Ketahui Kenyataan Pahit Sebagai Blogger Ini Sebelum Tergiur Duitnya

Belakangan blogging lebih mirip dunia persilatan daripada dunia pertemanan.



Battle sudah dimulai sejak persaingan alexa rank, lalu merambat ke urusan DA, PA, page view, job review, event dan sebagainya. Saat ini sudah tampak pula paket event, live tweet, blog post, social media share berikut jaminan masuk trending topic. Belum lagi sebagai individu blogger juga mengenyam kepopuleran, terkenal di media cetak dan elektronik, tak ubahnya selebriti atau tokoh berpengaruh lainnya. Gurih!
Blogger angkatan entah, pokoknya yang dulu-dulu, mengalami yang namanya evolusi, dari curhatan sampai jadi kesayangan brand. Di era serba cepat ini, banyak yang ingin langsung jadi blogger untuk mendapatkan penghasilan tanpa melewati masa-masa galau. Salahkah? Enggak sama sekali. Siapa sih yang nggak pengin dapat voucher belanja, nginap gratis, handphone gratis sampai sederet uang yang dipamerkan di media sosial? Lagipula, siapa sih hari gini yang masih mau ngetik didepan laptop berlama-lama tanpa memikirkan hasil nyatanya? Saya! Hahahaaa.... Bohong ya? Buat apa dong pasang "About Me" kece gitu kalau nggak ngarep job review juga?
Tapi, coba pahami cara berpikir orang jaman sekarang yang sangat menghargai waktu. Jadi kalau ada blogger baru yang tiba-tiba tanya bagaimana cara mendapat uang dari blog, saya nggak kaget. Cuma cemberut saja sih heheeee secara eikeh berjuangnya lama boook. Tapi mereka nggak salah lo. Kalau sudah ada ilmunya, mengapa harus merangkak dari bawah? 
Dulu saya pelan-pelan dari bego banget sampai sekarang ngerti dikit tapi nggak pinter-pinter amat karena ilmu yang tersebar nggak sebanyak sekarang. Sekarang banyak sekali yang membuat group, kelas, komunitas, workshop, buku dan sebagainya sebagai tempat bertanya tentang blogging. Logikanya, ya tanya aja dong, daripada belajar from the scratch
Jepang contohnya, waktu kalah di perang dunia dulu kan benar-benar dibuat miskin. Tapi teknologinya bisa melesat meninggalkan negara lain. Karena yang dilakukannya pertama adalah meniru teknologi negara lain. Setelah menguasai, barulah dibuka, dipreteli, dianalisa dan membuat lagi yang lebih canggih dari itu. Kalau dia belajar from the scratch ya susah banget secara mentalnya sebagai bangsa saja sudah hancur, harus dibangkitkan dulu. Blogger-blogger hebat yang saya kenal, yang ngeblog belum selama saya juga begitu. Lah ngapain mulai dari menye-menye curhatan di blog seadanya kalau mereka sudah melihat peluang yang bisa didapat dari blog? Mendingan kan langsung ikut pola yang sudah ada, lalu sambil jalan mencari terobosan sendiri agar membuatnya menonjol dibandingkan dengan blogger lain.
Tapi, namanya manusia, tetap saja ada yang mau enaknya, penginnya semulus jalan tol. Padahal jalan tol bayar ya. Bayarpun belum tentu nggak nginep di Brexit. Heheee.... Makanya jika dirimu tergiur dengan pundi-pundi duit (kayak paman gober aja duitnya berpundi-pundi), kamu harus siap dengan kenyataan pahit ini.

1. Dianggap Pengangguran dan Pemalas
Bekerja dengan komputer dan jaringan internet Indonesia itu butuh diam berjam-jam. Karena ngeblog itu nggak cuma nulis, tapi juga membuat artikel berkeyword yang bagus agar disukai google, menambah ilustrsi agar menarik dan share sebanyak-banyaknya agar ada yang tahu lalu baca. Kalau kamu laki-laki, ini berat banget karena kamu nggak kemana-mana. Nggak pergi pagi pulang sore, nggak ketemu klien, nggak pakai setelan kantor dan sebagainya. Kamu akan dirumah saja, atau tepatnya di kamar saja. Kalau sudah menghasilkan, bisalah keluar ke cafe biar orang rumah nggak bosen melihatnya. 

