Jadi Manfaat: Mindful During Ramadan

Kata mindful kerap terdengar akhir-akhir ini. Yang paling sering saya dengar adalah mindful eating karena sesuai dengan cita-cita saya, yaitu ingin langsing. Beberapa waktu lalu saya datang ke acara talkshow dengan tema Mindful During Ramadan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa Jogja serta didukung oleh Wardah dan Bakpia Tugu Jogja. Talkshow ini menghadirkan Raden Prisya. Program Ramadan Dompet Dhuafa sendiri mengusung tagar #JadiManfaat. Nah, apakah Mindful Ramadan itu?


mindful ramadan
Dari Dompet Dhuafa

Ramadan Jadi Manfaat


Talkshow ini diselenggarakan di Pengilon Cafe yang nyaman dan tertata rapi. Pak parkirnya aja yang membingungkan. Heheee. Suasananya akan sangat hangat dan indah buat private wedding. Recommended! Acara dibuka dengan penyampaian program Dompet Dhuafa selama bulan Ramadan oleh mas Zahron dari cabang Jogja.

Dompet Dhuafa mengajak kita semua untuk jadi manfaat selama Ramadan karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Kegiatan yang dilakukan Dompet Dhuafa selama bulan Ramadan adalah:

1. Mentraktir mitra binaan.
2. Memuliakan anak yatim.
3. Sembako untuk dhuafa.
4. Zakat fitrah.
5. Sedekah Qur'an (menyumbangkan Al Qur'an dan mengajari mengaji).

Semakin banyak manfaat, semakin banyak keberkahan bagi kita dan keluarga kita.

jadi manfaat
Pendukung acara

Mindful Ramadan


Di bio instagramnya, Ratu Prisya menuliskan bahwa dirinya adalah seorang Mindful & Well-being Coach. Raden Prisya juga seorang ibu muda yang enak banget kalau bicara. 

Raden Prisya menuturkan bahwa dia mau bekerja sama dengan Dompet Dhuafa karena Dompet Dhuafa selalu menebar kebaikan. 


Mindfulness adalah menyadari apa yang dilakukan dan dirasakan.


Manusia membutuhkan Ramadan untuk detoksifikasi fisik dan mental agar kembali ke dalam dirinya sehingga lebih sadar dengan apa yang dilakukan dan dirasakan. Mindfulness itu harus dilatih, antara lain dengan sholat, puasa dan sedekah. 

Sedekah yang ikhlas dapat menumbuhkan hormon bahagia. Sedekah membuat kita bermanfaat untuk orang lain dan diri sendiri. Memulainya tidak harus menjadi ahli dulu, melainkan dimulai dari titik. Kita harus hadir di titik tersebut agar tidak hanya fokus pada hasilnya tapi juga merasakan momennya. Puasa itu melatih kita agar sadar dengan apa yang dirasakan oleh tubuh. Jika ada perasaan mau meledak, kita sadar bahwa kita punya banyak pilihan. Sedang dalam sholat, misalnya ketika sujud, kita akan lebih mudah menyadari adanya petunjuk dari Allah SWT. 

Untuk mencapai Mindfulness During Ramadan, perlu dilakukan hal-hal berikut ini:

1. Niat. Lakukan apapun sebisanya meski kecil. Allah maha pengasih dan penyayang.
2. Berproses sesuai dengan tahapan kita.
3. Proses melatih otak depan, yaitu kemampuan menunda pilihan.
4. Memasukkan elemen ke pencernaan yang kosong, yaitu udara. Udara berhubungan dengan kesadaran. Kita punya kesempatan merasakan extra awareness.
5. Menormalkan gula darah.


mindful eating
Menormalkan gula darah.

Yang diharapkan setelah Ramadan adalah sehat secara holistik, yaitu mengenal diri sendiri sepenuhnya lahir batin. 


Dalam mindfulness, untuk mengenal diri sendiri itu yang penting adalah suara hati sendiri. Tujuan hidup kita harus sesuai dengan keunikan kita masing-masing untuk sebanyak-banyaknya manfaat. Segala sesuatu itu datangnya dari Allah. Jika kita belum sadar ada petunjuk, itu karena belum sadar bahwa petunjuk itu datangnya ke hati. Dengan extra awareness selama Ramadhan, kita akan lebih sadar dengan apa yang kita miliki dan rasakan.

Kita seperti spasi besar yang menaungi perasaan-perasaan kita sebagai bagian dari tubuh kita. Maka dari itu, katakan pada diri kita,


"Aku mengijinkanmu merasakan apa yang kamu rasakan selama kamu butuh."


Dengan kalimat itu, Raden Prisya mengajak peserta untuk berdialog dengan diri sendiri untuk menemukan bagian mana dari diri kita yang membutuhkan perhatian lebih, yang selama ini kita abaikan karena tuntutan hidup. Beberapa peserta berbagi cerita tentang apa yang mereka rasakan. Sessi ini benar-benar menyentuh sehingga sebagian besar peserta dan panitia menitikkan air mata. Pada akhirnya kami paham bahwa menyadari ada bagian diri yang butuh perhatian lebih itu bukan lemah atau lebay. Itu justru bagian dari ikhlas agar pelan-pelan bisa menjadi ringan atau sembuh.

Talkshow ditutup dengan foto bersama dan makan bersama dengan hidangan dari Pengilon cafe Jogja yang lezat, sehat dan menggoda. Pilihan saya tuna salad karena tanpa nasi. Karena beda dari pesanan peserta lain dan warna warninya sangat menarik, akhirnya piring saya dirubung untuk difoto atau di buat reel. Untung saya sabar menungggu heheheee. Healthy food ini masih ada hubungannya dengan mindful Ramadan, yaitu mindful eating untuk menormalkan gula darah (nomor 5). 

Semoga ibadah Ramadan teman-teman, baik puasa, tarawih, sedekah dan sunah-sunah lainnya jadi manfaat, sejalan dengan tema Mindful During Ramadan talkshow ini dan diterima oleh Allah SWT. Aamin.




Post a Comment

0 Comments