Dari googling cukup mengejutkan bahwa ditengah naiknya lagi pamor lurik, ternyata Kurnia memjadi semacam benteng terakhir tenun lurik tradisional Jogja yang masih tersisa.
Saya jadi penasaran. Maka saya luangkan waktu untuk menelusuri jejak tenun lurik Jogja. Ecieeeh....
Karena kebutuhan kain lurik itu jadi tinggi kembali untuk seragam wajib kantor-kantor di Jogja selain batik dan gagrak, maka rasanya tidak mungkin semua diproduksi oleh Kurnia yang menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Jadi saya putuskan untuk main ke pasar Beringharjo juga. Heheheee...
Sebenarnya tidak sulit mencari lokasi Kurnia karena masih didalam ring road selatan. Tapi bagi yang pertama kali kesini, akan bingung karena tidak papan nama yang mencolok. Saya pun kebablasan masuk ring road dan mencari u-turn yang cukup jauh. Setelah muter, saya telpon Kurnia untuk minta dituntun.
Jadi, dari Jogja masuk Jl Parangtritis. Setelah melewati pom bensin Menukan, terus ke selatan tapi pelan-pelan ya, sambil mencari plang "Pedukuhan Krapyak Wetan" yang cukup besar di kiri jalan. Jika sudah ketemu, kita kekiri, mengikuti arah plang, masuk ke sebuah jalan kecil. Ikuti saja jalan tersebut sampai mentok di pertigaan, lalu kekiri. Terus saja masuk ke sebuah gang sampai ketemu plang lama Kurnia (tulisannya sudah pudar). Kalau naik mobil kesini deg-degan ya, takut papasan karena jalannya agak sempit. Tapi halaman Kurnia sendiri cukup luas untuk parkir.
Bangunan berbentuk rumah kuno ini adalah tempat penenunan lurik dan showroom. Pengunjung boleh masuk melihat proses menenun (tapi permisi dulu ya untuk kesopanan). Berhubung saya sudah sering melihat orang menenun, jadi saya habiskan waktu untuk ngobrol di ruang tamu yang dijadikan showroom.
Selain membeli stok yang ada, kita juga bisa memesan corak kita sendiri dengan minimal order 50 meter untuk corak biasa dan 30 meter untuk corak-corak yang disukai konsumen.Ini karena sekali menenun, seorang pengrajin akan menyelesaikan 50 meter dalam waktu sebulan. Untuk corak-corak yang disukai konsumen akan mudah terjual jika tersisa.
Di showroom terdapat berbagai produk tenun lurik yang masih berupa bahan, baik meteran maupun potongan dan sudah dikreasikan, seperti tas, kerudung dan sebagainya. Harga per meter berkisar Rp 35.000 hingga Rp 55.000 tergantung corak. Sedangkan yang sudah potongan dan diplastik rapi dengan panjang 2 meter, harganya berkisar Rp 105.000 sampai Rp 145.000.
Jika dibandingkan dengan yang dijual di online shop, harga tersebut termasuk mahal, apalagi jika dibandingkan dengan yang ada di pasar Beringharjo. Dengan uang Rp 50.000 - Rp 60000, kita sudah bisa mendapatkan potongan 2 meteran dengan lebar 110 cm. Tapi tunggu dulu, saya termasuk yang percaya dengan istilah ono rego ono rupo.
Ini semua sudah dipesan. |
Dengan sekali usap, langsung ketahuan perbedaan kwalitasnya. Produksi Kurnia lebih tebal dan jauh lebih adem. Jika diperhatikan pula, yang di pasar lebarnya bisa konsisten 110 cm, sedangkan di Kurnia tiap gulung berbeda, antara 70 - 110 cm. Maknanya, yang di pasar itu bukan produk kerajinan tangan, kemungkinan buatan pabrik. Lebar kain tenun sangat dipengaruhi oleh penataan benang dan kekuatan fisik pengrajin sewaktu menggerakannya peralatan tenun manual tersebut.