Kamu harus tahan cibiran paling tidak sampai blogmu menghasilkan dan bisa kasih THR buat mama tercinta dan ngajak gebetan nonton bioskop. 

Kalau perempuan bisalah ngeles ngurus anak seperti saya. Tapi tetap saja bisa kelihatan pemalasnya. Misalnya menyapu halaman siang bolong, bukan pagi atau sore seperti tetangga karena pagi adalah waktu yang enak sekali buat menulis dan share di media sosial. Jam-jam tak wajar bisa saja menyebabkan lupa menyapu rumah. Sebenarnya bisa sih membuat jadwal dengan tools, tapi jam-jam ramai seperti itu adalah waktu yang tepat untuk berinteraksi dengan followers atau friends yang sering mengunjungi blog kita. Pada jam itu biasanya juga bertebaran info lomba, undangan atau job review. 
Kamu harus tahan cibiran itu paling enggak sampai dapat voucher yang bisa dijembreng di profile picture WA biar terlihat di group WA ibu-ibu RT. Apalagi kalau ada foto event-mu dengan artis atau pejabat terkenal, yang tadinya mencibir bisa berubah salut. Tapi ya itu tadi, kamu harus tahan dulu pada awalnya entah sampai kapan, tergantung perjuanganmu.

2. Serba Salah Sesama Blogger
Sekali terjun ke dunia perbloggingan, kamu harus siap serba salah. Antara lain:

  • Tidak blogwalking salah.
  • Blogwalking tapi tidak komen, salah.
  • Komen tapi tidak sesuai dengan yang diinginkan pemilik blog, salah.
  • Jarang update karena sibuk event, salah.
  • Sering update blog tapi jarang gaul, salah.
  • Nggak ikut giveaway, salah.
  • Artikel biasa-biasa saja, salah.
  • Artikel buka-bukaan, salah.
  • Artikel dengan bahasa Indonesia yang tidak bagus, salah.
  • Artikel tidak sesuai dengan pelajaran SEO, salah.
  • Artikel yang berbeda dengan pendapat blogger lain, salah.
  • Karakter tulisan berbeda dengan karakter pribadi ketika bertemu, juga salah.
  • Dan masih banyak salah-salah lainnya.
Sampai kapan harus tahan dengan serba salah ini? Selamanya!

3. Bukan Tempatnya si Introvert dan si Besar Mulut
Kamu boleh mengaku pendiam, orang rumahan dan sebagainya. Tapi jika banyak tulisan, apalagi foto-foto selfiemu beredar, maka kamu separuh selamat. 
No brag, no recognition.
Kalau kamu nggak memberitahukan pada dunia, apa yang kamu bisa, kamu nggak akan sukses sebagai blogger. Itu sebabnya blogger sering mempublikasikan kegiatannya atau kemenangannya, bukan semata-mata untuk pamer, walaupun memang ada yang kebangetan sih, tapi itu juga sebagai portofolio apa yang dia bisa. Dari situ brand bisa melihat apakah blogger yang bersangkutan cocok dengan job yang akan diberikan.
Sebaliknya, jika kamu sering nggak bisa menahan diri jika ada peperangan terbuka di dunia persilatan blogger, kamu juga susah untuk maju, karena berarti kamu akan banyak musuh. Kalau tujuanmu politis sih udah bener tu, serang saja yang nggak sesuai dengan pemikiranmu. Tapi ini tujuannya duit kan ya? Ya kamu harus bisa ngampet meski jarimu sudah gatal pengin ngetik.
Lebih baik lagi jika kamu sering muncul di event-event, memberikan reportase yang seru dan memeriahkannya di akun-akun media sosialmu. Banyak blogger yang cepat menanjak dengan cara ini karena networking sangat penting. 

Kesempatan didunia blogging lebih banyak yang didapat dari networking daripada kerja keras sendirian. 

Namun demikian, jika kamu sudah berkeluarga, baik perempuan maupun laki-laki, hendaknya bisa jaga diri karena event blogger tidak seperti tugas dari kantor. Kalau kamu tak bisa menjelaskannya dengan baik pada pasangan, bisa runyam. Mintalah penyelenggara untuk mengirimkan email undangan yang bisa ditunjukkan ke pasangan ketika meminta ijin.
Kalau kamu sudah ibu-ibu, ditambah lagi tu kenyataan pahit dianggap biang ribut karena bawa anak ke event. Hahahaaa.... Padahal kalau blogger yang sudah berpengalaman biasanya sudah konfirmasi dulu ke panitia boleh bawa anak atau enggak. Tapi namanya juga pandangan luar, seringkali nggak mau tahu.

