Fasilitas Berinvestasi Reksadana Dari Rumah Dengan #klikMAMI

Belajar tentang Reksadana bersama-sama. Foto dari Rian.

Belakangan heboh status seseorang di facebook tentang keherannya ada yang masih mau jadi ibu rumah tangga yang apa-apa harus minta suami. Padahal kalau mamah cerdas, jadi ibu rumah tangga tetap bisa secara finansial aman. Sebaliknya, jika ibu yang bekerja tidak cermat, gaji bisa bablas begitu saja. Jadi, mari kita sisihkan uang belanja atau gaji untuk investasi, supaya pada saat dibutuhkan nanti, ibu tidak bergantung pada siapapun.
Banyak yang menyoroti ketergantungan finansial ibu-ibu pada para suami. Padahal si suami tempat bergantung itupun bisa tak berdaya ketika pensiun nanti jika tidak punya persiapan yang matang. Suami istri yang sama-sama bekerja juga bisa menghadapi kondisi finansial yang kurang baik jika tidak berhati-hati dengan pengelurannya. Sementara pada saat itu kebutuhan hidup justru banyak karena sakit atau lebih banyak waktu luang untuk hobi padahal pemasukan tak sebanyak dulu. Belum lagi kalau anak-anak belum mandiri, perlu biaya kuliah atau untuk mendukung rintisan usaha mereka. Begitu pula meski mereka sudah mandiri, masa kita mau "ngrusuhi" anak-anak? Kecuali kalau mereka yang menawarkan ya. Kita membesarkan anak kan dengan ikhlas, bukan seperti utang piutang yang setelah tua kita meminta mereka membayar. Anak-anak pastilah banyak keperluan bagi rumah tangganya.

Investasi Keuangan Bagi Para Ibu
Seringkali ibu-ibu sudah antipati dulu mendengar kata investasi. Mereka takut ditipu karena banyak klausul dalam investasi yang menggunakan bahasa hukum yang sulit dipahami. Banyak pula aturan yang sepertinya membebankan semua resiko ke konsumen tanpa konsumen pahami mengapa mereka harus menanggungnya. Ibu-ibu yang sudah capek mengurus rumah dan pekerjaan, tak punya waktu untuk keluar mencari informasi yang paling tepat. Meski manajer keuangan rumah tangga adalah ibu, biasanya mereka ke bank adalah untuk membayar tagihan, tidak menyisihkan waktu untuk bertanya produk lain. Apalagi jika harus mendatangi kantor investasi.
Teknologi semakin maju. Dengan bantuan gadget yang ada, ibu bisa melakukan banyak hal dari rumah. Ibu bisa sukses punya usaha dengan mengoptimalkan internet sebagai sarana promosi dan transaksi. Tak terkecuali investasi keuangan. Kalau ibu tidak percaya dengan promosi yang ditawarkan, ibu bisa googling untuk mencari informasi. Setelah semua informasi diverifikasi, tinggal membicarakan pada suami agar mendapatkan ridhonya. Lalu, mulai deh berinvestasi.
Investasi keuangan yang sering banget disarankan para ahli keuangan keluarga modern adalah reksadana. Mungkin ibu seperti saya, mendengar namanya saja sudah deg-degan, terbayang film asing dimana pemerannya stress teriak-teriak di pasar saham. Ternyata sama sekali tidak seperti itu. Mudah kok, cuma perlu baca aturannya saja, menyepakati beberapa pilihan, lalu semua akan diurus oleh manajer investasi.

Beruntung beberapa waktu lalu ada edukasi tentang reksadana oleh Manulife di Dixie Cafe. Dalam siaran Asosiasi Perencana Keuangan Indonesia (APERKEI), Manulife terpilih sebagai top 5 reksadana untuk beberapa kategori, termasuk syariah, yang waktu itu ditanyakan secara khusus oleh mak Irul. Manulife memperkenalkan #klikMAMI #sekarangaja, sebuah fasilitas yang bisa digunakan untuk aktif berinvestasi reksadana secara online. Supaya lebih paham, ikuti saja akun twitter @ManulifeRD. Kalau ada waktu luang, baca saja semua informasinya di https://reksadana-manulife.com/.

Fakta Keuangan Para Ibu
Mengapa ibu perlu berinvestasi juga? Ini untuk kepentingan ibu sendiri dan bisa meringankan suami juga, jangan semua pendapatan dihabiskan. Impas! Banyak dari kita yang seringkali berinvestasi setelah ada sisa uang bulan tersebut. Padahal kita bisa menetapkan berapa besar yang akan kita investasikan, barulah sisanya diatur supaya cukup. Misalnya nonton AADC2 cukuplah sekali, tak perlu berkali-kali. Selain bikin tambah nggak bisa move-on dan baper yang berkepanjangan, juga tidak sehat di kantong. Kalau pengin nonton lagi, sabar saja, tunggu penayangannya di TV.
Coba kita lihat, sebenarnya pendapatan sebulan itu sebaiknya untuk apa saja? Dari penelitian Manulife Asset Management adalah sebagai berikut:

  • 47,2% untuk makanan, termasuk bahan makanan yang kita masak, makan di restoran, dan sebagainya. Rokok juga dimasukkan kesini. 
  • 19,2% untuk perumahan dan fasilitas rumah tangga, yaitu rumah (sewa), pemeliharaan rumah, listrik, air, gas, telepon.
  • 19,2% untuk barang dan jasa, yaitu transportasi, pendidikan, kesehatan.
Sisanya yang 14,2% bisa untuk investasi. Kalau rokok dilarang dirumah, bisa bertambah lagi prosentase untuk investasi. Tapi jika ada biaya hiburan, berarti dana untuk investasi berkurang. Bukannya tidak boleh menghibur diri ya, hanya saja jangan sampai menghabiskan seluruh sisa yang cuma sebagian kecil dari pendapatan itu. Boleh bersenang-senang sekarang, tapi pikirkan juga masa depan.