Lurik Klaten, terutama daerah Pedan, memang lebih dikenal di internet dan di dunia perkainan. Tapi sebenarnya Jogja juga masih punya kerajinan serupa. Terlebih karena Jogja punya pakaian adat berupa surjan lurik dengan garis-garis coklat dan hitam itu. Sayangnya, tidak ada sentra lurik seperti batik di Jogja. Sentra tenun sebenarnya ada di Gamplong, tapi tidak secara spefisik berupa lurik, kebanyakan tenun serat alami (natural). Kapan-kapan kita jalan kesana ya. :)
22 Comments
penasaran mak kalo liat di tivi orang menenun dengan ATBM, ko bisa ya benang2 itu jadi kain...
ReplyDeleteaku beberapa waktu lalu beli baju surjan lurik di jogja, harganya rp 173.000. memakai baju surjan lurik aku merasa ganteng =))
ReplyDeleteapik e....kain beginian mah aku suka banget. Emang cucok buat kerja...atau kondangan hehehe
ReplyDeletesaya belum punya koleksi kain lurik :(
ReplyDeletecantik2 ya warna lurik Kurnia... aku suka yg biru terang dan pink... dgn polesan warna2 cantik tersebut lurik kesannya lebih trendy tanpa menghilangkan kesan tradisional... cakep banget...
ReplyDeleteBagus ya warnanya. Ternyata bikinnya lama juga
ReplyDeleteBagus yaa luriknya yg wrn2 cerah, selama ini lbh banyak krnal yg lurik coklat item, trus dimatch sm blangkon. :D
ReplyDeleteDi paragraph awal Kunia itu mak Lus, yg betul kurnia ya. Apa ini kok jd ngomen slh ketiknya.
Motifnya kayak yang dipakai penabuh gamelan di daerahku Mak...
ReplyDeletepengen euy melihat proses tenun...luriknya khas Jowo banget ya mak, hehehe...
ReplyDeleteantik banget ya mbak, kalau lihat kain lurik kek gitu berasa kayak di masa lalu jaman mbah mbah ku hihihi...
ReplyDeletePengen punyaaaa..
ReplyDeleteMotifnya khas dan kece dilengkapi dg kualitas kain yg oke, tebal dan adem. Pasti bnyak peminatnya dah ini kain lurik produksi kurnia. Handmade lg..
cocok kayaknya dibikin rok ya kak
ReplyDeleteKalau beli di tempat asal produksi lebih mantap ya, Mbak. Ya kapan2 kita jalan ke sana, ya. Nyong nebeng. :D
ReplyDeletebikin kain itu ngga hanya butuh tenaga, tapi juga waktu dan keahlian, makanya kain itu karya seni ya mba, mahal jadinya..cantik-cantik kainnyaa..
ReplyDeletemak... yg biru pic paling atas naksirrrrr sayah,kpn2 klo ke jogja wajib ke kurnia nih! ^_^
ReplyDeleteMaklusi gak nyobain sih nenun pake alat itu trus di foto gitu ^_^
ReplyDeleteaku sering lihatnya yang warna hitam coklat. Ternyata ada warna lain juga ya
ReplyDeletedari dulu pingin banget bikin blazer dari tenun lurik,murah juga harganya ya,2 meter g sampe 150..aarkkk pingin ke jogja jadinya^^
ReplyDeleteLuriknya ada yang ungu juga. Mau ...
ReplyDeleteUaaaah, aku pasti kalaaaaap kalo blenjeeuss kemariii :)
ReplyDeleteAkuuuu mauuuu dong yaaang unguuuu hehehehee...lurik tuh oke untuk dipadupadan dengan yang lain..
ReplyDeleteKapan ke Indonesia, mampir Jogja ya, tak antar kesana. Ungunya untukmu deh :)
DeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji