DIY Membuat Lunch Box Bag Atau Carrier Horisontal Tanpa Membuang Bahan

Tumben ya ngeblog di malam minggu? Tapi DIY (Do It Yourself) membuat lunch box bag atau lunch box carrier yang horisontal ini asik saja kok. Apalagi tutorialnya tidak membuang bahan, jadi cocok buat teman-teman yang malas menyimpan perca.



Ngeblog malam minggu itu resikonya sedikit yang baca karena pada berlibur atau leyeh-leyeh menjauh dari hiruk pikuk dunia maya. Tapi nggak apa-apa, mumpung lagi ada waktu. Besok-besok belum tentu sempat. Lagipula pas weekdays bisa di share ulang, kan?

Carrier ini saya buat karena memang saya butuh, beda dengan DIY lainnya yang lebih karena penasaran untuk meningkatkan kemampuan.

Saya termasuk rajin menyiapkan bekal makan siang anak-anak, bahkan sampai si sulung sudah kuliah. Mereka sih tidak membawa bekal itu ke sekolah atau kampus, melainkan saya bawa ketika menjemput mereka. Bawaan mereka sudah banyak, jadi males membawa tambahan berupa lunch box. Ketika pelajaran selesai, kami tidak segera pulang, melainkan berhenti sebentar untuk memberi kesempatan anak-anak makan. Saya memang tidak mengijinkan anak-anak makan didalam mobil yang berjalan. Setelah mereka selesai makan, barulah kendaraan bergerak. Kok nggak nunggu sampai rumah saja? Katanya dekat? Hihihiii.... anak-anak itu selalu keluar sekolah dalam kondisi lapar berat, meski sebelumnya sudah jajan. Aktivitas belajar sangat menguras energi mereka.

Yang saya butuhkan adalah carrier untuk membawa lunch box dalam posisi horisontal. Selama ini saya memanfaatkan tas goodie bag dari event yang cukup banyak. Sayangnya, lunch box tidak bisa saya letakkan horisontal karena kelebaran akibat partisi untuk nasi, sayur, lauk dan sambal. Posisi vertikal itu menyebabkan kuah sayur sering bercampur dengan nasi dan lauk, membuat anak saya tidak berselera makan. Bahkan pernah merembes ke tas juga karena buru-buru, tidak menutup dengan baik. Saya juga punya sih carrier dari wadah plastik bergaransi yang sedang viral itu. Iya iya, tupperware. Tapi carrier-nya fitted semua, tidak bisa dijejali apel atau jeruk.

Lalu saya googling mencari ide seperti biasa. Dari semua tutorial yang ada, saya memilih tutorial milik www.prettyprudent.com yang mudah diikuti. Begitu melihat fotonya, saya langsung berpikir untuk memanfaatkan perca sebagai cangklongannya, tidak menggunakan webbing seperti di blog tersebut karena memang tidak punya.

Setelah mengorek-ngorek simpanan bahan kain, saya memutuskan untuk menggunakan kain perca yang berukuran agak lebar agar tidak terkesan seperti quilting. Kalau sudah makin terbiasa memadupadankan bahan, pasti akan merasa sayang untuk menggunting bahan yang masih dalam lembaran lebar jika tidak untuk kebutuhan yang berhubungan dengan penampilan atau dijual. Carrier yang akan saya buat ini tidak untuk ditenteng kesana kemari. Ia akan lebih banyak menghuni bagasi kendaraan saya.

Akhirnya, saya menyiapkan 2 lembar perca kain kanvas untuk outer dan 2 lembar kain spunbond sebagai inner. Kain kanvas cocok untuk carrier karena teksturnya kaku, jadi bisa melindungi lunch box dengan baik. Untuk lunch box anak, sebaiknya sih menggunakan bahan anti basah seperti kanvas laminating. Dengan bahan tersebut, tumpahan kuah bisa diusap saja dengan tissue, nggak harus dicuci. Spunbond itu adalah kain tipis yang sering digunakan untuk membuat goodie bag. Di dunia craft, spunbond kerap digunakan sebagai inner. Kali ini saya juga menggunakannya sebagai inner.

Yuk, mari kita mulai!

