Jangan Biarkan Kontenmu Berhenti Di Blog
Sebagai tempat untuk mendokumentasikan kegiatan dan pemikiran, blog seharusnya juga bisa dijadikan tempat untuk mengembangkan konten.
![]() |
Pic from unsplash.com |
Karenanya tidak heran jika banyak blogger yang kemudian menjadi penulis, atau sebaliknya dari penulis menjadi blog. Ada pula blogger yang kemudian merambah panggung seminar atau workshop. Jika tiap 2 hari blogger mengeluarkan konten baru, berarti ada 15 konten baru tiap bulan dan kurang lebih 180 konten tiap tahun. Lalu apa? Sayang banget jika dibiarkan disana dan dilupakan. Teringat beberapa jam menatap laptop untuk menemukan ide dan berapa jam untuk menulis dan mengedit foto atau membuat infografik. Lalu konten itu hanya beredar sekitar seminggu diranah perkomenan dan perblogwalkingan untuk kemudian digantikan oleh konten yang baru. Masa iya cuma segitu saja yang konten tersebut bisa berikan pada kita?
Saya senang sekali mempunyai banyak teman kreatif, terutama dari kalangan penulis, yang menunjukkan bahwa sebenarnya umur sebuah konten tidaklah sependek itu.
Ia bisa diperpanjang dengan berbagai cara, misalnya dikirim ke koran atau dijadikan buku. Untuk sampai kesana, kita tidak harus punya stok tulisan yang banyak. Sebuah artikel yang bagus bisa dikembangkan menjadi sebuah buku. Namun tentunya, semakin banyak artikel semakin mudah kita membuat kerangka buku. Selain buku, masih banyak kreasi lain yang lebih pendek.
Baca: Memberdayakan Postingan Lama di Blog
Baca: Memberdayakan Postingan Lama di Blog
Apakah itu berarti banyak jalan untuk memenuhi pundi-pundi duit? Heheee... saya lebih senang dengan menyebutnya sebagai kegiatan kreatif yang asik. Bukannya nggak butuh duit, tapi selalu berpikir tentang uang membuat saya sangat stress, karena pada dasarnya manusia tak pernah puas. We tend to set the bar higher all the time that will lead to a very stressful life. Jadi tak semua harus dijual. Kalau buku karena ada investasi disana, tentu harus menghasilkan uang. Sedangkan e-book, tak ada salahnya sesekali menggratiskan sebagai gimmick blog kita.
1. Kirim Ke Media Cetak
Sudah banyak blogger yang mengirimkan tulisannya ke media. Teman-teman bisa mengembangkan konten yang ada di blog untuk disesuaikan dengan kebutuhan koran atau majalah. Biasanya blogger yang bisa menembus media cetak juga akan membagi tips dan cara menembusnya. Pelajari saja postingan-postingan mereka karena akan menjadi masukan yang sangat berharga untuk membuat artikel yang sesuai dengan permintaan media cetak. Kebanyakan mereka mengirimkan artikelnya lebih dulu ke media cetak, baru kemudian posting di blog, baik jika telah dimuat di media cetak maupun ditolak. Tak ada salahnya mencoba sebaliknya, yaitu menggali postingan lama yang potensial untuk dipoles menjadi sebuah artikel media cetak. Jika dimuat, kita mendapatkan keuntungan berupa uang dan nama.
2. Kirim Ke Media atau Portal Online
Sekarang media cetak juga merambah ke dunia maya dengan mendirikan divisi online. Selain itu, menjamur pula portal online. Itu artinya banyak sekali konten yang dibutuhkan untuk membuat media dan portal online terus-menerus update. Karena blogger bukanlah jurnalis, segmen sebangsa feature atau rubrik khusus bisa dijadikan tempat untuk mengirimkan artikel. Meski sama-sama menggunakan media online, blogger tak lantas begitu saja bisa menjadi kontributor. Artikel yang kita kirimkan harus memenuhi target pasar dan target share dari media atau portal online tersebut. Jadi, tulisan di blog harus dipermak sesuai dengan kebutuhan media atau portal online tersebut. Salah satu portal online yang patut dicoba adalah rockingmama.id. Coba deh kirim artikel kesana. Untuk media online, tak semua memberikan bayaran, tapi jika mereka credible akan memberikan backlink yang sangat berkualitas.
3. Jadikan Buku
Ini kerja yang membutuhkan lebih banyak energi. Bayangkan, satu artikel dijadikan buku yang minimal terdiri dari 100 halaman. Akan membantu sekali jika banyak artikel yang saling mendukung dalam satu kategori. Karena itu, jika dalam perjalanannya blogger menulis beberapa hal yang sepertinya saling berkaitan, coba pisahkan dan buat kategori tersendiri. Ini yang saya lakukan ketika menyusun buku Berani Pameran yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama. Proses penulisannya sangat cepat karena hanya seperti menyusun beberapa artikel, mengedit dan menambah foto saja. Sayangnya, setelah itu saya banyak mendapatkan distraksi sehingga belum punya kesempatan menyusun buku lagi, hanya bantu-bantu memanajeri kamus dan buku bapak saya. Jika teman-teman mendapatkan penolakan dari penerbit tapi merasa itu tetap harus jadi buku, kirim saja ke penyedia jasa self-publishing book.
