Garage Sale: Buku Disney Dwi Bahasa Eks Perpustakaan Anak Mulai 0 Rupiah (SOLD)

Senang sekali, garage sale kemarin cepat banget habis. Dalam setengah jam saja!




Kalau teman-teman melihat harga buku yang saya cantumkan ajaib semua, itu karena yang penting cepat habis. Rumah sudah sesak oleh barang-barang yang lama tidak disentuh padahal saya butuh ruang untuk hobi baru saya menjahit. Saya hanya keberatan dengan biaya kirim. Teman-teman yang berminat tentu juga berhitung. Daripada beli preloved, mending kan beli baru di toko buku terdekat kalau harga ditambah ongkos kirim sama saja. Ya, kan?

Sebenarnya, dari berkardus-kardus buku yang pernah datang ke dan pergi dari rumah kami tak semuanya saya beli. Beberapa kali saya mendapat hibah dari saudara hingga berkoper-koper. Saya selalu mau menerima pemberian tersebut meski tak baru karena anak-anak perlu bacaan sebanyak mungkin. Anak-anak itu seperti mesin penghisap ilmu yang sayang sekali jika tidak kita pasok terus-menerus dengan buku. Kalau semua harus beli sendiri, wah bisa habis uang belanja. 

Karena itu pula saya cukup sering mencari cara bagaimana agar yang sudah dibaca bisa segera keluar rumah, kecuali buku yang benar-benar favorit. Rumah kami kecil dan kami sering pindah. Kami tak punya banyak ruang dan energi untuk mengurus buku yang sudah kami baca. Dulu pernah ada cita-cita untuk membuat perpustakaan keluarga tapi sekarang harus saya akui bahwa itu kurang realistis. Lagipula anak-anak menyimpan sendiri buku-buku koleksi mereka sehingga yang ada diruang tamu hanya sedikit buku favorit saya dan buku-buku pajangan karena lama nggak disentuh, termasuk buku-buku Disney ini.

Dahulu buku-buku Disney adalah kesukaan anak-anak. Meski sudah melihat filmnya di TV, video dan bioskop, tetap saja mereka membeli buku-bukunya. Yang paling mereka sukai dari karakter-karakter keluaran Disney adalah ekspresinya yang dinamis. Apapun tokohnya, entah manusia, hewan, tumbuhan atau benda mati, selalu tampak hidup. Jiwa imajinatif anak-anak terpenuhi ketika melihat pohon bisa ngomel-ngomel pada sebuah teko.

Saya sendiri menyukai buku-buku Disney karena mereka juga menyediakan buku dalam dwi bahasa. Anak-anak tak menyadari bahwa mereka tak sekedar membaca dan asik melihat ekspresi ilustrasi khas Disney, melainkan juga mengenal kata-kata dalam bahasa Inggris. Coba kalau disuruh menghapal vocabulary, pasti banyak alasan untuk menghindar. Hasilnya, si sulung tidak pernah les bahasa Inggris dimanapun sampai kuliah. Meski tidak les, si sulung mengantongi sertifikat bahasa Inggris berbasis Cambridge yang diperolehnya dengan mengikuti ujian ketika masih duduk di SMA.

Dalam keterangan foto buku-buku yang saya tawarkan, selalu saya cantumkan "ada tulisan tinta" karena dahulu buku-buku tersebut digunakan anak-anak untuk mengisi perpustakaan mereka. Mereka mencantumkan tarif lo di beberapa buku, sementara selebihnya mereka gratiskan. Konsumennya adalah anak-anak sekitar rumah. Tiap pulang sekolah, mereka buka lapak di ruang tamu. Mereka memfungsikan pintu rumah sebagai pintu resepsionis. Sayangnya, mereka mencatat para peminjam buku di halaman dalam buku, bukan dengan menambahkan kertas tersendiri seperti di perpustakaan sekolah. Mungkin karena mereka belum paham, ya. Waktu itu mereka masih kecil banget. Lucu-lucu, deh.


Sebagai buku yang mengutamakan ilustrasi dengan sasaran anak usia TK hingga SD, buku-buku Disney ini tidak tebal. Rata-rata hanya 10 sampai 20 halaman. Anak-anak di usia itu cepat bosan dan teralihkan fokusnya, jadi jumlah halaman tidak bisa terlalu banyak.

Nah, dibawah ini adalah buku-buku yang saya tawarkan. Ongkos kirim sepenuhnya menjadi tanggungan teman-teman. Tidak ada diskon meski teman-teman mengambil semua buku ini. Heheheee.
Buku-buku ini sudah saya kelompokkan menjadi buku-buku yang dalam bahasa Indonesia saja, bahasa Inggris saja, dan dwi bahasa.

Kelompok buku berbahasa Indonesia.

Buku ini tidak saya masukkan dalam kelompok atas karena bagian belakangnya robek parah. Masih bisa dibaca sih tapi robeknya akan membuat teman-teman sangat kecewa jika tidak saya sebutkan secara khusus.

Kelompok buku berbahasa Inggris.

Buku dengan dwi bahasa, Inggis dan Indonesia, sehingga anak-anak bisa memilih atau lirik-lirik terjemahannya tanpa membuka kamus agar tidak terganggu kenikmatan membaca dan berimajinasinya.

Yuk, buruan ya. Saya juga mengunggah fotonya di instagram @beyourselfwoman. Jangan sampai ketinggalan lagi.
Nantikan juga BLOG TOUR blog beyourselfwoman bekerja sama dengan penerbit Stilleto. :))

Post a Comment

0 Comments