Tip Penting Agar Tak Melewatkan Event-event Menarik Di Jogja

Boleh dibilang, tiap hari ada event menarik di Jogja, baik berupa seni, budaya, pawai maupun bazaar. 

Saking banyaknya, seringkali malah terlewatkan kalau tidak dicatat. Meskipun sedang tidak punya waktu untuk datang ke event tersebut, penting juga mengetahu jadwal event karena orang Jogja juga gemar mengadakan karnaval dalam rangka event tersebut. Saya pernah lo terjebak karnaval ketika sedang di Malioboro Mall. Padahal saya parkir di basement, sementara karnaval baru dimulai dan akan selesai kira-kira 3 jam lagi. Untungnya barisan karnaval terputus sehingga saya bisa minta bantuan satpam untuk menyeberangkan ke gang seberang jalan.

Bagi wisatawan, kalau mau sekali dayung beribu-ribu pulau terlampaui, pantau dulu event apa yang menarik di tanggal-tanggal perjalanan ke Jogja tersebut. 

Selain mengunjungi obyek wisata yang sudah ngehits, melihat karnaval, menyimak teater atau belanja di bazaar kuliner di sela-sela jadwal liburan di Jogja akan menjadi pengalaman yang mengesankan. Foto di Mangunan dan Kalibiru tentu sangat dahsyat. Tapi datang ke event dan berinteraksi dengan warga dan melihat kreativitasnya juga tak kalah menarik.

1. Jangan buru-buru tanya teman. Sesungguhnya, warga Jogja sendiri sering tidak tahu ada event apa saja karena saking banyaknya. Selain itu mereka di Jogja bukan sedang piknik, jadi sibuk dengan banyak urusan kehidupan lainnya. Kalau kebetulan ada waktu luang, barulah mereka mencari informasi melalui media sosial. Jadi, daripada bertanya pada mereka, yang hasilnya sama aja yaitu melalui pencarian media sosial, lebih baik cari sendiri saja. Lebih praktis.
Namun demikian, bukan berarti teman di Jogja nggak ada manfaatnya. Setelah menyusun acara (itinerary), barulah tunjukkan pada teman tersebut agar mendapatkan jalur yang lebih efisien ke event tersebut. Beberapa kali saya melihat teman-teman yang waktunya habis di jalan selama di Jogja karena kurang efisien dalam menyusun itinerary.

2. Pantau akun media sosial lokal. Mengapa bukan koran lokal? Koran lokal juga memuat banner atau advetorial event tapi tentu saja yang bayar saja. Sementara akun medsos, utamanya twitter, menyebarkan hampir semua acara, baik acara anak sekolahan sampai mal. Untuk wisatawan, cukup search dengan keyword #eventjogja. Sementara untuk warga Jogja, wajib tu follow akun-akun seperti @jogjaupdate atau @BerandaJogja. Meski tetap banyak iklan berbayarnya, tapi cukup lengkap kok. Mungkin juga karena promosi sudah bergeser ke media digital yang lebih praktis. Bisa juga follow @beyourselfwoman, meski info eventnya hanya kadang-kadang tapi disajikan dengan cara yang kece. Halagh!

3. Tandai festival rutin atau tahunan. Menandai festival tahunan ini memudahkan untuk memantau event yang diminati. Misalnya Ngayogjazz yang tak pernah saya lewatkan, biasanya dilaksanakan di musim penghujan di bulan November. Nah, berarti bulan depan tu. Tinggal disimak saja teaser-nya di media sosial agar tak terlewat karena tanggal tepatnya dan venue tidak pernah sama. Begitu juga untuk teman-teman dari kota lain yang kebetulan berencana main ke Jogja di bulan November, mungkin bisa menyisipkan Ngayogjazz di itinerary-nya. Demikian pula dengan Sekaten, Pasar Kangen, Festival Kesenian Yogyakarta, Festival Kuliner Nusantara, Festival Gamelan dan sebagainya.

4. Search di lokasi-lokasi utama. Cara ini bisa dilakukan dengan bongkar-bongkar website resmi mereka atau search google berdasarkan kata kunci lokasi tersebut. Lokasi-lokasi utama di Jogja yang sering dijadikan lokasi event adalah:

  • JEC (Jogja Expo Center), Jl Raya Janti, bersebelahan dengan Grhautama Pustaka (perputakaan terbesar di DIY), yang menjadi langganan event besar. Kadang ada beberapa event kecil yang diadakan secara bersamaan. Lumayan kan, satu lokasi bisa melihat 2-3 event?
  • TBY (Taman Budaya Yogyakarta), Jl Sriwedani, yang menjadi langganan event yang bersifat seni dan pertunjukan. TBY ini dekat dengan Malioboro, tak jauh dari pasar buku Shopping, toko pecah belah langganan saya Progo, Pasar Beringharjo, Mirota Batik, Istana Presiden, Kraton Yogyakarta, Alun-alun Utara, museum Sonobudoyo dan sebagainya.
  • Malioboro. Orang Jogja senang mengadakan pawai atau karnaval bersamaan dengan event yang diadakan, yang selalu dilaksanakan di Malioboro. Di bulan-bulan tertentu, misalnya setelah Lebaran atau jelang hari kemerdekaan, Jl Malioboro bisa ditutup tiap beberapa hari sekali untuk pawai. 