Baca: Blog-blog Gratisan Sumber Inspirasi
Baca: Blog-blog Gratisan Sumber Inspirasi
Banyak penulis mandiri yang sukses menerbitkan bukunya sendiri kok atau bisa juga dijadikan souvenir jika tak berminat menjual.
4. Dikemas Dalam E-book
Dahulu ini adalah jualan yang populer di blog. Selain menjual tutorial dan guidance aplikasi, e-book adalah media yang banyak dimanfaatkan oleh para marketer dan motivator. Meski cara pembuatan e-book bisa dipelajari jika mau, sayangnya terganjal oleh kebiasaan belanja masyarakat kita yang sering enggan mencoba teknologi baru, termasuk dalam membeli e-book. Jangankan e-book, portal online shop pun kesulitan menerapkan keranjang belanja sehingga perlu menyediakan customer service yang bisa membantu melalui direct contact. Konsumen yang sudah melek teknologi masih mau bela-belain menggunakan keranjang belanja karena online shop menawarkan banyak pilihan produk. Ini beda dengan e-book yang seringkali berupa satu atau dua item saja. Namun, e-book ini sangat bagus untuk dijadikan gimmick blog yang bisa didownload secara gratis oleh pengunjung. Bagi pemula yang belum tahu bagaimana memberikan ilustrasi yang bagus pada e-book, bisa memilih topik yang tidak membutuhkan banyak ilustrasi sulit, cukup dengan foto atau screenshoots. Saya dulu senang membuat e-book sederhana, hanya microsoft words yang diubah jadi pdf, tentang tutorial membuat blog dengan ekstensi blogspot dan wordpress, serta macam-macam penjabaran dari workshop yang saya ikuti. Entah kemana saya menyimpannya karena laptop sebelumnya dicuri orang. "Tapi mbak, nanti kalau malah dicontek orang terus dikomersialkan bagaimana?" Ya bagus kan, jadi penyambung nafkah orang lain. Heheheee....
5. Diubah Jadi Slide Presentasi
Saat ini blogger makin dikenal masyarakat. Banyak teman yang didaulat membagikan pengalaman ngeblognya di berbagai lingkungan atau komunitas. Jika blogger tersebut memang kompeten maka dia tak perlu lagi searching kesana-kemari untuk mempersiapkan bahan presentasi, cukup mengambil dari apa yang pernah ditulisnya di blog ditambah dengan berbagai masukan dan contoh nyata yang juga bisa diambil dari lingkungan pertemanan sesama blogger atau komunitas. Jika mengisi sharing tentang blogging, saya tidak mau menyediakan materi dalam bentuk print, melainkan saya minta mereka mendownload sendiri di blog saya. Selain lebih ramah lingkungan karena paperless, juga menambah traffic. Mohon diampuni kalau blogger mikirnya traffic melulu, nggak mau rugi heheheee.... Sayangnya itu saya lakukan di blog lama yang telah saya kubur. Di blog baru ini belum saya buatkan lagi tautannya. Kapan-kapan saja ya.
6. Dibuatkan Video
Yup, jamannya video, tak ada salahnya artikel blog divisualisasikan. Blogger asing sudah banyak yang bikin loh. Tak harus video masak atau DIY sih, tapi juga tips ngeblog. Untuk tips ngeblog, biasanya mereka padukan dengan slide show infografik. Apalagi belakangan pada pengin monetize akun youtube kan? Untuk menghemat tenaga, mungkin bisa dipilih dari artikel yang mendapatkan view terbanyak dulu.
Nah, begitulah. Ngeblog juga punya periode flat-nya, bosan. Dengan memaksimalkan bentuk konten, membuat blog bukan sekedar tempat untuk menulis seribu kata per artikel, lalu sudah. Make the most of it.
48 comments for "Jangan Biarkan Kontenmu Berhenti Di Blog"
Tapi iya sih, konten blog kita bisa diberdayakan lagi, kalau ngandalin dari blogwalking-an teman terbatas banget masa edarnya ya apalagi bukan konten populer dari search engine.
Makasih Mak ide2nya :D
Setidaknua jd buku lah kayak mak lus n muna sungkar hehehe amiin
Kasih tips dong mbak gimana caranya biar mood nulis bagus atau minum vitamin apa gitu biar nggak cepat capek dan ngantukan :)
btw, saya suka deh sama kata-kata pembukanya yg ini "selalu berpikir ttg uang membuat stress" bener juga ini yah >.<
Sayang banget laptopnya dicuri orang mbak. Aku yg pernah kehilangan kamera & dompet aja repot bener, apalagi laptop ....
thanks idenya Mba Lusi :)
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.