Plus Minus Menggunakan Foto Creative Common Zero CC0 Bagi Blogger
Foto CC0, Creative Common Zero, sejatinya sangat membantu produktivitas blogger meski ada plus minusnya.
![]() |
Pic from pixabay.com |
Dulu saya termasuk yang keukeuh menggunakan foto sendiri, selain karena pada waktu itu situs CC0 belum sebanyak sekarang. Tapi kemudian saya menyadari, itu sedikit memperlambat produktivitas karena saya bukanlah blogger traveler ataupun food blogger yang menjadikan foto sebagai bagian utama dari tema artikel blog. Banyak bahasan yang tidak nyambung dengan fotonya. Terlebih saya juga tidak piawai memotret.
Sekarang saya sering menggunakan foto CC0 (creative common zero), terutama dari pixabay, kadang dari pexels atau unsplash.
Saya menggunakan ketiga situs itu karena navigasinya mudah dan proses downloadnya nggak ribet. Dengan begitu, saya bisa lebih fokus dengan konten yang panjang. Untuk mendokumentasikan kesukaan saya jalan-jalan dan jajan, saya membuat blog lain, slowtravelid.blogspot.co.id. Nah, disitulah semua foto milik saya sendiri. Saya tidak mengambil foto CC0 di blog jalan-jalan tersebut untuk membuat gambaran mendekati kenyataan karena semua artikel di blog jalan-jalan tersebut adalah self atau user's experience, bukan hasil riset google. Kasihan yang kesana karena berpanduan dengan artikel saya tapi tak mendapatkan kenyataan yang seperti foto.
Beberapa kali blogwalking belakangan ini saya menyadari bahwa foto CC0 ini sedang booming.
Tidak hanya blogger, para admin media sosial juga menggunakan foto CC0 (creative common zero).
Nomor 1 Relevansi
Banyaknya foto bagus dan gratis bisa membuat blogger lupa bahwa yang terpenting adalah relevansinya dengan konten. Tak jarang blogger memilih foto yang sesuai dengan suasana hati, bukan yang sesuai dengan tema. Foto yang bukan milik kita memang sering mengurangi kepekaan dalam menghubungkannya dengan artikel. Misalnya karena sedang patah hati, yang dimasukkan adalah foto perempuan dengan pandangan menerawang, padahal tema konten tentang perayaan Hari Kemerdekaan di kampung. Semacam curhat colongan alias curcol via foto. Heheheee....
Foto sama
Minusnya foto CC0 itu ada kemungkinan sama dengan blog lain karena kita punya kecenderungan untuk mengambil foto-foto relevan yang ada di halaman terdepan. Selain lebih cepat, sayang pulsa juga ya kalau harus menjelajah ke halaman-halaman berikutnya. Karena itu gunakan foto CC0 untuk ilustrasi artikel blog saja. Pikir ulang jika akan menggunakannya sebagai identitas kita, misalnya untuk header blog. Nggak asik aja kalau header blog kita sama dengan header blog orang lain.
Menguatkan Motivasi Ngeblog
Bekerja atau hobi yang berhubungan dengan internet itu harus diawali dengan kesadaran akan kemungkinan dicopas, bahkan dibajak. Foto-foto CC0 yang kebanyakan dihasilkan oleh fotografer profesional justru dibiarkan gratis dan bebas digunakan oleh orang lain untuk berbagai tujuan, bahkan tak meminta atribusi atau pengakuan. Ini bisa menjadi motivasi para blogger untuk terus menghasilkan artikel yang bagus, apapun yang akan terjadi. Jika konten kita bagus dan stabil, tak akan ada yang bisa mencopas atau mencuri integritas kita. Pencopas tetaplah pencopas, yang berjalan dalam lorong kegelapan, tak akan bisa muncul menjadi hebat.
Bahaya Malas
Meski sudah ada berpuluh-puluh situs foto CC0, tak serta merta membuat blogger mau memanfaatkannya untuk mencari foto sebaik-baiknya. Asal sudah ketemu foto yang sesuai dengan salah satu keyword, langsung saja download lalu upload lagi di blog. Belakangan saya bengong ketika blogwalking, dimana ada beberapa blog yang sudah jelas-jelas profil bloggernya berjilbab, tapi bahasan normal sehari-hari (bukan kontroversial) yang diangkatnya jadi sangat mengganggu ketika foto CC0 pendukung yang diambil adalah foto-foto perempuan asing yang menggunakan baju terbuka lebar di dada. Padahal sudah ada lo foto perempuan berjilbab di situs CC0 meski belum banyak. Apalagi foto perempuan asing yang meskipun tidak berjilbab tapi dengan baju yang jauh lebih sopan pun sudah sangat banyak. Jangan malas search. Misal, jika yang dibutukan ada foto ibu rumah tangga, rajin-rajin mencari dengan keyword "woman", "wife" atau "housewife", jangan berhenti hanya di "woman" yang muncul di halaman terdepan dan mengambil apa adanya yang ada disitu.