5. Waktu pelaksanaan nyaris sama. Ada deretan event yang pelaksanaannya di jam yang sama, sehingga teman-teman bisa membuat perencanaan disesuaikan dengan waktu tersebut.

  • Jam 14.00 adalah jam umumnya pawai di Malioboro dimulai, kecuali untuk night carnival yang mulai beberapa kali diadakan. Car Free Day tiap Minggu pagi (CFD) tidak dilakukan disini, melainkan di Jl Margoutomo (Jl P Mangkubumi), Jl Sudirman (deretan Gramedia) dan Lembah UGM. Jadi jika jam 13.00 aman-aman saja lewat Malioboro, sejam kemudian bisa tiba-tiba sudah ada barisan pawai.
  • Jam 19.00 adalah dimulainya event-event seni budaya. Di Jogja, tiap hari ada event seni budaya lo. Meski beberapa merupakan event kecil tapi tetap menarik dan berkesan. Kalau mau dijabani semua, tiap malam bisa nggak dirumah.
  • Jam 10.00-21.00 adalah yang umum digunakan untuk event seperti pameran baik di mal maupun selain mal. Jangan lewatkan cara penting selama event berlangsung, misalnya fashion show yang biasanya diselenggarakan di sore atau malam hari.

Diluar itu, waktu pelaksanan event lain beragam sesuai dengan karakter pengunjung dan tujuan event tersebut, dimana semakin malam biasanya semakin semarak. 

Tip untuk warga Jogja:
Jika teman-teman siang bekerja, sore bisa istirahat dulu dirumah, lalu malam bisa ikut beksan (belajar menari) di ndalem Pujokusuman atau nonton drama (drama teater beneran ya, bukan drama ala emak-emak) di TBY.
Untuk macanternak (mamah cantik antar jemput anak), jika anak-anak pulang jam 14.00, jam 10.00 bisa jalan-jalan dulu di JEC melihat pameran sampai waktunya anak-anak selesai sekolah.

Tip untuk wisatawan:
Contoh: jika pagi ke Mangunan, siang ke pantai-pantai Gunung Kidul, malam bisa nonton ketoprak di TBY. Setelahnya bisa jalan-jalan menyusuri Malioboro dan selfie yang banyak karena dari TBY ke Malioboro tinggal jalan kaki.
Contoh lain: pagi ke Kaliurang untuk lava tour, siang  menyusuri Malioboro, ke pasar Beringharjo, museum Sonobudoyo, Kraton, Tamansari, Alun-alun Kidul, diakhiri dengan nonton sendratari di TBY.

Begitulah! Kalau cuma sehari di Jogja, wew sayang banget. So many things to see.

Post a Comment

13 Comments

  1. Aku jadi tersindir, aku orang jogja saja tidak tahu wvent-event yang terjadi jogja. Terlalu sibuk cari berlian demi masa depan ,sehingga piknik ditersampingkan dulu.

    ReplyDelete
  2. Tentu ini kabar gembira dong ya mbak agar tidak ketinggalan berita tentang event duh kalau saya sedang berada di jogja mungkin siap untuk datang tapi kayaknya gak bisa karena sedang gak di jogja.

    ReplyDelete
  3. Mari ke Jogja utara mb..klo di sini biasanya yang banyak model2 upacara merti desa/kirab budaya.

    ReplyDelete
  4. Wiii...boleh boleh nih. Aku blm pernah ntn sendratari. Kalau k jogja fokus belanja wkaka

    ReplyDelete
  5. jadi pigin pindah kota hehehe , Udah bosen di sini mbak eventnya

    ReplyDelete
  6. Nggak puas kalo cuma sehari ya di Jogya, minimal harus 2 hari lah. Juli lalu mau ke Jogya batal :D

    ReplyDelete
  7. Waktu ke Jogja, lebih suka jalan kaki atau naik becak. Kalau bawa kendaraan pribadi kayaknya ribet hehehe. Pergi ke berbagai event juga kayak enakan begitu, ya

    ReplyDelete
  8. makasih infonya, sekarang jadi lebih tau cara biar bisa ikut event di jogja

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)