Bayar Iklan Untuk Akun Media Sosial Atau Blog? Itu Sih, Biasa

Bayar iklan untuk mempromosikan akun media sosial pribadi itu sudah dilakukan banyak orang.



Yang paling sering dibicarakan tentu saja fb ads, sampai ada kelas-kelas khusus fb ads, baik yang gratisan maupun berbayar. Padahal bagi sebagian teman sudah melakukannya juga di search google dan twitter, serta yang terakhir di instagram.

Siapa saja sih yang mengiklankan dirinya, eh akun media sosial dan blognya?

Mungkin kebanyakan langsung menyebut online shop alias olshop. Dan memang betul. Ladaka juga beberapa kali mempromosikan diri dengan adwords. Hasilnya efektif lo. Pelanggan wholesale kebanyakan tahu tentang Ladaka dari search google alias dari website Ladaka.
Yang kedua, tentusaja brand dan para agennya, terutama jika sedang launching produk baru. Demikian pula dengan para pemilik usaha jasa.

Belakangan "orang biasa" yaitu blogger dan buzzer kebanyakan juga mulai bermain iklan. Mengapa tidak? Toh budget yang dikeluarkan terjangkau, bahkan bisa diatur dengan beberapa pilihan harga , bukan yang sampai berjuta-juta seperti iklan TV. Sekarang makin sering saya menemui orang-orang yang saya kenal muncul sebagai "sponsored" di twitter, facebook dan instagram. Yang artinya mereka bayar.

Beberapa waktu lalu ketika saya ketik "blogger Indonesia" muncullah blog seorang penulis di halaman pertama dalam bentuk adwords. Lebih praktis bukan daripada pusing-pusing belajar SEO. Semalam saya ulangi lagi tapi tidak muncul. Mungkin masa iklannya sudah habis.

Terus kalau untuk lomba bagaimana? Nah kalau itu mestinya panitia, terutama lomba SEO sudah ada ketentuan. Tapi kalau lomba blog biasa saya sudah lihat beberapa teman yang pasang fb ads.

Mengapa membayar iklan?

Bicara iklan itu berarti bicara popularitas. Banyak yang beranggapan bahwa popularitas yang didapat dari membayar itu haram. Menurut saya sih yang nggak bener itu membeli followers, sedangkan membayar iklan adalah bagian dari usaha saja. Nggak ada paksaan atau jebakan untuk mengklik. Sama dengan share link blog hanya dibantu agar lebih efektif. Nggak ada beda dengan para penyelenggara giveaway yang berusaha mendatangkan followers dengan iming-iming hadiah. Malahan minus ribet. 

Saya pernah bertanya pada seorang teman yang memasang fb ads untuk postingan reviewnya. Dia bilang, "Nggak usah terlalu idealislah. Ini kan bukan kecurangan tapi semata-mata urusan pekerjaan. Ada target yang harus terpenuhi dan harus dilaporkan kepada klien."

Ya, memang pada akhirnya media sosial atau blog bukan semata-mata media gaul tapi sebuah pekerjaan. Dan karena merupakan sebuah pekerjaan, maka ada target-target yang harus dipenuhi secara profesional. Iklan dianggap lebih elegan karena tidak memaksa siapapun untuk klik. Dia cuma wara-wiri didepan mata kita dan bikin kita gatel pengin klik. Sebagian pengguna iklan menganggapnya lebih baik daripada nyepam yang tentu saja kita semua benci.

Mungkin nggak sih bayar iklan untuk menambah followers demi kepuasan diri? Itu mungkin saja. Apa sih yang nggak mungkin di muka internet ini? Bukankah dunia internet gudangnya yang aneh-aneh? Tapi setahu saya, kebanyakan pengumpulan followers itupun bermuara ke tujuan ekonomi, misalnya agar dilirik banyak brand untuk melakukan endorsement.

Jika ingin beriklan, apa yang penting untuk diperhatikan?

Sejujurnya saya kurang paham karena adwords Ladaka itu bukan saya yang pasang melainkan ada bantuan. Tapi berdasarkan pengamatan (maaf kalau salah mengamati) terhadap para pengguna iklan yang mayoritas adalah orang-orang berdeterminasi tinggi, maka saya bisa menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pasang iklan karena tuntutan pekerjaan. Misalnya job review berbayaran tinggi yang menuntut minimum page view. Namun ada juga juga lo seorang reviewer ambisius yang tetap pasang iklan meski tidak ada tuntutan pv. Dia melakukannya semata-mata agar klien terpuaskan dan selalu mengingatnya.