Pertentangan Batin
Pada awal menggunakan CC0 ada perasaan takut telah membajak karya orang lain sehingga bolak-balik membaca aturannya. Kalau sekarang sih karena banyak pakar blog yang justru merekomendasikannya dalam postingan mereka, jadi agak tenang sedikit. Namun tetap saja dalam hati tahu itu bukan karya sendiri sehingga dalam optimasi foto kadang kurang yakin menyertakan alamat blog. Solusi yang banyak diterapkan blogger adalah memberikan secuil kredit darimana foto tersebut diambil.
Lebih Aman Dari Hasil Googling
Seringkali blogger mengambil foto dari hasil googling, lalu menambahkan kredit darimana foto tersebut berasal. Foto dari situs CC0 tentu lebih aman dibandingkan dengan dari hasil googling yang sumbernya bukan situs CC0. Foto hasil googling yang bukan situs CC0 tidak memberikan otoritas yang kuat bagi pengguna karena bisa saja di pemilik foto tidak suka fotonya kita pakai meski diberi link hidup yang mengarah ke sumbernya. Bisa saja sumber tersebut juga mencopas foto dari situs lain lagi tanpa ijin, bisa-bisa kita kena getahnya. Situs CC0 dengan jelas memberikan ijin sampai dimana kita boleh menggunakannya sehingga melindungi kita dari tuduhan copas tanpa permisi.
Boros Memory dan Pulsa
Kebanyakan situs CC0 menggunakan foto high resolution hingga menghabiskan memory beberapa MB yang tentunya juga mempengaruhi penggunaan pulsa. Itulah salah satu sebab mengapa pixabay menjadi favorit saya dan mungkin kebanyakan blogger karena kita bisa memilih resolusi yang diinginkan. Biasanya saya pilih yang width 640 px agar bisa langsung upload di blog ini tanpa edit. Bisa juga menggunakan custom size yang lebih sesuai dengan blog kita.
Pertentangan Batin
Pada awal menggunakan CC0 ada perasaan takut telah membajak karya orang lain sehingga bolak-balik membaca aturannya. Kalau sekarang sih karena banyak pakar blog yang justru merekomendasikannya dalam postingan mereka, jadi agak tenang sedikit. Namun tetap saja dalam hati tahu itu bukan karya sendiri sehingga dalam optimasi foto kadang kurang yakin menyertakan alamat blog. Solusi yang banyak diterapkan blogger adalah memberikan secuil kredit darimana foto tersebut diambil.
Lebih Aman Dari Hasil Googling
Seringkali blogger mengambil foto dari hasil googling, lalu menambahkan kredit darimana foto tersebut berasal. Foto dari situs CC0 tentu lebih aman dibandingkan dengan dari hasil googling yang sumbernya bukan situs CC0. Foto hasil googling yang bukan situs CC0 tidak memberikan otoritas yang kuat bagi pengguna karena bisa saja di pemilik foto tidak suka fotonya kita pakai meski diberi link hidup yang mengarah ke sumbernya. Bisa saja sumber tersebut juga mencopas foto dari situs lain lagi tanpa ijin, bisa-bisa kita kena getahnya. Situs CC0 dengan jelas memberikan ijin sampai dimana kita boleh menggunakannya sehingga melindungi kita dari tuduhan copas tanpa permisi.
Boros Memory dan Pulsa
Kebanyakan situs CC0 menggunakan foto high resolution hingga menghabiskan memory beberapa MB yang tentunya juga mempengaruhi penggunaan pulsa. Itulah salah satu sebab mengapa pixabay menjadi favorit saya dan mungkin kebanyakan blogger karena kita bisa memilih resolusi yang diinginkan. Biasanya saya pilih yang width 640 px agar bisa langsung upload di blog ini tanpa edit. Bisa juga menggunakan custom size yang lebih sesuai dengan blog kita.
Ngeblog makin dimudahkan dengan berbagai fasilitas yang membantu tampilan lebih profesional, namun determinasi blogger sendirilah yang menentukan apakah blognya jadi makin bagus dengan bertambahnya kemudahan tersebut atau yaaah sama saja. :))
19 comments for "Plus Minus Menggunakan Foto Creative Common Zero CC0 Bagi Blogger"
tapi terus desperate saat lihat di blog mana-mana pakai foto yang sama.sentuhan editing saya jadi kelihatan jelekkk banget. dan ketika kepingin cari gambar yang ngindonesia, susah.
so...saya ga pakai lagi cc0. pakai foto sendiri, idenya boleh nyontek, tapi eksekusi sendiri. daaan sekarang lagi keranjingan picsart. hihihi...
Iyaaa malesnya jd sama kayak orang lain wkwkk
klo foto, selama ini aku masih pake dokumentasi pribadi terutama kuliner n jalan2, tapi kalo yang ngulas film, artis baru deh...
tapi aku baru make beberapa aja mbak, males nyari2nya juga he..he..
Memang lebih aman CC0 dan dokumentasi sendiri. Karena itu juga, sekarang saya mulai serius ngulik cara memotret dengan kamera HP ^_^.
Saya lebih suka pasang gambar yg lucu2 dr google atau paling pol edit foto sendiri di picsarts :)
Oya pernah aku pake CCO foto anak baca buku, lha bbrp yg komen malah mengira itu anakku beneran, padahal foto anak bule :D
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.