Hai Bloggers, Apakah Kamu Punya Milestone?
Milestone sebenarnya harus dimiliki oleh siapapun dengan profesi apapun, tidak hanya blogger, bahkan jika itu hanya bersifat hobi.
Sayang sekali jika kita menghabiskan waktu didepan laptop tapi tidak mendapat apa-apa kecuali buat googling tak menentu atau nyamber sana-sini. Jika kamu blogger dan berniat serius menekuni blogging, maka kamu harus memiliki kecerdasan mental dan kemampuan melihat peluang. Sudah bukan jamannya meributkan me-monetize atau tidak me-monetize blog. Karena itu, jika ada yang mengajak berdebat soal monetizing, insya Allah tidak saya layani, karena saya sudah melampaui masa-masa itu. Itu masa-masa pada awal ngeblog dulu, dulu banget, waktu masih newbie. Sekarang adalah masa untuk fokus pada milestone yang ingin dicapai dengan blog yang saya miliki.
Apapun yang teman-teman lakukan di blog, pasti akan mendapatkan sesuatu, entah pujian, celaan, kepopuleran, hujatan atau uang. Bahkan bisa saja mendapat somasi.
![]() |
Kericuhan sebelum dimulai. |
Malam minggu lalu, 19 November 2016, saya datang ke event JNE di Harper Hotel Yogyakarta, yang mengambil tema Hari Blogger Nasional.
Event tersebut menghadirkan Grace Melia, blogger Jogja yang sudah menasional, perwakilan dari JNE dan Uphie Mashar yang sukses di bisnis online. Kami juga dihibur oleh Winda Carmelita, blogger Malang dengan suara merdu. Sedangkan MC oleh Kurnia Kartikawati, blogger Jogja. Berhubung temanya Hari Blogger Nasional, saya ingin berbagi dengan teman-teman blogger tentang apa yang disampaikan Grace sebagai narasumber dari blogger.
Pungky Prayitno, yang juga Srikandi Blogger kebanggaan Kumpulan Emak Blogger, tampil sebagai moderator. Pungky menanyakan pada Grace yang sering memenangkan award tingkat nasional tentang apa yang telah Grace lakukan sehingga membuat blognya sangat dikenal.
Grace bercerita bahwa pada awal ngeblog hampir sama saja dengan blogger lainnya, menjadi observer, meraba-raba apa yang dilakukan oleh blogger lain, mengikuti blogger-blogger lain yang lebih sukses dan bergabung dalam komunitas.
![]() |
Sessi serius, sayang foto kurang jelas. Maafkan saya. |
Lama kelamaan Grace penasaran mengapa blogger itu-itu saja yang mendapatkan job?
Nah, itu pertanyaan semua blogger kan? Termasuk saya sering bertanya-tanya begitu lo. Sayangnya, kecenderungan itu tetap berlanjut sampai sekarang karena pada dasarnya yang diinginkan brand dari dulu hingga sekarang sebenarnya kurang lebih sama, yaitu popularitas blog tersebut. Mungkin sekarang agak bergeser ya, brand concern lebih ke followers media sosial. Tapi, mari kita fokus ke tema event ini saja.
Jika beberapa blogger nyinyir atau ngomel-ngomel nggak jelas melihat 4L (loe lagi loe lagi) yang mendapat job, Grace memilih berpikir dan mengamati. Mengapa dia terus yang dipilih? Apa hebatnya dia? Grace mencoba mengikuti apa yang blogger-blogger tersebut lakukan.
Sampai pada suatu titik, Grace berkesimpulan bahwa dia harus menyajikan sesuatu yang bisa melejitkan blognya.
Ingat ya, melejitkan. Heheheee.... Grace tidak melihat jauh diluar dirinya, melainkan cukup mengambil hikmah dari yang dimilikinya. Keistimewaan Ubii, putri sulungnya, membuat dunia Grace tidak pernah jauh dari keluarga. Karenanya Grace mengambil tema parenting. Grace memposisikan dirinya sebagai teman ibu-ibu muda yang penuh pembelajaran dari peristiwa sehari-hari yang mereka alami. Peristiwa sekecil apapun namun jika ia membawa kemajuan akan dibagi Grace dengan cara penuh syukur dan sukacita. Grace tidak mencoba menampilkan dirinya sebagai ibu yang sempurna, bijaksana dan penuh tips. Grace menampilkan segala kelebihan dan kekurangannya dengan gaya bahasa ibu muda, sesuai dengan dirinya.
![]() |
Kalau foto makanan selalu lebih fokus. :)) |
Tak lama kemudian, blog Grace memiliki positioning di kalangan ibu-ibu muda.
