Mesin Jahit 2: Unboxing Janome L-395F Dan Cara Memulainya
Mesin Jahit Janome L-395F ini adalah mesin jahit beneran pertama saya.

Ini bukan postingan berbayar ya. Saya sudah pengin banget punya mesin jahit sejak 10 tahun lalu. What? Lama amat ya? Kebanyakan mikir bu? Enggak juga. Karena saya sering pindah rumah jadi sulit punya macam-macam barang. Selain biaya mobilisasinya harus ditekan, juga biar nggak capek packing aja. Setelah berdiam agak lama begini jadi kepikiran lagi punya mesin jahit.
Tadinya sudah saya selingi membeli mesin jahit mini tadi. Tapi ternyata hasilnya kurang mantap sehingga saya males belajar. Saya googling kesana kemari dan membandingkan beberapa merk. Hasilnya, saya pusing! Mesin jahit sekarang bagus-bagus. Sedangkan saya yang tak paham jahit-menjahit sampai lelah menelusuri.
Hanya saja ada yang paling saya ingat dari review teman blogger sendiri, yaitu carilah yang body-nya masih besi karena lebih mantap untuk menjahit dan suaranya tidak berisik. Merk yang banyak direkomendasikan adalah Janome. Dari design sih sebenarnya tidak secantik mesin jahit listrik portable merk lainnya.
Meski demikian, saya baru mantap beli setelah bergabung dengan komunitas Jaric (Jogja Fabric Club). Komunitas ini unik karena memiliki sisterhood dengan komunitas craft lainnya. Agak berbeda dengan komunitas blogger, rata-rata komunitas craft itu cenderung nggak banyak drama karena yang dibahas bukan soal pergaulan, job dan semacamnya, melainkan tentang tutorial, dimana beli peralatan dan bahan, serta bagaimana meningkatkannya menjadi bernilai ekonomi. Jadi pembelian mesin jahit ini difasilitasi oleh Jaric dengan harga diatas 2 juta rupiah. Persisnya japri saya kalau pengin tahu. Heheheee....
Berdasarkan saran dari teman-teman Jaric, akhirnya saya mengambil Janome L395F. Bentuknya sedikit jadul dengan dinamo diluar. Mesin jahit buatan Perancis ini semi portable atau tidak sepenuhnya portable, dimana bagian bobin dan kawan-kawannya berada dibawah meja tapi masih bisa dilepas dan dibawa pergi. Teknisnya jika dilepas dari meja saya kurang tahu karena ketika saya jemput, semua sudah disetting rapi. Jadi tinggal masukkan ke bagasi gerobak saya dan bawa pulang. Meski bodynya besi, ini ringan kok. Saya bisa angkat sendiri semejanya.
Setelah sampai dirumah dengan noraknya saya takut membuka, takut rusak dan sebagainya. Ndilalah saya punya banyak kegiatan (baca: alasan) untuk menunda membongkarnya. Sampai 2 minggu kemudian barulah saya pelan-pelan membuka plastiknya dan mencari pernik lainnya didalam kardus. Tidak ada keterangan apa saja yang seharusnya melengkapi mesin jahit ini.
Meja penjahit sekarang mah bersih, nggak kebanyakan alat bantu.
Lalu, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menguasai mesin jahit ini? Kalau untuk asal bisa jalan, 15 menit sudah bisa. Tapi buat yang nggak bisa bahasa Inggris, mungkin agak lama, setengah jam lah. Bahasa Inggrisnya nggak susah, ikuti gambarnya saja. Kalau masih bingung juga, cari di google dengan keyword Janome threading. Tinggal pilih video yang paling jelas. Meski serinya beda, tapi prinsipnya sama saja kok.
Setelah sampai dirumah dengan noraknya saya takut membuka, takut rusak dan sebagainya. Ndilalah saya punya banyak kegiatan (baca: alasan) untuk menunda membongkarnya. Sampai 2 minggu kemudian barulah saya pelan-pelan membuka plastiknya dan mencari pernik lainnya didalam kardus. Tidak ada keterangan apa saja yang seharusnya melengkapi mesin jahit ini.
