Kenali Potensi dan Pilih Caleg Perempuan

caleg perempuan

Indonesia sudah mendobrak minimnya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif sejak Pemilu 2004 dengan menetapkan kuota caleg perempuan 30%. Bagaimana perkembangannya kini? Sayang, sudah dua kali Pemilu prosentase perempuan yang duduk di DPR RI masih 18% saja. Di Pemilu 2014 nanti, setelah sepuluh tahun berjalan, masih belum bisakah menghasilkan caleg perempuan yang mampu meraih kursi di parleman?

Awal Yang Minim Kaderisasi

Jelang Pileg 2004, seorang teman menyodorkan formulir dengan lambang suatu partai pada saya. Dia bilang, “Nih isi dan cantumkan fotokopi KTP. Terserah mau milih jabatan apa.”

Saya cuma melongo dan melewatkan kesempatan emas tersebut, karena saya tidak terbiasa menerima sesuatu tanpa alasan jelas. Masa itu adalah pertama kali diberlakukannya kuota 30% caleg perempuan. Banyak partai yang tidak siap karena masih dalam euforia masa reformasi dimana partai baru bermunculan dan kaderisasi belum mantap. Konsolidasi partai saja masih dalam proses, apalagi mengurus isu gender.

Akhirnya seperti itulah yang terjadi saat itu. Beberapa partai yang ngawur memasukkan nama perempuan mana saja yang mau kedalam struktur organisasi mereka, untuk selanjutnya didaftarkan sebagai caleg. Paling mudah tentusaja istri, anak perempuan dan saudara perempuan. Memang untuk menjadi caleg tak harus menjadi pengurus partai pula, tapi adanya perempuan di jajaran pengurus adalah untuk menunjukkan seberapa serius mereka merespon isu gender, yang pada akhirnya bertujuan untuk menarik hati pemilih perempuan.

Caleg Perempuan Pileg 2014

Pemilu kurang beberapa hari lagi. Para caleg perempuan sudah habis-habisan berkampanye. Ada pesimisme yang muncul ketika yang diekspos media adalah mereka yang tidak bisa memberi contoh yang baik bagi perempuan, misalnya istri simpanan pejabat, model khusus dewasa dan sebagainya. Bahkan ribut-ribut rumah tangga pun akhirnya malah menjadi iklan gratis para caleg yang berasal dari keluarga public figure. Belum lagi artis, yang tentusaja sudah tahu bagaimana menarik perhatian media tapi ternyata tidak “bersuara” ketika sudah duduk di parlemen.

Saya cukup banyak bergaul di media sosial dengan lingkup perempuan, dan saya berani menjamin bahwa masih banyak caleg perempuan potensial yang layak dipilih. Apabila mereka tidak banyak diekspos media adalah karena mereka tidak berbau kontroversial atau gosip. Gosip adalah salah satu sumber hidup media.

Kesulitan akses untuk mengekspos diri ini juga karena tidak memiliki tim sukses handal dan kurangnya dukungan partai. Partai tentu akan lebih fokus ke caleg yang telah memiliki tempat di masyarakat untuk menarik suara sebanyak-banyaknya, yang kebanyakan laki-laki. Sebuah keputusan yang wajar bagi partai tersebut, tapi kurang menguntungkan bagi caleg perempuan yang sedang berusaha memperoleh kepercayaan publik.

Kenali Potensi Caleg Perempuan

Jika teman-teman berpikir perempuan tak layak duduk di parlemen karena performanya yang kurang memuaskan, teman-teman akan mengubur harapan agar Indonesia menjadi lebih baik. Kuota 30% itu dimaksudkan agar isu-isu perempuan lebih terangkat, dan itu tak sulit dicapai asal teman-teman mau menjadi pemilih aktif, yaitu pemilih yang benar-benar mempelajari sepak terjang caleg perempuan. Harapan terbesar kita adalah kuota 30% tercapai dan berisi caleg perempuan yang berkualitas. Karena meski terpenuhi 30% kuota tapi tidak berkualitas, isu perempuan tetap tidak akan terangkat.

Caranya, jangan terjebak menyimak berita-berita kontroversial, apalagi gosip. Para caleg perempuan sebenarnya paham manfaat media konvensional dan media sosial untuk personal branding, tapi mereka harus berjuang sendiri untuk mendapatkan perhatian. Jika mau sedikit berusaha, profil caleg bisa dengan mudah dicari via internet. Caleg sekarang membuka diri untuk mudah dicari di jejaring sosial. Dengan optimisme yang besar terhadap kemampuan caleg perempuan, makin banyak yang akan terpilih, bukan hanya segelintir perempuan pemanis Senayan atau saudara beliau-beliau yang berkuasa untuk sekedar mengisi kuota.

