DIY Fabric Binder Cover

Punya binder lama anak-anak dengan cover lucu yang sudah tidak mereka sukai lagi?



Dirumah ada sekitar 5 binder lama yang sudah tidak terpakai lagi. Cover plastiknya sudah buthek, membuatnya tak menarik lagi. Binder seperti itu banyak gunanya lo. Paling sering buat corat coret resep masakan. Kalau mau memasak tidak perlu bolak-balik klik hp karena screen saver yang aktif, nanti belepotan minyak. Tinggal ambil selembar resep yang dimaksud lalu taruh di tempat resep, bisa bebas mengintip sambil nguleni adonan. Kapan-kapan kita buat yuk.
Biasanya cover binder tidak dilem, melainkan diselipkan di cover plastiknya. Jadi, kalau mau diganti dengan kertas juga, tinggal ditarik dan masukkan yang baru. Misalnya, mau diganti dengan hand lettering yang sedang ngehits. Masalahnya, karena plastik covernya sudah menguning, diganti dengan kertas lain tetap nggak kelihatan bagus. Mungkin baru kelihatan bagus kalau kertasnya dilem diluar cover plastiknya. Kalau menggunakan kertas di luar cover plastik, bisa menggunakan lem putih atau double tape.


Jadi, saya pakai kain jok saja, sisa DIY sebelumnya. 

Masih ingat beberapa DIY bikin jok di blog ini kan?


Selain kain jok, bisa pula menggunakan kain lain seperti lurik atau batik. Hanya saja pilih yang tebal. Kalaupun tipis, pilih yang agak kaku, agar tidak berkerut ketika dilem.
Untuk hiasan, saya gunakan kain perca seadanya. Sayangnya saya tidak pandai menghias. Coba teman-teman bikin yang lebih bagus, jangan lupa tag saya ya. Pengin lihat karya-karya kece teman-teman.


Selama bergaul dengan lem kuning, jangan lupa potongan sandalnya disimpen ya, buibu. Kalau hilang, kan terpaksa motong sandal lagi. Itu tool paling oke buat ngoles lem secara merata. 
Untuk menghias, lebih baik menggunakan lem tembak. Lem tembak dihasilkan dari semacam lilin yang dipanaskan dengan listrik. Alat ini bisa dibeli di toko kerajinan atau jahit, toko buku dan toko bangunan. Lem tembak sering digunakan untuk prakarya anak sekolah dan para pembuat pernak pernik aksesoris perempuan.


Hiasan yang saya buat diatas hanya berupa pita dan flanel untuk menutup pinggiran kain saja. 

Saya yakin ibu-ibu punya ide yang lebih baik. Tadinya akan saya tambahkan pocket atau saku untuk menyimpan guntingan resep yang belum sempat diuji-coba dan diberi catatan. Tapi mesin jahit saya belum datang untuk merapikan pinggirannya. 
Yeeiii, itu bocorannya ya. Blog beyourselfwoman akan punya mesin jahit. Tapi DIY tanpa jahitan tetap banyak kok, karena adminnya, eh si mbak, sukanya membuat kerajinan atau DIY yang serba cepat dan praktis. Lagipula kalau disuruh milih, saya lebih suka mukul-mukul kursi bekas daripada pegang jarum. Tangannya kaku banget.
Kembali ke binder! Saya sedang mengumpulkan ide tentang cara mengorganisir resep didalam binder. Jadi, postingan ini akan berlanjut untuk waktu yang belum ditentukan.  Pastikan teman-teman sering main kesini saja.

Post a Comment

6 Comments

  1. Dicoba aaaahhhh... Aku juga punya binder udah bulukan :p

    ReplyDelete
  2. Aq banyak banget punya binder. Nyoba ah pake kain batik sisa seragam trah :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak, buat apa disimpan, nggak bisa diwariskan wkwkwkk

      Delete
  3. Untung deh mbak, binder anak-anak nggak kubuang, mayan deh buat nyimpen resep ya. Menanti DIY bikin nyimpen resep ya mbaaakk :D

    ReplyDelete
  4. wah ini seru jadi kay apunay binder baru. Aku punay binder2 lama nih mbak

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)