Tawaran untuk endorse produk berdatangan. Grace tak lagi bergantung pada komunitas. Brand mengenalnya sebagai individu, seorang blogger parenting yang populer. Grace memiliki kiat untuk menjembatani berbagai tema job review. Misalnya job review tentang travelling, maka ia mengambil sudut bahasan travelling yang nyaman bareng keluarga. Keyword-nya selalu keluarga.
Belakangan Grace membuat langkah lebih maju dan tetap tak lepas dari keluarga. Selain melibatkan Ubii dan Aiden, balitanya yang lucu-lucu, Grace juga memberikan peran lebih banyak pada sang suami. Ada segmen papa Ubii untuk merangkul papa-papa muda agar tidak kaku membicarakan masalah keluarga. Papa muda sudah seharusnya mampu mengemukakan pendapat tentang bagaimana membesarkan sebuah keluarga, bahkan tidak ragu mengungkapkan emosinya terhadap keluarga. Silakan dicek, kebanyakan blogger parenting adalah para ibu. Kemana bapaknya?
Disitulah Grace menempatkan blognya tidak hanya penting buat para ibu tapi untuk seluruh anggota keluarga.
Pada akhirnya, Grace mengatakan bahwa seorang blogger harus punya rencana kedepan tentang apa yang ingin mereka capai dengan blognya, punya milestone.
![]() |
Foto pasukan lengkap, milik akun twitter @JNE_ID. Follow ya. :)) |
Ini mengingatkan saya bahwa mengikuti arus itu perlu untuk menjaga eksistensi tapi jangan sampai terseret arus. Ketika kita sudah terseret arus, kita tak punya identitas yang menonjol, melainkan hanya gerombolan si A atau si B. Yang sudah matang seperti saya juga tak perlu sok asik. Hahahaa.... Pasti ada segmen yang mencari comfort di blog-blog dengan gaya penyampaian seperti blog saya.
Blogging juga bukan sepakbola anak sekolahan, bolanya cuma satu dan semua mengejar bola itu. Seperti kata Grace tadi, kita harus punya sesuatu untuk melejitkan blog kita. Boleh saja sama-sama main bola tapi harus dikenal seperti tim Italia atau Jerman. Boleh saja sama-sama ngeblog tema parenting, tapi harus memiliki ciri khas yang melekat. Nah, ini PR banget buat saya karena dengan makin banyaknya jumlah blogger berarti menentukan milestone menjadi sangat penting agar branding blog kita makin kuat.
Terima kasih kepada seluruh panitia dan narasumber atas terselenggaranya acara yang benar-benar dari blogger untuk blogger ini. Jangan lupa, blogger juga butuh JNE kan? Apalagi kalau blognya sudah top dan sering membuat giveaway seperti blog milik Grace, pasti perlu kurir terpercaya agar hadiah dari sponsor bisa sampai ke tangan pemenang dengan baik.
Terima kasih kepada seluruh panitia dan narasumber atas terselenggaranya acara yang benar-benar dari blogger untuk blogger ini. Jangan lupa, blogger juga butuh JNE kan? Apalagi kalau blognya sudah top dan sering membuat giveaway seperti blog milik Grace, pasti perlu kurir terpercaya agar hadiah dari sponsor bisa sampai ke tangan pemenang dengan baik.
35 comments for "Hai Bloggers, Apakah Kamu Punya Milestone?"
Terima kasih Mak, dirimu sudah membawa pagi ini lebih berwarna. Biar saya fokusnya ga kesitu-situ aja :).
Ngerasa selama ini masih terombang ambing di belantara blogsphere. Belum punya pijakan yang kuat. Kalau pijakannya saja belum kuat, apatah lagi bisa melangkah maju ya, Mak?
Maturnuwun pencerahannya MakLus, maturnuwun juga buat Mak Grace.
Mari atur langkah! *ngomong depan kaca*
Beruntung ya mak bisa datang ke acara itu. Mudah2an kita bisa ketemu juga ya lain waktu
Njleb..
sependapat sama Mama Ubi niy, buatku tetep memperbaiki diri dan optimalkan blog, insyaallah bakalan banyak dilirik.
Hmm, tiap hari mantengin, buatin millestone toko online org. Udah enek dan mumet ..
Buat blog sendiri aku masih santai, belom membutuhkan, mengalir begitu aja deh..
Makasih sharingnya ya, Mbak :)
Memotivasi diri sekali, persona memang harus dimiliki oleh setiap empunya blogg
Salam kenal Kak.
Iya ya, kadang aku juga merasa ada 4 L alias loe lagi loe lagi. Tapi ya namanya rejeki ya mbaa. Hihiihii.
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.