Prima membuktikan kemudahan dan kecepatan registrasi dengan pendaftaran reksadana on the spot, ditemani mbak-mbak Manulife. Foto dari Rian. 

Di masa depan, ada dua beberapa biaya yang jelas-jelas akan menguras tabungan yaitu:
  • Pendidikan. Seringkali kita bisa menawar atau menunda kebutuhan lain. Tapi untuk pendidikan, kita akan berusaha keras untuk memenuhinya kan, bu?
  • Pensiun. Ini adalah tahapan kehidupan yang pasti bagi manusia, dimana kita kembali menjadi makhluk tidak produktif. Disaat inilah kita berharap investasi yang telah kita tanam tetap produktif, bahkan makin produktif.
  • Kesehatan. Sekalipun banyak jaminan kesehatan yang telah kit ikuti, tapi seringkali kita harus menambah biaya tertentu agar mendapatkan pelayanan yang lebih baik, diatas kelas yang dijamin.
Investasi Di Reksadana Sebagai Pilihan
Mengapa para pakar keuangan keluarga begitu getol mengedukasi masalah reksadana ini? Ini karena reksadana dapat memberikan keuntungan bagi orang banyak selain di pemilik dana tersebut. Dana yang dihimpun dari masyarakat melalui reksadana bisa menggerakkan perekonomian bangsa. Sedangkan bagi pemilik modal, return dari reksadana lebih besar daripa cara konvesional seperti menabung, deposito dan sebagainya.
Selain itu, tim dari Manulife menggambarkan bahwa memilih reksadana itu mirip orang membeli rujak. Dengan Rp 10.000,-, orang bisa memanggil tukang rujak dan mendapatkan berbagai macam buah-buahan. Sementara di reksadana, dengan uang Rp 100.000,- sudah bisa mendapat berbagai instrumen investarsi. Untuk rasa pedas, kita bisa meminta tukang rujak untuk menyesuaikan dengan selera kita. Sedangkan di investasi reksadana, rasa pedas merujuk ke pilihan sebesar apa resiko yang mau ditanggung.
Benar, seperti semua investasi lain, reksadana juga memiliki resiko. Namun resiko tersebut bisa diminimalisir dengan memilih produk yang tepat dan menyerahkan pada manajer investasi dari institusi yang terdaftar dan terpercaya. Kalau beresiko juga, mengapa harus berinvestasi di reksadana? Sebabnya adalah sebagai berikut:

  • Terjangkau. Investasi mulai Rp 100.000,-.
  • Memanfaatkan potensi pasar modal.
  • Diversifikasi. Setiap portofolio reksadana terdiri dari beragam aset.
  • Mudah. Investor tidak perlu repot. Investasiny dikelola oleh para profesional di bidang investasi.
  • Aman. Dikelola oleh Manajer Investasi, diadministrasi oleh Bank Kustodian dan diawasi oleh OJK.
  • Bukan objek pajak. Hasil investasi reksadana tidak dipotong pajak.
  • Likuid. Bisa dicairkan kapan saja (jam kantor).
Tampilan www.klikmami.com.

#klikMAMI Yang Sangat Mudah
Buat para ibu yang alergi ke kantor urusan investasi, bisa loh mulai menjadi nasabah reksadana dengan memanfaatkan #klikMAMI. Caranya:
  1. Siapkan KTP dan nomor telepon aktif. 
  2. Buka www.klikmami.com lalu klik. Isi seluruh informasi yang diminta dalam formulir tersebut. Kemudian submit!
  3. Tunggu telepon konfirmasi dari Manulife.
Mudah ya?
Jika sudah menjadi nasabah tapi belum menggunakan fasilitas ini bisa langsung registrasi. Jika ingin beralih ke syariah, juga sudah ada fiturnya. Masih bingung? Customer service siap membantu.
Sudah saatnya para ibu juga berhemat dan ikut memikirkan bekal masa depan.

Post a Comment

4 Comments

  1. Kadang kita memang punya rasa takut ditipu saat diajak untk berinvestasi.. Tetapi dengan pemahaman dan penjelasan yang pas tentang reksadana bisa menjadi alternatif investasi nih kayaknya..

    ReplyDelete
  2. salah satu pilihan yang bagus nih mba...saya lagi intip-intip niih

    ReplyDelete
  3. Pendidikan, pensiun, kesehatan.. Betul2 butuh dana yg besar yah mba, blum ikutan invest, masih nama suami di manulife. Tapi klikmami menarik ^^

    ReplyDelete
  4. makin umur kesehatan menurun penting banget punya asuransi ya mbak

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)