Serba-serbi Pameran Dengan Stan Gratis Dari Instansi

Banyak serba-serbi pameran dengan stan gratis dari instansi yang bisa diceritakan.

JIFFINA


Ladaka Handicraft sendiri belum pernah mendapatkan kesempatan itu lantaran domisili saya selalu berpindah. Insya Allah di masa depan akan banyak kesempatan seperti itu. Tapi saya sendiri sering terlibat dalam urusan ini, entah secara langsung ketika masih bekerja di perusahaan lain di bidang kerajinan, ataupun secara tak langsung karena diajak teman membereskan beberapa urusan. Dari situ saya mencatat banyak sekali serba serbi yang bisa menjadi masukan bagi kita semua.
Baik instansi maupun pengusaha kecil sebenarnya saling membutuhkan. Tapi tak jarang keduanya kurang saling memahami sehingga lewatlah kesempatan yang ada. Bagi instansi sendiri, baik swasta ataupun pemerintah, merasa sukses jika usaha kecil yang mereka bantu mendapatkan banyak order yang membuat mereka berkembang dan mandiri. Katakanlah tahun ini mendapatkan stan gratis  dan harus berbagi bersama 7 pengusaha kecil lainnya, maka tahun depan setidaknya bisa menyewa sendiri meski sharing dengan pengusaha kecil lain, dan tahun depannya mampu menyewa stan sendiri.
Banyak pengusaha kecil yang mengira untuk mendapatkan kesempatan stan gratisan itu harus "dekat" dengan dinas. Meski mungkin ada yang demikian, tapi selama ini saya belum menemui hal seperti itu. Mungkin di kota lain. Tapi memang benar jika kita tak mungkin datang dari langit langsung mengharapkan mendapat stan gratis. Itu tak akan pernah terjadi. Enak betul?

Identitas jelas. Harga stan untuk pameran di mall atau di luar mall tapi skala besar itu sangat mahal. Dengan luas 3x3 meter sudah ada yang mencapai Rp 1.000.000,- sehari, bahkan bisa lebih jika event-nya besar atau di Jakarta. Karena itu, instansi penyedia stan gratis tak mau sembarangan memberikan tempat. Mereka akan memilih yang sesuai dengan misi saat itu dan harus jelas identitasnya. Ini karena setelah pameran, PIC (person in charge) instansi tersebut harus mempertanggungjawabkan kegiatan tersebut kepada atasan atau pemerintah. Biasanya mereka akan melakukan survey ke tempat usaha. Makanya jika teman-teman menginginkan fasilitas ini, usahakan punya kios atau outlet, syukur showroom, untuk disurvey instansi tersebut. Setahu saya, jika instansi tersebut dari pemerintah daerah, tidak terlalu mempersoalkan KTP, melainkan domisili usaha harus dibawah mereka.

Bergabung dengan asosiasi atau komunitas. Ini penting untuk memperkuat eksistensi sehingga dianggap layak untuk mendapatkan tempat. Tak perlu pesimis dengan adanya pengusaha besar dalam asosiasi tersebut, karena banyak instansi yang mengesampingkan perusahaan besar yang dianggap mampu menyewa stan sendiri. Yang penting, selama bergabung aktif mendaftarkan diri jika ada tawaran pameran. Kalau belum dapat sekarang, mungkin kesempatan berikutnya. Biasanya akan digilir atau gantian. Seringkali instansi menganggap asosiasi lebih tahu pengusaha kecil mana saja yang layak dibantu sehingga meminta pendapat asosiasi tiap akan ada pameran dan asosiasi akan melempar kesempatan tersebut ke anggota.