4. Kudet Itu Dosa Besar
Perkembangan dunia blogging itu luar biasa cepatnya. Orang macam saya yang mengetik saja sudah lambat, bakal ketinggalan jauh, apalagi yang berpembawaan lebay. Blogger yang nggak mudengan, lemot, gampang baper kalau pertanyaannya nggak dijawab, akan susah mengikuti. Jaman dulu artikel ramah SEO itu antara 400-500 kata, sekarang sudah 1600-2400 kata aja. Belum lagi tentang keyword, infografik, fb ads, trend judul, tren tema, tren template sampai tren foto. Banyak banget deh. Kamu harus tahan banting demi mengikuti perkembangan tersebut. Kalau yang si A ditanya nggak jawab, coba tanya si B atau googling sampai juling.
Seringkali pengetahuan tentang perkembangan blogging ini sudah dishare secara sukarela melalui akun-akun pribadi teman-teman yang sudah pandai atau melalui group dan komunitas, tapi karena kudet, nggak paham juga. Ada juga yang saking kudetnya membayar beberapa workshop yang bertema sama. Kalau itu sih bukan ngumpulin duit, malah menghamburkannya.
Begitu pula info undangan event itu cepat sekali disambar meski baru buka pendaftaran. Kalau kamu sampai nggak tahu, jangan merajuk karena merasa nggak dijawil. Itu salahmu sendiri karena tidak rajin berinteraksi. Namun begitu, harus bisa menahan diri untuk tidak mengambil semua undangan yang bersamaan. Kalau dalam sehari ada 2 undangan, atur supaya dua-duanya bisa hadir dengan nyaman sampai selesai, jangan cuma tanda tangan dan foto, yang penting sudah mention brand. Dunia blogging itu cuma selebar daun kelor kok, semua tahu, terutama hal-hal yang nggak baik.

5. Modalnya Banyak, Mana Duitnya?
Ngeblog bukanlah kegiatan tanpa modal. Minimal untuk membeli domain, sedangkan laptop bisa nebeng suami dan sinyal bisa cari gratisan. Apakah itu sudah cukup? Cukup kalau untuk ngeblog biasa. Tapi kalau mau ngejar duit, ya kurang banget. Beauty blogger sudah buka-bukaan tentang berapa modal yang harus dia keluarkan untuk sekali beauty haul. Jutaan! Tapi dengan keyakinan akan kembali modal dengan perhitungan kosmetika yang sudah berderet akan dia endorse baik di blog maupun instagram.
Datang ke event itu sepertinya bersenang-senang, tapi modalnya banyak juga, apalagi kalau perempuan. Biasanya nggak mau kelihatan menggunakan baju yang sama kalau event. Meski transportasi kadang diganti penyelenggara, tapi tak semua cukup untuk beli baju baru. Belum lagi pengin difoto menggunakan lipen warna yang lagi tren. Kamera yang bagus juga menjadi modal mendapatkan momen terbaik untuk di upload.
Sumber keuangan blogger itu setahu saya (dari cerita teman sih, soalnya saya belum nyicip semua) adalah dari lomba blog, job review, pemasangan banner iklan, jualan jasa online (termasuk membuat pernik blog, menulis konten dan memanage website), jualan barang online dan afiliasi (termasuk google adsense). Cukup banyak sih sebenarnya, cuma saya aja yang nggak semua tahu caranya. Heheee... Tapi apakah pendapatan tersebut lebih banyak dari pengeluaran, perlu penghitungan lebih detil karena seringkali ada euforia semu ketika mendapatkan sesuatu, terutama yang bersifat hadiah. Jika duit yang kamu maksud itu buat senang-senang saja nggak masalah, tapi jika duit yang kamu maksud tersebut sebagai nafkah utama, ya harus dihitung dengan benar.
Misalnya kamu dapat job seharga 2 juta. Wow berlebih itu jika tujuannya untuk beli panci. Tapi jika untuk nafkah, coba dihitung untuk mendapatkan 2 juta itu berapa lama kamu didepan laptop? Setelah itu bagi uang yang didapat dengan lama kamu bekerja. Bandingkan dengan UMP per jam dikurangi pengeluaran seperti pulsa, modal datang ke event dan sebagainya. Bagaimana? Masih sisa? Okey, sekarang pertanyaannya, selama sebulan dapat berapa job?

