Aturan Makan Di Pinggir Jalan
Makan di pinggir jalan itu biarpun nikmat, tetap harus memperhatikan beberapa aturan supaya tidak berakhir dengan sakit perut.
![]() |
Siang-siang enak selonjoran di trotoar menikmati Es Campur PK (Pakuningratan). |
Makan pinggir jalan itu tidak identik dengan yang murah-murah dengan bangku atau tenda seadanya, tapi juga termasuk cafe yang memiliki beranda mepet jalan. Makan pinggir jalan seringkali malah meningkatkan selera makan, meskipun kondisi tempatnya seadanya. Menu seperti bakso, soto, nasgor, sop buah dan sebagainya menjadi favorit keluarga Indonesia. Saat ini beragam jenis makanan siap saji modern pinggir jalan seperti pizza, takoyaki, risoles, singkong keju dan sebagainya.
Namun, banyak hal yang perlu diperhatikan jika makan di pinggir jalan, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak.
Bagi ibu hamil, tiap suap yang masuk ke tubuh juga mempengaruhi kesehatan janin. Kadang tak habis pikir melihat ibu hamil makan mie ayam pinggir jalan dengan kuah berwarna merah karena saus sambal yang berlebihan. Nikmat memang, tapi janinnya? Sedangkan bagi anak-anak, kondisi tubuhnya akan sangat rentan jika mengkonsumsi makanan yang tidak higienis. Diantara banyak hal tersebut, minimal kita perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Meskipun makan di ruang terbuka, pastikan etalase makanannya tertutup, entah itu menggunakan etalase kaca, plastik ataupun kain. Pernah lihat penjual gorengan keliling yang gorengannya dibiarkan terbuka? Entah debu jalan mana saja yang sudah menempel disana.
- Perhatikan bahan makanan yang tampak. Misalnya, kalau warna saus sambal meragukan, jangan dikonsumsi. Begitu pula jika es teh menggunakan es batu bentuk balok besar, berhati-hatilah. karena itu seharusnya untuk mendinginkan ikan, bukan untuk dikonsumsi.
- Tidak dekat dengan bak sampah umum. Meskipun secara rutin dibersihkan oleh dinas kebersihan, tapi sesuatu bisa saja terbang dari sana ke tempat kita makan tanpa capek, kan deket. Heheee....
- Perhatikan peralatan cuci piring dan gelasnya. Cukup airkah atau cuma seember untuk semua urusan? Jika tak yakin akan kebersihan cuci-cucinya tapi pengiiin banget makan dari sana, minta dibungkusin aja.
- Perhatikan juga kebersihan crew. Mentang-mentang pinggir jalan bukan berarti mereka boleh seenaknya saja bersantai, merokok, sambil main bola mungkin kalau senggang. Heheee.... Lalu tidak cuci tangan lagi ketika mau melayani. Beberapa bakul lotek tetap jaga kebersihan kok, lengkap dengan celemeknya.
- Tidak buang sampah di selokan. Banyak penjual makanan pinggir jalan yang membuang sisa makanan ke selokan. Yang seperti ini jangan dijadikan langganan, nggak peduli lingkungan begitu.
- Pilih posisi makan yang tidak menghadap jalan langsung, usahakan membelakangi. Debu jalan dari ban dan asap kendaraan bisa menclok di piring. Kalau makan sudah selesai, bolehlah membalikkan badan untuk nongki sambil melihat yang lewat.
Nah, sebentar lagi kan pada mudik ya. Jangan lupa kalau bernostalgia ke tempat-tempat jajan jaman dulu hal-hal tersebut diperhatikan agar liburan tidak terganggu dengan berbagai penyakit akibat makanan dan lokasi yang tidak higienis. Yuk kita ngebakso! :D
18 comments for "Aturan Makan Di Pinggir Jalan"
yang pertama aku lihat cucian piringnya sih, klo ngga bersih takut sakit perutt
apalagi kaya di bandung ato yogya wisata kuliner kaki lima menjamur
ini pernah kita bahas ya mak, waktu kita cari makan di Yogya hahhaa
yang penting tempatnya tampak bersiiiih
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.