Mengapa Penting Memilih Caleg Perempuan?

Ada banyak alasan mengapa penting memilih caleg perempuan agar tercapai kuota 30%, bahkan lebih. Berikut adalah yang utama:

Menurut FAO, perempauan Indonesia banyak yang bertanggung jawab terhadap produksi pangan, seperti pertanian dan perikanan. Sayangnya, menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan, Linda Gumelar, banyak perempuan yang bekerja di sektor informal sehingga tidak tercatat sebagai tulang punggung ekonomi bangsa sehingga kepentingannya kurang diperhatikan.

Perempuan lebih memahami masalah klasik kaumnya sendiri. Meski tak memungkiri perempuan Indonesia telah banyak mengalami kemajuan tapi masih perlu kerja keras untuk menghasilkan kemajuan yang lebih signifikan. Tingkat pendidikan yang kurang merata serta kekerasan fisik dan verbal menjadi isu yang tak pernah habis dan hanya menyisakan kisah duka serta angka statistik. Perempuan perlu program pendidikan yang lebih mudah diakses dan dilindungi dengan perangkat hukum yang lebih baik.

Perempuan juga berperan melahirkan dan mendidik para calon penerus bangsa. Disinilah peran caleg perempuan diharapkan nantinya mampu memberikan perlindungan sekaligus kesempatan kepada kaumnya untuk mendapatkan taraf hidup lebih baik sesuai dengan peran pentingnya tersebut.

Masih ada waktu untuk menemukan caleg perempuan berpotensi diantara banyaknya caleg Pemilu 2014. Yuk, kenali dan pilih! Selamat mencoblos!


Sumber pendukung:

http://www.academia.edu/5435595/Tantangan_Caleg_Perempuan_dalam_Pileg_2014

https://www.jurnalperempuan.org/perempuan-dan-partai-politik-fenomena-kuota-tanpa-kader.html

NOTE: WINNER

Post a Comment

14 Comments

  1. saya sempet bertanya2 sendiri, kenapa harus ada pembatasa kuota? Maksud saya, kalau memang perempuan dianggap mampu, silakan aja bersaing dengan laki2. Dan, jangan menutup kemungkinan kalau suatu saat perempuan bisa diatas laki2 kuotanya. Dengan catatan, kalau memang lebih mampu.

    Tapi, udah dikasih 30% aja ternyata yang teroenuhi baru sekitar setengahnya, ya. Harus diakui pamor perempuan di legislatif agak kurang, ya. Semoga ke depannya semakin banyak perempuan berkualitas yang mau duduk di legislatif

    ReplyDelete
  2. setuju mak, judulnya tepat sekali, sya juga sambil mencari2 caleg perempuan yang sesuai dengan harapan, padahal jumlah perempuan di Indonesia lebh banyak daripada laki2 ya, seharusnya sih bisa tuh terpenuhi apalagi cuma 30 %, cuma pada ga PD kayaknya.... "mungkin perempuan jadi caleg masih dianggap kurang pas ama masyarakat" entahlah, yg jelas sosialiasi caleg perempuan juga harus didukung penuh setidaknya lewat sosmed :)

    ReplyDelete
  3. disini banyak caleg perempuan mbak

    ReplyDelete
  4. Aku juga sempet disuruh maju jadi caleg untuk memenuhi quota mak. Nggak mau beresiko aku mending mundur aja. Modalnya gedhe dan banyak. Aku nggak siap

    ReplyDelete
  5. perempuan yg berkualitas banyak, tapi untuk mengambil keputusan untuk berpolitik juga gak mudah...apalagi bila idealisme masih kental di darahnya..ayo perempuan indonesia, sudah waktunya unjuk gigi :)

    ReplyDelete
  6. Nah ini dia pembahasan soal caleg perempuan yang benar2 berbeda dari yang lainnya.
    Keren banget Mak Lusi.... Semoga menang

    ReplyDelete
  7. di dapilku byk caleg perempuan mba.. tapi, waktu buka2 situs ttg caleg bersih, kok ya ga ada namanya sama sekali :(

    ReplyDelete
  8. aku sudah nyoblos caleg peremupuan mbak tadi :)

    ReplyDelete
  9. Lengkappppp

    selamat maakkkk menang ihiy :*

    ReplyDelete
  10. Congrat banget atas kesuksesan artikelnya ya mak... jadi pengin belajar banyak nih :)

    ReplyDelete
  11. selamat atas kemenangannya mak :) artikelnya memang keren sekali. kapan ya saya bisa bikin artikel sebagus ini.....

    ReplyDelete
  12. baarokallah mb lusi.smg mjd penulis wanita yg berpresatasi selalu.aamiin

    ReplyDelete
  13. Keren mbak. Layak juara 1. Selamat ya...

    ReplyDelete

Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)