Ingin Anak-anak Mendapat Beasiswa Kuliah Atau Masuk Perguruan Tinggi Kedinasan? Ibu Bisa Bantu Apa Ya?

Beasiswa bagi anak-anak jika kuliah nanti layak diperjuangkan, tapi orangtua, khususnya ibu, bisa bantu apa ya agar cita-cita tersebut tercapai?

beasiswa kuliah dan perguruan tinggi kedinasan


Memasuki bangku kuliah merupakan peristiwa besar bagi anak-anak karena itu adalah gerbang menuju cita-cita profesinya. Ujiannya pastilah ultimate, paling kompetitif dibandingkan dengan tingkat pendidikan dasar sebelumnya. Namun cita-cita adalah untuk diperjuangkan. Meski banyak yang tidak dipahami para ibu, tapi setidaknya ibu punya teman-teman yang mungkin pernah memiliki pengalaman mendapatkan beasiswa sehingga bisa dijadikan narasumber.
Beasiswa ini bukan sekedar mampu atau tak mampu membiayai. Justru belakangan ini banyak yang mengejar beasiswa karena selain pendidikan makin mahal, bahkan bagi masyarakat kelas menengah, juga karena ada prestise dalam curriculum vitae si anak kelak jika melamar pekerjaan atau menekuni profesi tertentu. Pemegang beasiswa telah melampaui tahapan penyaringan yang ketat dan panjang, sehingga yang terpilih adalah mereka yang punya tekad kuat menyelesaikan pendidikan dengan baik dan dinilai bisa mengembangkan ilmu yang didapatkannya baik dalam science maupun kehidupan sosial masyarakat.
Untuk artikel ini saya bertanya ke beberapa teman di facebook dan secara langsung. Karena rata-rata narasumber saya tersebut bukan penerima bidikmisi yang dikhususkan untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu secara ekonomi, maka disini tidak saya bahas, takut salah informasi. Meski demikian, semua informasi dibawah ini dan informasi yang ibu dapatkan dari situs atau blog manapun harap dicek langsung dan dicek ulang di website resminya karena setiap saat ada perubahan atau perkembangan.

