Cara Membuat Kartu Nama Sendiri, Sederhana Tapi Mudah
Membuat kartu nama sendiri itu bisa dilakukan meski tak pandai design grafis dan hasilnya sederhana karena ada cara yang mudah.
Kartu nama adalah tool utama untuk networking.Orang Jepang, saking perhatiannya dengan kartu nama, sampai perlu custom design agar benar-benar mencerminkan sisi profesional mereka. Mereka memperlakukan kartu nama sebagai sesuatu yang benar-benar berharga hingga cara memberikan pada orang lainpun dengan penuh hormat. Di Indonesia bagaimana?
Di Indonesia, kartu nama sarana komersial, bukan alat untuk membuat networking lebih jauh. Karena itu, kebanyakan yang memperhatikan kartu nama adalah para sales dan marketer. Profesi lain kurang begitu memperhatikannya.
Sebagai blogger, sudah beberapa kali saya menyodorkan kartu nama, lalu si penerima berpikir sebentar sebelum bertanya, "Ini jual apa ya, mbak?
Tapi, jangan itu membuat kita kezel. Tetap jangan lupakan kartu nama di dompet atau tas kita kemanapun pergi. Ada berbagai cara memiliki kartu nama, yaitu pasrah sama mas-mas di percetakan atau fotokopian, memesan design pada seseorang lalu dicetakkan sendiri, pesan secara online, dan sebagainya. Semua cara itu sudah pernah saya lakukan. Senangnya, sudah pernah endorse website kartu nama online sehingga mendapat satu pak kartu nama gratis.
Namun, adakalanya kita butuh kartu nama cepat karena kehabisan dan belum sempat ke percetakan. Kadang kita juga informasi tertentu didalam kartu nama yang akan kita bawa atau malah sudah ganti nomor telepon dan akun media sosial. Saya pernah lo, memberikan kartu nama pada seorang eksekutif dengan kartu nama yang sudah saya coret-coret karena data saya sudah tidak valid lagi. Rasanya nggak enak banget dan malu.
Kadang juga kita merasa sudah membawa banyak kartu nama di tas, begitu mau diberikan ke orang lain, eh kartu nama tersebut sudah berubah lecek dan warnanya boncel disana-sini. Akhirnya dengan tersipu-sipu cuma bisa bilang, "Maaf nggak bawa kartu nama."
Jadi, bawalah kartu nama secukupnya saja. Sisanya disimpan didalam kotaknya di rumah. Di postingan lain kita bikin tempat kartu nama untuk bepergian, yuk.
Seperti biasa, prolog saya lumayan panjang hahahaaa, maklum gak punya teman ngobrol. Jadi, teman-teman pengunjung blog inilah korbannya, harus baca ocehan saya dulu sebelum ke inti artikel. Anggap saja pemanasan, ya?
Ada berbagai cara membuat kartu nama yang bisa teman-teman temukan di internet:
1. Download template. Banyak free template tersebar di internet. Rajin-rajin saja menjadi. Kalau sudah dapat design yang cocok, tinggal diisi dengan informasi diri, diduplikasi di photoshop atau corel, lalu di print.
2. Setting sendiri menggunakan aplikasi online seperti picmonkey.com, befunky.com dan sebagainya. Aslinya sih itu photo editor ya, tapi bisa juga untuk merancang kartu nama. Tinggal setting size-nya saja, save, duplikasi di photoshop atau corel lalu print. Dibandingkan dengan download, mungkin ini lebih fleksibel, bisa kita sesuaikan dengan keinginan. Hanya bagi yang gaptek, agak berjuang sedikit. Tapi pasti bisa kok.
3. Setting sendiri menggunakan photoshop atau corel. Mas-mas di fotokopian atau percetakan biasanya menggunakan corel karena gambar atau logo yang diimpor bisa di-adjust lebih mudah dibandingkan dengan photoshop.