Menjadi blogger itu memang menggiurkan. Makin seorang blogger dikenal, makin sibuklah ia dan makin banyaklah rejekinya. Tapi itu semua melalui proses pahit dulu seperti diatas, meski tidak harus from the scratch. Jadi siapin mental dulu ya kalau tujuan utamamu ngeblog adalah duit.
Kalau ada yang ngeblog untuk berbagi ya silakan, artikel diatas ditujukan untuk yang niatnya ngeblog dapat duit, agar siap menghadapi kenyataan, tidak tersilaukan oleh hip hip hura para blogger yang sudah mapan. 

Post a Comment

49 Comments

  1. Whaaaa mbaaa...
    Iya ku merasakannya...
    Dari jauh, teman bilang seru ya kesana,kemari..

    Belum tau dia dibelakangnya gimana..
    Hampir tebalek laptop dibuatnya heheheuu

    Tetap semangaaat

    ReplyDelete
  2. *manggut-manggut*
    Templatenya keren, berapa hari ngerjainnya? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Template bawaan blogspot nih. Gampang aja, balik kayak jaman pemula.

      Delete
  3. Artikel ini saya yakin berdasarkan realita yang ada dan memang benar seperti ini tapi sebaiknya jangan terpaku juga. Kalau buat sampingan boleh lah hihi

    ReplyDelete
  4. Haduh Mbak, pusing kalo mikirin ngeblog buat dapet duit. Banyak banget yg musti dikuasai. Saya melipir, deh. Ngeblog buat hepi-hepi aja. Meski kalo dapet duit juga senenggg.... hehehe...

    ReplyDelete
  5. Wah segitunya ya dunia perbloggeran.Saya mah blogger ndeso,juga blogger hore...xixixi

    ReplyDelete
  6. dulu, niatku ngeblog memang bwt nyari duit mbk lusi, sekarang ? masih samak. hahayyy..jujur amat yak.
    cuma skrg gk sengoyo dulu. lbh nge-flow aja. dpet duit dr ngeblog ya alhamdulillah, gk dpet yaaaa.......tak afa afa. woles aja wes. Lebih nikmat begini ternyata :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulilah kalau sudah menemukan comfort zone-nya.

      Delete
  7. Poin nomor 2 iya banget :)) Pasti pernah deh ada di posisi: Jarang update karena sibuk event, salah. Sering update blog tapi jarang gaul, salah. Saya jg ngerasa kalau banyak teman2 yg pada akhirnya tertarik ngeblog karena dunia blogging terlihat 'seru'. Makin banyak yg ngeblog, jd makin asik sih sbnrnya, banyak teman belajar dan sharing :D

    ReplyDelete
  8. Pengennya sih emang, bisa dpt penghasilan dr blog. Tapi yaa...alhamdulillah...kalo ikut lomba blog, selalu dptnya hadiah hiburan...hehe...Ya gpp deh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih bagus itu, aku sering nggak dapat apa2. Heheee

      Delete
  9. Apalagi bagian bawa anak ke event. Haha.. Bener banget itu, mak. Dikirannya tukang rusuh padahal kitanya dah konfirmasi boleh ga bawa anak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Blogger juga kan milih2 ya mak, yg aturannya bisa diikuti.

      Delete
  10. Sayah blogger yang ingin berbgi, tapi sayah juga mau dapet pundi2 hahaha gak jelas.
    Eh itu poin no 1 bener, seringnya dianggap mainan leptop doank, mainaaaaan gtuuuu huhuhu. Tapi yaweslah dah kebal :))

    ReplyDelete
  11. hahahaha...so true ya mba. Memang banyak jalan menuju Roma, tapi kalau memang bisa langsung kondang dan dapet HP gratis, why not? Buat saya, though, blogging tetap part of my 'other world', karena ada prioritas lain yang juga menuntut dedikasi, waktu dan cinta saya :). Yang penting, to those who choose to go down that road, semangaaaaaat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangatmu itu lo. Kurang sibuk apa dirimu tapi sempet aja update blog. Keren.