TUGAS PARA IBU
Jangankan urusan kuliah, pelajaran anak SD sekarang saja kita sudah pusing, jadi sebagai ibu bisa bantu apa?
  1. Bertanya pada teman-teman yang pernah menerima beasiswa ketika kuliah. Manfaatkan semua jejaring sosial dan group chat yang ada. Kalau masih penasaran, dijapri saja.
  2. Menjelajah berbagai situs kumpulan beasiswa, situs instansi pendidikan, situs instansi yang memiliki ikatan dinas dan situs perusahaan yang memiliki program CSR dibidang pendidikan. Jika tidak tahu situs masa yang dituju, jangan bosan googling dengan berbagai keyword.
  3. Follow atau join akun media sosial pemberi beasiswa atau akun yang sering share info beasiswa.
  4. Buat daftar penemuan para ibu tersebut dalam bentuk excel, agar anak-anak bisa mempelajarinya jika ada waktu senggang. Ingat, meski beasiswa menggiurkan tapi minat si anak lah yang utama karena minat tersebut akan menentukan apakah masa studinya kelak bisa berjalan lancar. Jadi, biarkan dia memilih.
  5. Jadilah teman ngobrol yang asik agar bisa menceritakan pengalaman teman-teman para ibu sekalian memasukkan motivasi untuk memompa semangat anak.
  6. Sediakan tenaga, pikiran, waktu dan biaya untuk ikut wara-wiri memenuhi persyaratannya jika si anak meminta. Tapi jika ibu juga seorang yang sibuk, yang punya tanggung jawab pelayanan kepada klien atau masyarakat, pastikan ibu bisa meluangkan waktu berkomunikasi kapan saja melalui ponsel jika ananda butuh saran atau dukungan.
  7. Mengingatkannya untuk selalu tawakkal berdoa karena sebaik apapun persiapan dan sebesar apapun usaha yang telah dilakukan, tetap Allah yang menentukan. Kepasrahan untuk membantunya menerima apapun hasil usahanya kelak.
TIPS DARI YANG BERPENGALAMAN
Kebetulan karena prestasi di kelas pas-pasan dan nggak pernah menang lomba apa-apa, saya belum pernah menerima beasiswa. Melamar untuk mendapatkan beasiswa pun tidak pernah. Karena itu saya bertanya kepada teman-teman di facebook. Berikut kesimpulan yang saya ambil dari jawaban Dessy dan Qachan yang kebetulan berdasarkan penyedia beasiswa yang sama, yaitu Tanoto Foundation. Meski tak semua penyedia beasiswa memiliki persyaratan yang sama, tapi setidaknya ini bisa dijadikan pegangan untuk persiapannya:
  1. Mendapat informasi darimana? Menurut mereka, informasi terbanyak dari website kampus, terutama kampus universitas negeri. Karena itu jangan bosan-bosan mencari informasi sampai ke kampus lain juga. Jika beasiswa pemerintah biasanya mencakup sebagian besar bahkan semua kampus, untuk beasiswa perusahaan swasta hanya menyelenggarakan kerjasama dengan universitas tertentu. Selain itu, pengumuman di papan kemahasiswaan tidak boleh luput dari perhatian. Seringkali disitu malah lebih cepat ditempelkan.
  2. Membuat daftar persyaratan selengkap mungkin sampai detil terkecil seperti siapa yang mengesahkan surat rekomendasi, tengat waktu, alur pendaftaran dan sebagainya.
  3. Mengumpulkan berkas dengan terorganisir. Jangan lupa untuk membuat daftar berkas yang harus dikumpulkan lebih dahulu, berikut tanggal deadline-nya. Pisahkan berkas on progress dan berkas yang sudah siap. Setiap ada berkas yang masuk ke map final, kita tinggal tick daftar berkas tadi supaya kelihatan sampai dimana persiapannya. Pengumpulan berkas ini rawan emosi dan malas karena banyak surat rekomendasi maupun legalisir yang berhubungan dengan birokrasi, jadi para ibu harus bisa jadi penyemangat.
  4. Persiapkan psikotes sebaik-baiknya. Maksudnya, bersihkan pikiran, damaikan rohani dan sehatkan badan agar bisa mengerjakan tes dengan baik, bukan mempelajari tips and tricks supaya lolos. Membeli buku psikotes itu perlu juga jika ingin lebih percaya diri dalam persiapannya tapi sebenarnya hasilnya tidak akan melenceng jauh dari kepribadian dan minat sejati kita karena para penguji adalah profesional, tidak bisa terbelokkan oleh trik.
  5. Lakukan yang terbaik dan jadi diri sendiri ketika wawancara. Dalam wawancara, kita memang ingin dilihat dari sisi terbaik, tapi jangan brag melebihi yang telah kita capai atau memaparkan visi kedepan yang setinggi langit. Tampilkan diri sebagai orang yang punya cita-cita tinggi dan dibarengi dengan kerja (prestasi) yang seimbang sesuai minat. Yang dicari bukanlah mereka yang punya impian tertinggi, melainkan mereka yang sudah paham apa yang ingin mereka capai melalui beasiswa tersebut.
DIMANA MENDAPATKAN INFO
Pada dasarnya, beasiswa ada 2 macam, yaitu dengan ikatan dinas dan tanpa ikatan, yang masing-masing menetapkan target dan memberikan keuntungan yang berbeda. Yang paling menguntungkan tentusaja yang fully funded alias dibayarkan seluruh biaya kuliah dan biaya hidup selama kuliah. Namun ada juga yang hanya memberikan biaya pendidikan dan ada juga yang membantu sampai 1-2 tahun. Yang perlu diperhatikan lagi, ada pula yang menetapkan IPK minimal dan tahun kelulusan, jadi kadang penerima harus lebih giat belajar dari mahasiswa reguler.

PERGURUAN TINGGI DENGAN IKATAN DINAS
Teman saya, Nuril, memberikan gambaran tentang seleksi perguruan tinggi dengan ikatan dinas, STIS dibawah MENPAN, yang barusaja diikuti putrinya tahun 2016 ini. Putrinya tidak lolos di seleksi terakhir, berupa tes CAT seperti yang dilakukan PNS, dan sekarang sudah kuliah di Universitas Indonesia. STIS memiliki 7 macam sekolah dimana pendaftar hanya boleh mengikuti 1 seleksi. Seluruh persyaratan bisa dilihat panseldikdin.menpan.go.id (pada saat menulis ini website tersebut tidak bisa saya buka). Berikut gambaran sekitar bulan pendaftaran dan kuota yang saya dapat dari website menpan.go.id.

