Pentingnya Project Box Ketika Crafting

Project box adalah istilah yang saya buat sendiri untuk membantu memperlancar kegiatan crafting.



Ceritanya saya sedang mengerjakan pesanan yang sebenarnya sudah terbiasa saya lakukan, yaitu beberapa pouch. Tapi karena masalah sepele, pesanan tersebut tak kunjung selesai. Masalah sepele tersebut antara lain stok benang yang tak sesuai, stok bisban yang tak seukuran dan kehabisan kepala rit. Yang kebangetan, masalah tersebut saya temui satu per satu sehingga bisa dibayangkan bagaimana saya bolak balik ke toko aksesoris. Padahal sekali ke toko aksekoris kena parkir Rp
2.000,-. Sementara harga benang cuma  Rp 1.600,-. Nyesek nggak sih?

Selain kerugian materi, kerugian utama adalah waktu. Saya bisa membuat pouch dalam setengah jam saja, dari mengukur sampai menjahit. Tapi karena ketidaklengkapan material padahal saya tidak bisa langsung beli, akibatnya pekerjaan tertunda sehari. Nah, kalau beberapa material yang tidak lengkap, tertunda berapa hari tuh?

Dari situ saya mengambil pelajaran untuk lebih terstruktur ketika crafting. Sedikit berbeda dengan penjahit baju yang komponennya hampir sama meski model baju berbeda-beda, di crafting itu bisa berbeda semua satu dengan yang lainnya. Jadi kemungkinan terlewatinya beberapa komponen cukup besar jika tidak teliti. Jika bidang craftingnya khusus, misal jahit, lettering, lukis dan sebagainya, masih mendingan terdapat banyak komponen yang sama. Meski begitu, jika tidak sering cek ketersediaan warna, kuantitas dan sebagainya, akan bernasib sama dengan saya tadi.

Akhirnya saya kepikiran untuk menyiapkan project box. Project box ini namanya saja yang keren tapi cukup menggunakan kardus bekas sepatu. Ide ini terinspirasi dari kebiasaan ibu saya ketika memasak. Biasanya beliau akan mengeluarkan bahan yang akan dimasak dari kulkas lalu mengumpulkannya kedalam tampah supaya kelihatan bahan atau bumbu apa yang tidak ada sebelum memasak. Jika semua bahan dan bumbu sudah terkumpul, barulah ibu saya mulai memasak sampai selesai, tidak ada jeda bolak-balik ke warung.

Project Box Mencegah Terlewatnya Komponen Crafting 

Seperti penjelasan diatas, project box untuk menanggulangi kemungkinan komponen crafting terlewat. Dengan mengumpulkan semua bahan dan peralatan dalam satu kardus, akan terlihat mana saja yang belum ada. Akan sangat membantu jika ada checklist untuk mendata bahan yang sudah ada dan yang belum ada. Jika bahan dan alat yang belum ada sudah teridentifikasi, tinggal merencanakan untuk melengkapinya dengan sekali jalan untuk menghemat waktu dan biaya transportasi. Jika komponen tersebut dibeli secara online, juga akan menghemat waktu searching dan biaya kirim.

Project Box Menjaga Kerapian Lokasi Crafting


Crafting yang banyak menggunting seperti menjahit, akan meninggalkan banyak sekali sisa bahan yang berceceran. Dengan project box, bahan yang akan dipakai bisa langsung dipisahkan dari remah-remah kegiatan crafting sehingga bisa langsung dipungut atau disapu jika sudah selesai atau jeda istirahat. Untuk model yang tidak bisa selesai dalam sehari, tinggal lempar saja semua bahan ke box, lalu taruh box dengan rapi di meja, rak atau lemari.

Jika sudah selesai crafting, kita tinggal mengangkat box tersebut dan mengembalikan isinya ke lemari, rak atau kotak penyimpanan. Nggak perlu keluar tenaga dan keringat ekstra untuk bersih-bersih,

Project Box Mencegah Kekacauan Crafting


Lokasi crafting, kalau di rumah saya berupa pojokan, yang tidak rapi bisa membuat kegiatan kacau. Lantaran bahan berserak dan bertumpuk di karpet, saya pernah tak sengaja menggunting meteran yang berada dibawah kain yang sedang saya kerjakan. Untungnya harga meteran tersebut murah saja. Bayangkan jika yang dibawah itu bahan kain yang mahal. Bisa juga lo yang tergunting malah kabel charger ponsel karena biasanya ponsel tak berada jauh dari saya.

Bahan dan alat yang berserak juga dapat menimbulkan stress jika sudah dikejar deadline karena mencari apa-apa tidak segera ketemu. Jumlah project box yang ada juga menggambarkan banyaknya pekerjaan yang mengantri sehingga kita bisa mempercepat penyelesaiannya agar tidak mengecewakan pemesan. Sebaiknya satu box berisi satu model saja karena jika berisi beberapa model sama saja keruwetan tidak terurai.

Nah, jika teman-teman punya cara lain untuk mempermudah kegiatan crafting, bagi-bagi ceritanya dong. Siapa tahu bisa menginspirasi untuk bekerja lebih sistematis lagi. Semoga bermanfaat. :)


Post a Comment

10 Comments

  1. Wah bagus idenya mba jadi ketahuan ya bahan apa yang kurang sebelum mulai bikin..

    ReplyDelete
  2. Iyo mba bener. Lebih terorganisir. Biar ndak ketlisut2... Aku punya benang+jarum aja klo mbalikin setelah dipake nggak ke satu tempat aja sering bikin pusing... Pas butuh, nyari ga ketemu. Giliran ga butuh, tiba2 nongol

    ReplyDelete
  3. aku hobi berantakan nih maklus, haha.

    dulu kalo lagi ngejait bros, semua bahan dikeluarin. lalu kelamaan milihnya :D

    aku ga pake box. tapi pake wadah plastik buat kue bolu yg bentuknya lingkaran itu. trus dipotong biar bagian tutup n bawahnya terpisah. nah itu yg dipake buat wadah printilan yg lagi dikerjain

    ReplyDelete
  4. Nah iya mba, aku gagal ngerajut karena benang yang untuk kombinasi lupa naroh, hihii.

    Sekarang udah punya wadah dari container plastik. Aku baru punya 3 sih, aku pisahkan antara benang yg senada waenanwa, peralatan rajut, dan pernik untuk menghias rajutan macam kancing, payet, mote

    ReplyDelete
    Replies
    1. Paling enak tu kontainer plastik memang, kalau selesai langsung tutup aja dah rapi.

      Delete
  5. Dan itu boxnya bikin sendiri pulak? Emang cetar deh dirimu...

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)