JIFFINA


Responsif, bersemangat dan niat. Kesempatan mendapatkan stan gratis itu sangat dirindukan oleh banyak pengusaha kecil. Tapi beberapa kali saya melihat ada saja pemilik usaha yang beruntung mendapatkan jatah tapi tidak menganggapnya serius. Misalnya, ketika diminta foto-foto untuk pembuatan brosur bersama instansi tersebut tidak segera mengumpulkan. Ketika diminta memajang produk, hanya membawa seadanya. Bahkan ada yang menyerahkan pelaksanaan sepenuhnya kepada panitia dari instansi tersebut, padahal pemilik usaha tersebutlah yang paling tahu keunggulan produknya. Seharusnya dialah yang bertemu langsung dengan konsumen atau buyer. Semangat yang tak sebanding dengan kesempatan yang ditawarkan ini akan membuat instansi tersebut kecewa dan tak akan pernah mengajak pemilik usaha tersebut pameran lagi.

Sabar dan selalu melihat sisi baik. Tak mudah untuk pameran bersama pemilik usaha lain dalam satu area. Sharing dengan seorang saja sudah harus banyak-banyak bersabar, apalagi dengan beberapa orang sekaligus. Dari mulai display hingga pelaksanaan akan ada banyak hal yang harus dikompromikan. Persoalan kecil seperti letak produk yang nggak sreg karena merasa ditutupi bisa bikin mood hilang selama pameran. Sayang kan, jika selama pameran pasang muka masam terus. Rejeki kabur melulu dong. Pikirkan bahwa keadaan akan lebih berat jika harus sewa stan sendiri. Syukuri kesempatan tersebut dan tetap optimis. Lagipula biasanya instansi sudah punya konsep sendiri, manut sama yang mbayari saja.

Saling bantu bukan berarti saling bergantung. Enaknya stan barengan adalah bisa saling bantu dan jaga. Jika tak punya trolley, bisa pinjam sesama penghuni stan. Jika mau sholat, bisa titip minta tolong dijagain. Tapi tetap ada yang titip lalu nggak nongol seharian. Lalu apa gunanya daftar untuk mendapatkan stan gratis seperti itu? Teman yang kita titipi pasti akan mendahulukan produknya jika pengunjung ramai. Lagipula, dalam pameran itu yang utama adalah interaksi langsung dengan konsumen, baik yang membeli saat itu atau yang berjanji akan menghubungi setelah pameran. Jangan sampai kesempatan tersebut mubazir.

Baca juga: Keliling Pameran Hanya Satu Menit

Stan gratis dari instansi bukan berarti tanpa modal. Sebagai pemilik usaha, tetap ada cost yang harus dikeluarkan, minimal dalam pengadaan produk yang akan dipamerkan. Ada instansi yang selain menyediakan stan gratis, juga memberikan bantuan transportasi dan akomodasi jika diselenggarakan di luar kota. Macam-macam gratisan tersebar diluar sana. Berminat?

Post a Comment

8 Comments

  1. promosi promosi dan promosi..

    3 kata kunci agar usaha semakin laris..
    begitu juga dengan blog ya mbak???
    hehe..

    ReplyDelete
  2. Semoga Ladaka makin sukses manis ya Mak...isshh dirimu emang multi talenta....

    ReplyDelete
  3. semoga dengan gini, usaha kecil menengah dapat bersaing di pasaran : )

    ReplyDelete
  4. Suka mak lusi, saling bantu namun bukan berarti saling bergantung.. Makin sukses ya Ladaka!

    ReplyDelete
  5. Wah muantapppp deh kalau ada kaya gini sangat membantu sekali.

    ReplyDelete
  6. waahh jadi pengen keliling pameran ntuu mak
    paling seneng deh kalo liat2 pameran, cuci mata :v

    sukses ya mak lusi Ladakanya :D

    ReplyDelete
  7. kalau temen-temen aku suka patingan gitu dalam satu stan mbak, ya konsekuensinya jadi lebih sempit tempatnya

    ReplyDelete
  8. Aku suka kalo ada pameran gitu, biasanya temanya sejenis ya. Jadi datang ke satu tempat, sudah bisa liat2 banyak stan.
    Smoga Ladaka makin sukses.

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)