beasiswa kuliah dan perguruan tinggi kedinasan

BEASISWA PERUSAHAAN
Beasiswa perusahaan ini bisa dari BUMN atau perusahaan swasta lainnya. Ada yang memberikan ikatan, ada yang tidak. Tanoto Foundation seperti yang diterima teman saya diatas termasuk yang tidak memberikan ikatan. Informasinya bisa didapat dari tanotofoundation.org/id. Keuntungan yang diperoleh adalah biaya pendidikan, bisa mengajukan dana penelitian, uang saku lumayan, diundang ke pelatihan-pelatihan dan kesempatan ikut seleksi kerja internal di perusahaan-perusahaan milik keluarga Tanoto. Tanoto Foundation antara lain bermitra dengan Universitas Gadjah Mada, sehingga infonya juga bisa didapat di website dan bagian kemahasiswaan UGM.
Selain itu, tentu masih banyak sekali yang lain. Rajin-rajinlah menggali informasi. Yang sudah pernah mendapatkan beasiswa dari perusahaan lain, yuk sharing di kolom komentar.

PORTAL INFORMASI BEASISWA
Saat ini sudah banyak sekali portal informasi beasiswa. Salah satu yang disarankan keponakan saya adalah www.scholars4dev.com. Keponakan saya dulu kuliah di jurusan Teknik Fisika UGM dan sekarang mengambil S2 di Ecole Centrale de Lyon, Perancis.
Selain website, ada pula berbagai group pejuang beasiswa di facebook, salah satunya adalah Indonesia Scholarship Club.

Nah, semoga artikel diatas sedikit membantu ya. Informasinya masih sangat banyak, kalau ditampung semua di artikel ini akan terlalu panjang. Insya Allah kalau ada informasi baru dari teman-teman, saya buat artikel kelanjutannya.

Post a Comment

11 Comments

  1. beasiswa ya? emaknya juga mau. hihihi...

    saya juga ingin nantinya anak-anak saya dapat beasiswa. ya mesti banyak berdoa dan mau ikut wira-wiri ya.

    tfs mbak.

    ReplyDelete
  2. masih jauh dari kuliah mak, tapi seneng sekali baca info gini, dulu kul dapat beasiswa, bukan juga karena prestasi yg hebat, teman daftar yo ikut, eh dapat... dan enak sih emang dapat beasiswa..

    ReplyDelete
  3. kebayang hal2 ini yg bakal saya lakukan kelak hehehe...
    aku pernah bilang sm anak2. nanti kalian mau kuliah di mana aja boleh asal negeri atau beasiswa hahaha... maklum emaknya dulu modal beasiswa sih sekolahnya xxixixi
    utk tingkat SMP atau SMA ada gak ya info2 kayak gini

    ReplyDelete
  4. Siap-siap nih Mak Lusi. Makasih sharing manfaatnya.

    ReplyDelete
  5. doanya emak itu emang yg paling joss untuk membantu urusan beasiswa ini aku jg lagi mau memulai perburuan beasiswa s3 nih mbak doain lancar ya

    ReplyDelete
  6. Masih lama kuliahnya... tapi penting juga info kayak gini jadi paling gak saya sudah mulai merencanakan langkah apa yg hrs diambil hehe... makasih infonya mak

    ReplyDelete
  7. Aku baru lulus tahun kemarin mbak. Aku kuliah di perguruan tinggi kedinasan (PTK), dan adekku sendiri kuliah di universitas negeri. Dia lumayan gigih juga buat dapetin beasiswa, dan alhamdulillah tembus waktu kemarin dia ikut.

    ReplyDelete
  8. memang banyak kesempatan sekarang. Saya pun salah satu penikmat beasiswa dan really got all the benefits from it. Intinya jangan putus asa dan terus mencoba :)

    ReplyDelete
  9. Anak dapat beasiswa? pengin sih. Dulu waktu mau masuk SMA, ada program beasiswa ke Singapur, sulungku maju mundur, begitu juga mama papanya ini, akhirnya nggak jadi daftar. Belum siap mental. Beasiswa kuliah? ngarep juga hahaha. Selain persiapan syarat2 nya, mental juga harus disiapkan, terutama buat beasiswa yg luar negeri.
    Kalo ponakanku dapat beasiswa yg dari BCA itu, anaknya seneng banget, ortunya juga, nggak keluar uang buat biaya kuliah dan kost di Jakarta.

    ReplyDelete
  10. waktu kuliah, saya pernah coba ngajuin beasiswa. Hasilnya gagal hehehe. Pegennya suatu saat anak-anak juga cari beasiswa. Dan semoga aja mereka berhasil :)

    ReplyDelete
  11. harus mulai cari info juga nih , walaupun baru mau lulus SD

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)