Didalam kardus Janome L-395F saya temukan:
- pendedel
- jarum 1 pak
- bobin transparan 4 buah
- buletan merah (belum tahu ini apaan)
- obeng kecil (nanti di tutorial saya terangkan kegunaannya)
- minyak
- pedal dan kabelnya
Jadi sistem pengoperasiannya menggunakan listrik yang dikendalikan dengan pedal. Beda dengan pedal genjot Butterfly jadul, pedal Janome cuma ditekan saja sedikit dengan kaki.
Yang saya sukai dari Janome L-395F adalah
- Tertanam di meja sehingga kain bisa saya hamparkan lebar ketika menjahit, nggak menggantung.
- Bodynya besi sehingga suaranya halus dan jahitannya mantap. Kalau orangtua bilang pamali menjahit malam-malam. Tapi dengan mesin ini tidak ada suara ejek-ejek yang mengganggu, jadi penginnya menjahit terus kapanpun mau.
- Penempatan benangnya mudah, tinggal puter-puter mengikuti petunjuk di buku.
- NEEDLE THREADER inilah yang membuat saya asli terharu. Ini adalah fitur untuk memasukkan benang. Nggak perlu ngincer atau pakai alat tambahan. Tinggal turunkan knop, maka benang masuk sendiri. Ajaib hihihiii.... Mungkin di mesin modern lain sudah ada ya, tapi saya baru sekali ini melihat.
- Ada lampunya. Iya, ini faktor pendukung nabrak pamali juga, bisa jahit malam-malam.
- Bisa jahit mundur untuk mematikan benang.
- Ada pemotong kain jika sudah selesai, nggak perlu gunting lagi.
- Ada pilihan jenis jahitan sederhana tapi sangat membantu, misalnya untuk menjahit pinggiran pengganti obras. Meskipun tetap lebih mantap obras, tapi lumayanlah buat keperluan sendiri. Juga ada jahitan untuk pinggiran kancing. Asik kan, satu mesin sudah mengatasi semua kebutuhan jahitan standar.
Meja penjahit sekarang mah bersih, nggak kebanyakan alat bantu.
Lalu, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menguasai mesin jahit ini? Kalau untuk asal bisa jalan, 15 menit sudah bisa. Tapi buat yang nggak bisa bahasa Inggris, mungkin agak lama, setengah jam lah. Bahasa Inggrisnya nggak susah, ikuti gambarnya saja. Kalau masih bingung juga, cari di google dengan keyword Janome threading. Tinggal pilih video yang paling jelas. Meski serinya beda, tapi prinsipnya sama saja kok.
Urutan yang harus disiapkan ketika memulai belajar menguasai mesin jahit Janone L-395F:
- Buka buku petunjuk, letakkan didepan kita.
- Buka youtube untuk pendukung jika belum jelas.
- Pastikan pakai benang baru. Benang lama yang mudah putus akan membuat kita bingung karena nyangkut di bobin padahal pelajaran belum sampai kesana. Kalau sudah sampai pelajaran tersebut, gampang saja sih melepas benang yang nyangkut. Gunakan benang yang bagus, misalnya Astra atau Extra, atau minta rekomendasi toko benang.
- Pelajari cara menggulung benang di bobin. Berhubung saya sudah punya sisa mesin jahit mini, jadi saya bisa langsung ke next step.
- Pelajari cara memasukkan bobin.
- Pelajari cara mengurut benang. Mengurut benang ini mudah ya. Kalau dirimu kesulitan sampai ngincer lubang segala, berarti salah urutan benangnya.
- Siapkan kain. Pilih kain biasa, jangan terlalu licin, jangan terlalu tebal, karena akan mencoba yang standar dulu.
- Colokkan kabel.
- Posisikan kaki diatas pedal dengan santai.
- Mulai menjahit sesuai petunjuk buku. Didalam buku ada petunjuk ke angka berapa saja knop harus diputar sesuai dengan jenis jahitannya.
Nah, segitu dulu. Sebenarnya pengin membuat video tutorialnya semua, tapi berhubung ponsel rusak dan software editing belum kompatibel, harus menunggu dulu. Semoga tak lama.
Saya cuma mau bilang, sekali dirimu mencoba, susah untuk berhenti. Pengin mencoba macam-macam jahitan seperti sarung bantal, pouch, tote bag, dan sebagainya.
35 comments for "Mesin Jahit 2: Unboxing Janome L-395F Dan Cara Memulainya"
ternyata saat dicoba sama tmn mesin jahitku rusak :(
moga2 bisa diservis krn garansinya udah abis :(
Thanks
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.