Nah, yang sering saya gunakan adalah menggunakan corel. Apakah saya pakar mengoperasikan corel? Tentu tidak! Heheheee.... Jadi yang akan saya ceritakan disini adalah corel ala ibu-ibu gaptek ya. Mastah-mastah ambil kopi dan cemilan saja lalu baca postingan sambil ngikik. Akur?
Pertama-tama, teman-teman harus sudah ada corel dong di laptopnya. Lalu setting ukuran kartu namanya. Dari hasil bertanya ke sahabat setia saya, yaitu google, ternyata banyak sekali versi ukuran kartu nama itu. Berhubung pusing memilih, saya ambil penggaris saja dan mengukur kartu nama koleksi saya di card holder.
Umumnya kartu nama Indonesia menggunakan ukuran 9 x 5,5 cm.
Lalu buka corel dan setting ukuran tersebut.1. Setting ukuran workplace-nya 9 x 5,5 cm.
2. Tulis informasi diri yang akan dibagikan. Cara memilih font dan ukuran sama saja seperti mengetik biasa, hanya saja klik dulu huruf A itu lalu buat kotakan untuk tempat menulis, mirip photoshop. Untuk memindahkan posisi tulisan, klik tanda panah lalu letakkan kursor di kotak tulisan tersebut terus geser.
3. Siapkan foto atau vector. Sekarang kan tren juga meletakkan foto diri di kartu nama, nggak apa-apa kalau percaya diri. Kalau tidak pandai membuat grafik sendiri, cari saja yang gratisan. Perhatikan remarknya harus benar-benar free atau CC0 (creative commons zero), jangan asal copas. Pilih dengan keyword "vector", supaya ketika nanti diletakkan di corel, background-nya transparan. Vector ini juga ditandai dengan ".png".
4. Import foto atau vector yang telah dipilih.
6. Beri garis outline untuk memudahkan memotong. Oya, warna background bisa diganti sendiri ya, tergantung mau irit tinta atau tidak. Outline ini bisa menggunakan outline pen dibawah itu tapi saya lupa caranya hahaaa.... lebih sering buat outline gambar sih daripada bidang begini. Jadi saya pakai rectangle tool saja dengan ketebalan dan warna yang diatur sendiri, misalnya 2 px.
7. Setelah design siap, waktunya di-print. Klik "layout" dan atur "imposition layout". "Imposition layout" itu untuk mengatur berapa kartu nama yang akan di-print dalam satu lembar kertas. Jadi disesuaikan dengan ukuran kertas. Untuk melihat hasilnya sebelum di-print, "print preview" dulu, mungkin perlu diedit lagi.
8. Nah, seperti preview-nya sebelum print jika menggunakan imposition layout 3 x 3, jadi akan ada 9 kartu nama tiap lembarnya.
9. Untuk pemilihan KERTAS, berhubung saya bisanya cuma design senderhana, jadi kertasnya harus yang bagus, supaya kartu nama terlihat lebih eksklusif. Saya sudah mencoba berbagai kertas. Berhubung designnya biasa banget, hasilnya nggak bagus, mau ngeluarin saja nggak pede. Apalagi jika sudah lama di dompet, penampilannya jadi kusam. Terakhir kemarin, saya pakai glossy paper untuk foto. Hasilnya jadi lumayan keren karena kinclong. Tintanya juga tidak mbleber.
10. Untuk memotong, lebih baik gunakan cutter dan penggaris daripada gunting.
Nah, demikian teman-teman. Mulai sekarang nggak harus mencetak sekotak, seperlunya saja dan bisa ganti-ganti kalau bosan.
20 comments for "Cara Membuat Kartu Nama Sendiri, Sederhana Tapi Mudah"
Saya sih kemarin bikin desainnya pakai power point heuheu...
Suami kehabisan kartu nama dan kemarin terpaksa pesen di tempat teman. Kalau ada postingan ini kan bisa buat sendiri.
Btw, makasiiiiih bgt.
Go green lagi, bisa cetak seperlunya saja ya.
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.