      Delete
  12. Kenalkan Kakak... saya bloher lama. Baru ngeblog dari 2008, tapi pinter amat juga kagak. Muahahahakkkk *salaman

    Oiya... baru nyadar liat komeng nya Makn Injul. Blognya baru didandanin ternyata uyyy... Kece mbak!

    ReplyDelete
  13. Ada part yang bikin aku senyum-senyum pas bacanya, terutama yang bagian serba salah itu, hihi. Yah kalo aku liat dan nikmati sajalah, ngeblog buat happy-happy jangan sampe malah jadi bikin stres.

    ReplyDelete
  14. Aku sering dikira nge-game sama iparku kalo lagi di depan laptop hihi. Lha dia dijelasin sampe mulut berbuih-buih ya nggak bakal ngerti blogger itu apa. Kezeel kaan :p

    ReplyDelete
  15. Blogger yg banyak nanya salah karena dianggap mupeng bgt dapet hasil, dianggep pgn bgt instan. Pdhl belajar dimulai dari nanya juga. Dan pepatah jg blg bertanyalah jk ingin tau.

    Disisi lain blogger yg gak banyak nanya dianggep gak bs berinteraksi shg kudet.

    Oh well, googling smp juling jg mrpk solusi si buat yg malu/males bertanya. Tapi kdg ada info2 yg emg perlu dtanyakan lbh lanjut.

    Ttg serba salah yg lain: blogger kondang bisa bebas nulis sesuatu bertema "ramai" dg aman. Sdgkan blogger newbi mau curhat langsung dihajar massa.

    Byuhbyuuh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Heheheee dihajar massa ya? Nah, harus belajar tahan banting. Xixixixii

      Delete
  16. *Pusing..emang segitunya ya mbak..okelah, saya bahkan belum punya about me nih :)

    Kalau saya sih nulis di blog buat seneng-seneng aja untuk saat ini, entah nanti heheh

    Bahkan kalau di BW balik tapi postingnya jelek tuh rasanya maluuu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener tu, jadi semangat bikin postingan yang bagus kan?

      Delete
  17. Dulu ngeblog buat curcol aja tahun 2006 an masih pakai multiply.Sekarang enak ya ngeblog bisa dapat duit.Hihi...

    ReplyDelete
  18. ouuhh kerasnya dunia blogging,, saya blogger hip-hip hura-hura ,, haha
    Keep Blogging and Keep Smile ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin,,Amin,,Amin,,,alhamdulillah mapan ditempat mak,, hahaha,, jadi jalan ditempat ,, xoxoxo

      Delete
  19. Apa masih ada yg nge-blog buat murni sharing info?
    Terima kasih buat postingan insight blogging ini, mak.

    ReplyDelete
  20. hehehe klu di sini tepatnya di daerah blm ada yh bersilat2..apalagi yg sampe war gara2 job..kami disini malah bagi2 rezeki klu ada info job review..bagi2 voucher hotel..nginap sekampung meski voucher chalet resort cuma satu hehehe...tulisan yg keren dan mmg bener adanya mak

    ReplyDelete
  21. ngeblog sekarang ini emang gak gampang n murah ya hehe

    ReplyDelete
  22. hihihi ngikik baca yg point kedua, serba salah sama sesama blogger :v

    ReplyDelete
  23. serba salah ya mbak, ada yg komen gak direply juga salah hehehe curcol

    ReplyDelete
  24. Aku pendiam, orang rumahan, tulisan sih ya lumayanlah nggak sedikit amat, tapi jarang selfie (diri sendiri) hehehe.
    Jadi blogger itu banyak suka dukanya ya, dibuat enjoy ajalah.

    ReplyDelete
  25. salam kenal kak,,

    aku blogger baru yang emang baru memonetize blog di 2019....


    belum jadi fulltime blogger tapi udah byk ngrasain pahitnyaaa ngeblog

    terutama pas sibuk dan dibilang mengabaikan pasangan

    ya alloh,, sedih,,, padhal aku sllau usaha buat bagi waktu loh,,, lah malah curhat,, hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai salam kenal ya. Ayo semangat, ngeblog terus, insya Allah ada aja rejekinya.

      Delete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)