2. Paham benar targetnya. Meski biaya iklan terjangkau, saya salut pada para pemasang iklan ini dalam hal pemilihan keyword dan target audience. Buktinya mereka selalu muncul di beranda saya dengan link atau promo yang tepat seperti yang sedang saya butuhkan.

3. Kalimat promosional yang "wajar". Mungkin karena baru fb ads yang digandrungi netizen sehingga iklan ditempat lain masih enak saja dilihat ketika lewat. Entah nanti kalau sudah jubel-jubelan ngiklan disana. Kebiasaan sepak bola gajah.

4. Pemilihan waktu. Pemilihan waktu penting sekali karena tiap platform beda karakter. Saya sering melihat iklan twitter justru di jam-jam yang agak tenang ketika tweet yang meluncur tidak melebihi kecepatan cahaya. Karena jika arus tweet terlalu deras, misalnya sedang ramai membully sebuah akun, orang akan melewatkan iklan-iklan tersebut. Sebaliknya di instagram iklan muncul di jam ramai ketika orang pencet-pencet love sambil scroll tanpa mikir.

Jadi, apakah kamu akan beriklan untuk akun medsos dan blogmu atau tidak?

Paling utama tentu memilih jalan yang nyaman untuk kita tempuh karena bagaimanapun ngeblog atau bermedia sosial itu mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Bagi yang ngeblog karena hobi, akan mempengaruhi segi emosional. Bagi yang ngeblog untuk monetizing, akan berpengaruh pada asap dapur. Kalau nggak nyaman, bisa bubrah keseharian kita. Apapun itu lebih baik saling menghargai pilihan masing-masing. Beriklan seperti ini adalah perkembangan yang wajar di dunia digital, tak perlulah dilaknat dengan cap blogger atau buzzer ina inu. Jangan dikit-dikit drama ah. Realistis saja.


Post a Comment

21 Comments

  1. Blog saya belum ada iklannya, hehe. Menjaga konsisten menulis itu lebih penting bagiku. Aku percaya, suatu saat, tulisanku akan menemui takdirnya sendiri :)

    ReplyDelete
  2. Saya juga blm ada iklannya haha, saya cuman nulis aja deh.

    ReplyDelete
  3. kalau diperlukan baru deh beriklan :)..sementara yang gratis-gratis aja dulu :)

    ReplyDelete
  4. belakangan aku lihat iklan temen blogger juga di instagram

    ReplyDelete
  5. Wah Mungkin bisa dicoba untuk job review yang butuh syarat viewer di GA ya mba..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau ada target & merupakan kewajiban juga, dicoba saja :)

      Delete
  6. Sepertinya perlu traffic lebih tinggi apa yaaa... dengan traffic yang sama dulu mudah jualan iklan, sekarang lebih sulit. Mungkin karena makin banyaknya kanal untuk mencari informasi :)

    ReplyDelete
  7. Aku belum pernah pasang iklan buat mempromosikan blogku. Malah aku baru tahu ada yang beginian. Menarik sih, tapi aku belum minat untuk pasang iklan. 😀

    ReplyDelete
  8. Sering banget adword kasih tawaran buat pasang iklan, sayangnya belum berani iklan. Nulisnya masih labil soalnya hehr

    ReplyDelete
  9. Blog saya belum ada iklannya mbak Lusi, kalau ada malah ngisin-isini blog icik-icik gitu hihi..

    "Di instagram, pencet-pencet love sambil scroll tanpa mikir" Ini sih saya banget mbak, hobynya ngelove tapi ga pernah posting hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga pokoknya beruntung deh yg posting pas aku lagi lagi scroll, aku love semua hahaaa

      Delete
  10. Aku belum pernah beriklan untuk blog, nggak punya akun jualan juga hehehe.

    ReplyDelete
  11. Aku sih iklan mbak. Tapi lebih karena buat testing aja sih, sambil cek ombak hahaha. dan itu gak mudah sih.

    Cuma saya sih mikir, memang ada target nih dari brand yg engage dengan kita. Terus kita pasang iklan - which is, otomatis mengurangi budget si brand utk pasang iklan sendiri kan ya? hehehe

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)