dipajang dibersihin dulu ya... :)

    Asal bukan elektonik, saya masih bisa menerima barang bekas terutama mebel..tapi harus pilih-pilih juga sih... :)

    ReplyDelete
  8. Blum pnh ke sana Mak meski di Depok ada Mall Rongsok, sy cm liat dr luar.
    Seringnya nyari buku bekas.

    ReplyDelete
  9. Di daerah Jagakarsa ada nih. Namanya Mall Rongsokan, beberapa kali lewat pengen mampir, cuma selalu gak cukup waktunya. Baca ini aku jadi pengen ke sana deh, siapa tau nemu barang lucu. :D

    ReplyDelete
  10. Di dekat rumah ada toko barang bekas, lumayan seru juga ngubek-ubek disana :)
    Tapi sekarang di Bandung, toko barang bekasnya bercampur juga dengan barang baru.

    ReplyDelete
  11. yang ngeri..kalau beli barang bekas yang ada 'penunggunya' hihiii

    ReplyDelete
  12. aku suka sekali kalo barang bekas harganya murah tapi masih kelihatan baru...

    ReplyDelete
  13. aku paling ngga bisa ke toko begini mbaaa...banyaaak yang dibeli jadinyaaa...dan selalu brick-a-brack..yang ngga genah hehehe

    ReplyDelete
  14. Hhhmm di Jember ada nggak ya toko barang bekas seperti ini, pingin bersih-bersih gudang dan jual barang bekas yang nggak kepake hihihi

    ReplyDelete
  15. di sini blm ada yg bgitu mak, pdhal kalau ada kayaknya daku bakal sering ke sana deh, seruuuu, memicu kreatifitas :)

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)