Bahan yang dibutuhkan:

  1. Selembar bahan outer
  2. Selembar bahan inner
  3. Velcro atau kancing
  4. Alat jahit
  5. Lem tembak

Siapkan bahan outer. Bahan outer saya terdiri dari 2 perca yang digabungkan. Dalam foto dibawah ini kelihatan kan sambungannya pas ditengah? Kalau teman-teman punya kain yang lebih lebar, tentusaja tidak perlu disambung seperti itu. Langsung saja dihamparkan dan diukur.


Cara mengukurnya seperti foto diatas. Letakkan lunch box persis ditengah bahan. Ukur sisi-sisinya agar jika ditangkupkan, bisa saling bertemu dan tertutup dengan baik. Lambang # menunjukan panjang yang harus sama. Disitu saya menggunakan ukuran 15 cm yang sebenarnya kurang panjang sedikit, tapi bahan sudah habis. Karena itu, hasil akhirnya nanti agar ngepas, bagian atas kurang longgar sedikit.

Silang merah menunjukkan bagian bahan yang tidak dibutuhkan. Jadi, gunting saja bagian yang disilang merah itu tapi jangan dibuang. Nanti kita akan memanfaatkannya sebagai pegangan atau cangklongan.


Lakukan hal yang sama pada kain inner. Sekarang kita punya 2 bagian yang identik.


Satukan sudut-sudut yang digunting tadi dengan jarum pentul, lalu jahit. Bagian kain yang buruk berada diluar, ya.


Satukan outer dan inner seperti foto diatas, yaitu:
  • Inner berada diluar.
  • Bagian kain yang bagus dari outer dan inner saling berhadapan.

Rapikan penyatuan outer dan inner dengan jarum pentul. Perhatikan bahwa bagian kain yang buruk sama-sama menghadap keluar tapi di sisi yang berbeda. Jahit keliling bibir carrier. Sisakan lubang yang tidak dijahit di kanan kiri tas (2 lubang bersebarangan) sebagai tempat untuk membalikkan kain dan memasang handle nantinya.


Masih ingat sudut-sudut yang digunting tadi? Sekarang kita jahit dan satukan memanjang seperti foto diatas.


Lipat bahan cangklongan tadi dengan bantuan setrika. Caranya, lipat jadi dua dulu, lalu dilipat lagi ke dalam. Jadi kalau dilihat dari penampang samping akan terdapat 4 layers. Jahit kiri kanan cangklongan agar kuat dan kaku.


Cara pasang cangklongannya seperti foto diatas. Balik dulu badan utama melalui salah satu lubang sehingga outer berada diluar dan inner berada didalam seperti seharusnya. Tentu saja bagian kain bagus menghadap keluar semua dengan sisi yang berbeda. Selipkan handle di dua lubang yang tadi Lalu ukur sekitar 1 sampai 1,5 dari keliling bibir ke bawah. Jahit tindas di ukuran yang telah ditandai tersebut. Ketika melewati sisipan cangklongan, jangan lupa untuk menjahit maju mundur beberapa kali agar cangklongan kuat.


Sekarang mendekati akhir tutorial. Siapkan velcro, itu tuh perekat yang kalau dibuka bunyi kretek. Tempelkan di dua sisi bibir dalam carrier yang berseberangan sebagai pengancing. Paling baik sih dijahit tangan biar kuat, tapi kalau males bisa ditempelkan saja menggunakan lem tembak. Kalau lebih suka pakai kancing atau pita, nggak apa-apa juga. Sesuka teman-teman sajalah.


Nah sekarang sudah jadi. Gampang, kan? Ayo dicoba!

Saya punya rencana membuat lunch box carrier dari bahan bermotif untuk saya pajang di  IG @beyouprojects. Ukurannya akan saya sesuaikan dengan ukuran beberapa wadah plastik bergaransi itu. Kalau teman-teman tidak ada waktu untuk membuat sendiri, bisa mendapatkannya disana jika sudah siap. 

Semoga bermanfaat.

Post a Comment

6 Comments

  1. Kecee hasilnyaa, kreatip bin rajin emak satu ini. Aman wes kalo pakai ini, selama ini aku ga pernah bawain bekal makanan yg mengandung kuah takut tumpah.

    ReplyDelete
  2. Kapan buka PO, udah gatel pengen pesan nih :D

    ReplyDelete
  3. berhubung malas bebikin, nungguin mbak lusi buka po aja buat order. mbak yang motifnya cowok-an yah biar bisa di bawa suami sm anakku yang cowo..

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)